x

Jumat, 27 Agustus 2010

Marzuki Alie membela Malaysia?

*Presiden Yudhoyono
mengirim surat kepada
PM Datuk Seri Najib Tun
Razak
mengajak untuk
mempercepat
pembahasan perbatasan
kedua negara.*
M ESKI masyarakat I n d
o n e s i a b e reaksi
keras atas sikap
Malaysia
yang menangkap dan
menahan pejabat
Kementerian Kelautan
dan Perikanan
(KKP), pejabat Indonesia
adem ayem. Bahkan ada
pejabat Indonesia yang
membela Malaysia dan
menyalahkan
demonstrasi memprotes
sikap negeri
jiran itu.
Adalah Ketua DPR
Marzuki Alie (Partai
Demokrat) yang
mendukung Malaysia.
Ia mendu kung sikap
Malaysia terhadap pers
Indonesia yang dinilai
memprovo kasi keadaan
sehingga konflik
memanas antara
Indonesia dan
Malaysia.
"Pers lebih suka dengan
beri ta yang bisa
memancing konflik satu
sama
lain," ujar Marzuki di
Jakarta, kemarin.
Dia juga menyangsikan
Ma laysia mau meminta
maaf atas tindakan
mengintersepsi aparat
KKP di perairan
Indonesia. Hal itu akibat
batas
wilayah kedua negara
belum jelas.
Tidak hanya itu, orang no
mor satu di DPR itu
menilai demonstrasi yang
dilakukan Bendera
(Benteng Demokrasi
Rakyat) pada Senin (23/8)
itu tidak
patut. Bahkan, wajar saja
jika Malaysia protes.
Meski dikecam, Bendera
tetap melakukan
aksinya. Ke marin
mereka membakar
ban ner se pan jang 10
me ter ber gambarkan
bendera Malaysia ber tu
liskan `Ganyang
Malaysia'.
Sebelum nya Bendera
membakar bendera Ma
laysia dan melempari
melempari
Kedubes Malaysia
dengan kotoran manusia.
Kirim surat Pemerintah
tidak setuju dengan
desakan Komisi I DPR
(bidang
luar negeri) agar Dubes
Indonesia untuk Malaysia
ditarik ke Jakarta.
Menurut Juru Bicara
Kementerian Luar
Negeri, Teuku Faizasyah,
keberadaan
duta besar sangat pen
ting sebagai sumber
informasi tertinggi.
Dikatakan, diploma si
dengan Malaysia terus
berjalan. Menteri Luar
Negeri ke dua negara
akan bertemu pada 6
September mem bahas
batas wilayah.
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono telah pula
mengirim surat kepada
PM
Malaysia Datuk Seri
Najib Tun Razak
mengajak untuk
mempercepat
pembahasan perbatasan
kedua
negara. Karena itu,
Menko Polhukam Djoko
Suyanto meminta agar
cooling
down. `'Ini bukan berarti
tidak punya harga diri,"
kata Djoko, kemarin.
Sementara itu, PM
Malaysia Najib Razak,
kata Menlu Malaysia
Datuk Seri
Anifah Aman, kecewa
atas tingkah demonstran
yang melemparkan
kotoran
manusia ke Kedubes
Malaysia di Jakarta.
Salah satu usaha
Malaysia di Jakarta
adalah stasiun pengisian
bahan
bakar umum (SPBU)
Petronas. Meski
hubungan Indonesia-
Malaysia memanas,
SPBU Pe t ronas tetap
berjalan seperti biasa.
Karyawan SPBU Petronas
sudah diberi tahu kantor
pusat di Mega Kuningan
Jakarta perihal hubungan
yang memanas itu.
Petugas operator harian
Petronas di Jl Fatmawati
Raya, Dwi Siswanto
mengakui tidak ada
gangguan terhadap SPBU
Petronas. Penjualan pun
berjalan normal dan para
pelanggan masih datang.
(Tim/X-4)
http://
anax1a.pressmart.net/
mediaindonesia/MI/
MI/2010/08/28/
ArticleHtmls/28_08_2010_
016_028.shtml?Mode=0