SISTEM KADERISASI MUJAHIDIN
DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT ISLAM
I. MUQODIMAH
Khutbatul hajjah
Kita panjatkan syukur kehadirat Allah ta'ala, berkat rahmat dan izinnya pada beberapa hari ini kita diberi kemampuan, kesehatan, kelapangan dan kesempatan, untuk bermusyawarah dalam rangka meninggikan Kalimatullah dan menegakkan Dienul Islam. Musyawarah adalah merupakan kepribadian ummat Muhammad saw, Allah berfirman QS. As-syura':38
Artinya: Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka.(QS. As-syura':38)
Allah berfirman dalam Al-Qur'an.
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekeli-lingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka. Mohonkanlah ampun bagi mereka. Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka ber-tawakkalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (QS. Al-Imran: 159)
Oleh karena itu. Musyawarah ini harus kita laksanakan dengan penuh keikhlasan semata-mata mencari ridla Allah ta'ala, dan dengan penuh lapang dada saling menghargai pendapat dan pandangan masing-masing selama tidak bertentangan dengan syari'ah. Insya Allah musyawarah ini merupakan rangkaian ibadah dan ada nilainya disisi Allah. Oleh karenanya jangan sampai di dalam musyawarah ini ada niat-niat mencari keuntungan duniawi, Allah berfirman :...... (QS..)
Artinya: Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridlaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.
Kita mengharap agar benar-benar, musyawarah ini berfungsi sebagai sarana untuk ta'aruf, tafahum, yang akhirnya membuahkan ta'awun dalam rangka menegakkan Kalimatullah ini sesuai dengan perintah Allah ta'ala..........
Artinya: Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Maidah: 2)
II. TUGAS POKOK HIDUP DI DUNIA
Ihkwan fiddin rahimatullah, dengan jelas dan tegas Allah SWT menerangkan, bahwa satu-satunya maksud dan tujuan Allah SWT menciptakan jin dan manusia di dunia ini hanyalah untuk beribadah kepadaNya saja, (Q.S, Al-Bayinah :05, Ruum:30)
1. QS. Al-Bayyinah, 5
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
2. QS. Ar-Rum,30
Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Ibadah ini disyari'ahkan sebagai satu-satunya tugas pokok hidup, karena fitrah manusia sejak dilahirkan adalah sudah bertauhid dan beriman kepada Allah SWT (Al Araf :172).
Artinya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) : "Bukankah aku ini Tuahanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari qiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (ke-esaan Tuhan)".
Dalam ayat tersebut Allah menerangkan bahwa ketika manusia itu lahir sudah bersaksi, bahwa hanya Allah lah Rabb mereka. Dalam hadits Qudsi Rasulullah telah menerangkan sebagai berikut :
Yang artinya : "Sesungguhnya saya telah...... hamba-hambaKu dalam keadaan lurus semuanya."
Dalam ayat dan hadist tersebut di atas jelas diterangkan bahwa, fitrah manusia adalah muwahid, mukmin dan muslim. Maka untuk menjaga keabadian dan untuk mengembangkan fitrah yang suci ini demi untuk keselamatannya didunia dan di akherat, Allah menggariskan tugas pokok hidup hanya untuk beribadah kepada-Nya saja. Adalah sudah menjadi sunatullah, bahwasanya Allah menetapkan musuh manusia yang sangat aktif untuk mengganggu fitrah yang suci ini dan membelokkannya ke arah kemusyrikan, musuh itu ialah syaitan manusia dan syaitan jin, Allah berfirman di dalam (Q.S.Al An am:112, dan Q.S.Al Furqan:31) Dalam Hadist Qudsi juga diterangkan :
1. QS, Al-An-am: 112
Artinya: Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaithan-syaithan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka hendak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.
2. QS. Al-Furqan, 31
Artinya: Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa.dan cukuplah Tuhanmu Pemberi petunjuk dan Penolong.
Yang artinya: "Dan mereka didatangi syaitan, lalu dibelokkan dari diri mereka dan ia haramkan atas mereka apa-apa yang telah Aku halalkan dan ia perintah mereka agar menyekutukan Aku dengan sesuatu yang Aku tidak menemukan keterangan apa-apa."
Dalam menghadapi musuh yang berbahaya inilah, manusia perlu berjuang dengan p