x

Sabtu, 28 Agustus 2010

Bab 2
MEREKAYASA
GELOMBANG OTAK
Kemampuan manusia
ternyata sungguh hebat,
termasuk juga
kemampuan untuk
merekayasa gelombang
otaknya. Ini berarti
manusia memiliki hak
untuk mengatur
bagaimana dia bisa
bahagia, sedih, stress
dan juga mengatur
otaknya agar memiliki
kemampuan super.
Salah satu rekayasa otak
yang kini sedang
dipopolerkan di Jakarta
adalah MindGym. Konon,
menurut pendirinya,
inilah pusat kebugaran
otak satu-satunya di
Indonesia, bahkan
mungkin dunia. Di
tempat ini tersedia
berbagai macam sarana
modern sebagai
penunjangnya.
MindGym nama tempat
itu. Ia serupa tapi tak
sama dengan sport
center atau fitness
center. Bedanya, yang
satu tempat untuk
memelihara dan
meningkatkan
kebugaran pikiran, yang
lain untuk kebugaran
jasmani.
Lalu apa bedanya dengan
spa yang juga biasa
disediakan oleh hotel-
hotel besar? "Spa itu
merupakan health club
dengan tujuan membuat
tubuh langsing. Di sana
orang berdiet, menjaga
kesehatan, dan
menghilangkan stres, "
kata Api Surya Winata,
pemilik sekaligus
pengelola MindGym di
Hotel Kebayoran,
Kebayoran Baru, Jakarta.
Sedangkan MindGym,
menurut dia, lebih
merupakan tempat
latihan untuk
memelihara dan
meningkatkan
kebugaran pikiran.
Peralatan penunjang
yang tersedia di tempat
itu menjadi lain pula. Ada
lebih dari 10 macam alat,
di antaranya VibraSound
Table, FloatTank,
OxygenBar, kursi dan
ranjang goyang IMS, dan
kursi pijat. Beberapa dari
peralatan era abad XXI
yang disebut mind
machine itu didatangkan
dari Amerika Serikat,
Belgia, Australia, dan
Jerman. Produk dalam
negeri juga ada, misalnya
kursi pijat. "Dengan
berbagai peralatan
tersebut, kemampuan
atau daya pikir,
kreativitas, bisa
ditingkatkan, " kata
Surya Winata.
Konon, pusat kebugaran
pikiran MindGym
tersebut merupakan
satu-satunya di
Indonesia, bahkan
mungkin di dunia. "Di
Amerika sendiri tidak
ada MindGym, yang ada
float station center.
Sarana yang ada cuma
FloatTank. Di sebuah
hotel di Singapura dan
Thailand juga cuma
terdapat satu FloatTank.
Sementara MindGym di
Hotel Kebayoran,
Jakarta, memiliki tiga
FloatTank plus beberapa
alat penunjang lain,"
kata Surya Winata.
Daya pikir maupun
kreativitas dipengaruhi
oleh perkembangan
harmonis antara belahan
otak kiri (yang
bertanggung jawab atas
daya pikir logis) dan otak
kanan (yang
bertanggung jawab atas
daya imajinasi). Dalam
hal ini, katanya,
MindGym menyediakan
sarana yang bisa
mengembangkan kedua
bagian otak.
Selain itu, tambah Surya
Winata, pusat kebugaran
pikiran ini juga bisa
menciptakan "dunia" lain
di luar rutinitas sehari-
hari. Kejenuhan
menghadapi rutinitas
sehari-hari yang
melahirkan stres bisa
dihilangkan sehingga
pikiran jadi tenang dan
rileks.
"Jangan terpaku pada
alunan musiknya, tetapi
rasakan getaran yang
ditimbulkan. Nikmati
dengan rileks, " kata Api
Surya Winata ketika
kami mencoba peralatan
yang disebut VibraSound
Table di MindGym.
Alat itu berupa ranjang
dengan kasur air (water
bed), tetapi bagian
pinggirnya dikelilingi
ruang berudara. Di
bagian bawah ranjang
dipasang empat buah
perangkat pengeras
suara yang mengalunkan
musik. Sembari leyeh-
leyeh mendengarkan
musik, orang yang
berbaring di atas
VibraSound merasa
seolah-olah seluruh
tubuhnya dipijat. Efek
getaran (vibrasi) khusus
yang dirasakan seperti
pijatan itu akibat suara
musik yang merambat
dan menggetarkan
media air dalam kasur
air.
"Seluruh tubuh serasa
dipijat secara serentak.
Badan merasa rileks dan
gampang tidur. Karena
itu alat ini baik bagi
penderita insomnia.
Dengan berbaring di
atasnya, orang yang
susah tidur menjadi
cepat pulas dan
bermimpi, " jelas Surya
Winata. Makanya, tidak
salah kalau alat itu juga
dijuluki dream machine.
Efek getaran itu,
menurut Surya Winata,
ibaratnya sampai
menembus tulang
sumsum karena
menjadikan tubuh
mencapai suasana rileks
yang sempurna dan total.
" Dalam kondisi rileks,
stres akan hilang dengan
sendirinya. Otak pun
menjadi lebih sehat dan
daya pikir menjadi lebih
jernih dan tambah
kreatif. "
Ada juga peralatan yang
fungsinya senada dengan
VibraSound alias
" ranjang getar", hanya
saja bentuknya berupa
kursi dan ranjang.
Istilahnya kursi dan
ranjang Integrative
Motion System (IMS).
" Kursi dan ranjang IMS
itu dapat
mengintegrasikan
belahan otak kiri dan
otak kanan sehingga bisa
bekerja lebih harmonis, "
ujar Surya Winata.
Begitu diaktifkan, kursi
dan ranjang IMS akan
memberikan efek
getaran dan goyangan
lembut beraturan,
mengikuti gerak irama
musik tertentu. Namun
goyangan itu tidak
membuat pusing atau
mabuk (motion sickness)
seperti kalau naik
kendaraan darat, laut,
atau udara. Sebaliknya,
justru memperlancar
peredaran darah. "Aliran
darah terasa melaju
sampai ke ujung-ujung
jari, bahkan sampai ke
otak. Dengan begitu
otak memperoleh
pasokan oksigen lebih
banyak," jelasnya.
Seperti diketahui,
oksigen sangat berguna
dan penting bagi
kehidupan otak. Volume
otak manusia memang
hanya sekitar 2% dari
berat badan, namun otak
membutuhkan oksigen
sebanyak 25% dari
seluruh O2 yang masuk
ke dalam tubuh. Dengan
menggunakan perangkat
itu, O2 akan lebih banyak
mengalir ke otak. Jadi,
lanjutnya, kursi dan
ranjang getar IMS
berfungsi memacu dan
melancarkan aliran
darah untuk membawa
O2 ke seluruh tubuh
secara sempurna.
Pasokan oksigen yang
cukup menjadikan otak
lebih sehat. "Otak yang
lebih sehat mampu
berpikir lebih sempurna
dan lebih kreatif. Otak
kiri dan otak kanan lebih
harmonis. Makanya, alat
itu sering disebut mind
machine."
VibraSound Table
maupun kursi dan
ranjang IMS sama-sama
memberikan sensasi yang
tidak pernah dirasakan
sebelumnya. Sensasi itu,
kata Surya Winata,
muncul gara-gara adanya
endorphin dalam tubuh -
suatu hormon yang
menimbulkan perasaan
senang. "Tubuh
merupakan electrical
unit dan juga kumpulan
getaran. Jadi, tubuh juga
akan merasakan 'senang'
kalau menerima getaran
yang sesuai, " ujarnya.
MindGym juga
menyediakan sarana
untuk
" mengapung" (floating)
di atas permukaan air
atau di atas kasur air.
Kalau ingin mengapung
di permukaan air, bisa
dicoba FloatTank. Alat
yang menjadi primadona
MindGym ini menyerupai
bak mandi di dalam
ruang kedap suara,
tanpa cahaya, dan bebas
dari pengaruh gravitasi
bumi.
FloatTank berisi larutan
air garam khusus dengan
berat jenis (BJ) 1,3.
Dengan demikian tubuh
manusia yang berat
jenisnya 1 tidak akan
tenggelam, tetapi
mengapung di
permukaannya. "Badan
seakan-akan kehilangan
bobot. Pada kondisi
demikian, otak terbebas
dari beban balancing, "
kata Api Surya Winata.
Dalam keadaan biasa
85% fungsi otak
terganggu oleh
keinginan untuk
melakukan
penyeimbangan
(balancing).
Menurut seorang dokter
dari AS, demikian Surya
Winata, kalau tidak
dibebani balancing, otak
akan mampu bekerja
lebih sempurna.
FloatTank, katanya,
merupakan salah satu
cara untuk bisa
mencapai kondisi otak
tanpa beban demikian.
Pada saat mengapung
selama beberapa menit
di dalam FloatTank,
tubuh serasa mengikuti
aliran kosmik. "Dengan
begitu gelombang otak
(brainwave) akan mudah
berubah dari gelombang
beta menjadi alfa,
kemudian theta, dan
akhirnya mencapai
gelombang delta -
kondisi yang menjadikan
gampang tidur, " jelas
Surya Winata. Makanya,
FloatTank dijuluki instant
yoga. Selain
mengoptimalkan
kemampuan otak dan
meningkatkan
kreativitas otak,
FloatTank juga menjadi
sarana untuk mencapai
top performance level
atau kondisi puncak
penampilan.
Kalau enggan berbasah-
basah, bisa mencoba
DryFloat. Sarana ini
berupa kasur air (water
bed) yang
memungkinkan
seseorang "mengapung"
tapi badan tetap kering.
Badan dibiarkan
berbaring rileks di atas
kasur air, dan kemudian
diputarkan musik
bersuasana suara unsur-
unsur alam. Ada suara
angin, jangkrik, kodok,
deburan ombak,
gemericik air terjun, dsb.
"Alunan musik suara
alam (back to nature
music) membawa otak
manusia ke suasana yang
benar-benar rileks. Tidak
ada tekanan atau beban
lagi. Otak menjadi lebih
sehat dan pikiran pun
jernih sehingga mampu
memecahkan berbagai
macam problem, " tutur
Surya Winata.
Konon, bersantai di
DryFloat sambil
menikmati alunan musik
suara alam juga bisa
melahirkan ilham.
Makanya, DryFloat juga
disebut ThinkWell.
" Tempat untuk menggali
ide atau gagasan yang
berguna. Di sana otak
bisa berpikir dengan
baik. Untuk memperoleh
ide yang luar biasa, otak
mesti dalam suasana
tenang. Otak yang lelah
tidak mungkin dipaksa
terus bekerja dan
berkreasi. Ia perlu
istirahat; bebas dari
tekanan, " tuturnya.
Menurut Surya Winata,
FloatTank, juga dapat
mempercantik kulit.
" Dengan floating, wanita
akan tampak lebih cantik
dan lebih muda. Ada
dasar ilmiahnya. Stres
hilang, otot-otot di
bagian wajah pun
menjadi lebih rileks. Jadi,
selain otak encer,
tampilan luar pun
tambah cantik, " katanya.
Kalau ingin tampak
makin segar lagi bisa
mencoba OxygenBar. Bar
menyediakan oksigen
murni 85% yang
disalurkan dari tabung
oksigen ke bola kaca.
" Dengan mengirup
oksigen murni lewat
globe kaca itu selama 15
menit, tubuh menjadi
lebih segar, " ujar Surya
Winata sembari
menambahkan, bar
semacam ini cukup
populer di Jepang.
Kalau Anda ingin
mengenali jati diri atau
bermeditasi, di arena
MindGym juga tersedia
sarana penunjang yang
dinamai MirrorChamber.
Ia berupa sebuah ruang
khusus berbentuk kubus
dan berdinding kaca
cermin. Di dalamnya
terdapat genta yang bila
dibunyikan akan
menimbulkan efek
getaran (gelombang)
suara dengan frekuensi
tertentu.
Getaran itu akan
mempercepat pikiran
mencapai suasana
hening. Hanya dengan
duduk bersila di dalam
MirrorChamber, efek
getaran suara genta
akan cepat membawa ke
suasana meditasi.
Getaran gelombang beta
akan cepat masuk ke
gelombang alfa,
gelombang theta, dan
akhirnya sampai
gelombang delta.
Gelombang theta,
menurut Surya Winata,
merupakan gelombang
otak (brainwave) paling
kreatif. Sayang sekali
jarang yang bisa
berlama-lama berada
pada gelombang ini.
Sebab, begitu berada
pada gelombang theta,
sebentar kemudian
segera terseret masuk
ke alam tidur
(gelombang delta). Kalau
bisa tetap berada pada
gelombang theta (antara
alam tidur dan melek),
itu saat yang paling
kreatif.
Suasana meditasi juga
bisa dirasakan ketika
duduk bersemedi di
bawah PyramidPower.
Sarana berupa bidang
piramida ini juga cepat
membawa ke "dunia"
atau dimensi lain.
MirrorChamber dan
PyramidPower
sebenarnya merupakan
jembatan menuju ke
suasana spiritual
sehingga keduanya juga
disebut sarana instant
yoga.
"MirrorChamber dan
PyramidPower akan
membawa kita keluar
dari dimensi ruang dan
waktu, kemudian masuk
ke dimensi lain.
Keduanya sebagai sarana
untuk lepas dari suasana
duniawi, " kata Noerhadi,
konsultan supranatural
Hotel Kebayoran.
" Pikiran yang ruwet dan
gelisah pun akan menjadi
tenang. Hening. "
Untuk mencapai
ketenangan, cukup
dengan duduk bersimpuh
di bawah bidang
PyramidPower. "Tarik
napas perlahan sampai
tak terasa bernapas lagi.
Kemudian, blek orang itu
pun tertidur pulas, " tutur
Noerhadi.
Kedua sarana meditasi
itu, menurut Surya
Winata, akan membantu
otak bekerja lebih
tenang. Otak kiri dan
otak kanan lebih
menyatu dan harmonis.
Saat ini MindGym baru
diminati kalangan
tertentu, terutama para
ilmuwan luar negeri, staf
kedutaan besar, dan
pengunjung hotel. Pusat
kebugaran pikiran ini
dibuka pagi, siang, dan
sore. Mulai pukul 06.00 -
23.00 WIB.
"Tarifnya AS $ 20 - 50 per
45 menit. Bagi
pengunjung hotel ada
korting 50%, " kata Api
Surya Winata, pendiri
" MindGym" sekaligus
general manajer Hotel
Kebayoran. "Lama terapi
setiap alat idealnya 45
menit. Tapi ada juga
yang karena keenakan
sampai berjam-jam. "
Pengunjung MindGym
tidak harus
menggunakan semua
peralatan yang ada.
Ibarat masuk ke
restoran, mereka
dipersilakan memesan
menu makanan sesuai
selera dan kemampuan
perut. Demikian pula di
arena MindGym mereka
bebas mencoba sarana
yang tersedia. Pilih mana
yang disukai dan
dianggap paling cocok.
Tapi boleh-boleh saja
kalau ingin mencoba
semua peralatan yang
ada.
Meski jenis peralatan
sudah cukup lengkap,
menurut Api Surya
Winata, pusat kebugaran
pikiran MindGym ini
belum dibuka secara
resmi. "Masih menunggu
saat yang tepat,"
katanya.
Sebagaimana telah
dipaparkan di atas,
bahwa berdasarkan
pemeriksaan
dilaboratium, rumah
sakit, atau pusat2
penelititan fungsi otak
manusia, di Amerika,
Eropah bahkan di Asia,
bahwa otak (pusat
syaraf) manusia, dapat
diperiksa, dimonitor
bahkan dapat direkam
mempergunakan
peralatan, yang disebut
EEG atau
electroencephalogram
dan juga BRAIN
MAPPING.
Perbedaannya adalah
bahwa Brain Mapping
hanya memeriksa secara
FISIK , gangguan,
kerusakan atau
kecacatan otak (pusat
syaraf) tersebut,
misalkan "tumor
(kanker) otak, pecahnya
pembulu darah otak
(struck), benturan pada
kepala dan seterusnya. "
Sedangkan EEG
(electroencephalogram) ,
yang diperiksa, dimonitor
dan direkam adalah
GETARAN, frekwensi,
sinyal atau GELOMBANG
otaknya, yang kemudian
di- "klasifikasi" kan
kedalam beberapa
kondisi kesadaran,
bawah sadar, keadaan
tidur atau mimpi dan
seterusnya
Getaran atau frekwensi
adalah jumlah pulsa
(impuls) perdetik dengan
satuan hz (khz atau Mhz),
contoh frekwensi jala-
jala listrik PLN untuk
perumahan di-Indonesia
adalah (50 Hz) pada
tegangan 220/380 Volt
AC.
Berdasarkan riset selama
bertahun tahun,
terutama di-Amerika,
Eropah dan juga di Asia
bahwa getaran/
frekwensi otak (pusat
syaraf) pada manusia,
berbeda untuk setiap
fase ( sadar, tidur ringan,
tidur lelap/nyenyak,
kesurupan/trance,
panik ), sehingga
beberapa ahli (dokter)
dalam bidang kejiwaan/
psikiater,
( neurophysiologic ) dan
dokter syaraf membuat
suatu komitmen dan
perjanjian sebagai
berikut :
Getaran/Frekwensi :
• Gamma 16 Hz ~ 100 Hz
• Beta > 12 Hz
• SMR (SensoriMotor
Rhythm) 12 Hz ~ 16 Hz
• Alpha ( Berger 's wave)
8 Hz ~ 12 Hz
• Theta 4 Hz ~ 8 Hz
• Delta 0.5 Hz ~ 4 Hz
Sebenarnya keseluruhan
frekwensi tersebut
bergabung secara acak
(berinterferensi), namun
dengan EEG, frekwensi
gelombang ini dapat
dianalisa dan diuraikan
satu persatu dengan
catatan bahwa pada saat
diukur, frekwensi mana
yang paling dominan,
serta memiliki amplitudo
tertinggi, itulah yang
dianggap dan berada
pada fase tersebut,
apakah fase Beta, Alpha,
Theta atau Delta dan
seterusnya
Amplitudonya diukur dan
berkisar antara 1 ~ 50
uVolt (microVolt),
sedangkan arus listriknya
tidak diperhitungkan.
GAMMA wave ( 16 hz ~
100 hz )
Adalah getaran pusat
syaraf (otak) yang terjadi
pada saat seseorang
mengalami " aktifitas
mental yang sangat
tinggi ", misalnya sedang
berada di arena
pertandingan, perebutan
kejuaraan, tampil
dimuka umum, sangat
panik, ketakutan,
" nerveus", kondisi ini
dalam kesadaran penuh.
Gamma wave – EEG scan
Berdasarkan
penyelidikan Dr. Jeffrey.
D. Thompson. D.C.B.F.A
(Center for acoustic
research) di atas gamma
sebenarnya masih ada
lagi yaitu gelombang
Hypergamma ( tepat 100
Hz ) dan gelombang
Lambda (tepat 200 Hz),
akan berpengaruh pada
kemampuan
SUPRANATURAL,
METAFISIKA dan
LEVITASI.
BETA wave ( diatas 12 hz
atau dari 12 hz s/d 19 hz )
Adalah getaran pusat
syaraf (otak) yang terjadi
pada saat seseorang
mengalami " aktifitas
mental yang sadar penuh
dan normal " aktif,
konsentrasi penuh dan
dapat dibagi pula
menjadi 3 kelompok,
yaitu highbeta ( 19 Hz + )
yang overlap/transisi
dengan getaran gamma ,
lalu getaran beta ( 15 hz
~ 18 hz ), juga overlap/
transisi dengan getaran
gamma, selanjutnya
lowbeta (12 hz ~ 15 hz).
Beta wave - EEG scan
SMR wave atau
SensoriMotor Rhytm ( 12
hz ~ 16 hz )
SMR sebenarnya masih
masuk kelompok getaran
lowbeta, namun
mendapatkan perhatian
khusus dan juga baru
dipelajari secara
mendalam akhir2 ini oleh
para ahli, karena
penderita epilepsy ,
ADHD , ( Attention
Deficit and Hyperactivity
Disorder juga disebut
ADD-Attention Deficit
Disorder) dan autism
tidak memiliki dan tidak
mampu ber- "konsentrasi
penuh" atau "fokus"
pada suatu hal yang
dianggap penting,
dengan perkataan lain
otak (pusat syaraf)
sedikit bahkan tidak
sama sekali
menghasilkan getaran
SMR .
Sehingga setiap
pengobatan, baik jiwa
maupun fisiknya,
ditujukan agar merespon
getaran SMR tersebut,
biasanya diaktifkan
dengan biofeedback/
neurofeedback .
SMR / SensoriMotor
Rhytm – EEG scan
ALPHA wave ( 8 hz ~ 12
hz )
Adalah gelombang pusat
syaraf (otak) yang terjadi
pada saat seseorang
yang mengalami
" releksasi" atau mulai
istirahat dengan tanda2
mata mulai menutup
atau mulai mengantuk,
atau suatu fase dari
keadaan sadar menjadi
tak sadar (atau bawah
sadar), namun tetap
sadar (walaupun kelopak
mata tertutup), disinilah
saat2 penting dimana
seorang ahli hipnotis,
mulai melakukan
aktifitas hipnotisnya
untuk memberikan
sugesti kepada pasiennya
sesuai perintah yang
direncanakan kepada
yang dihipnotis (objek)
Pada tahap permulaan
MEDITASI (meditasi
ringan) juga akan
memasuki fase
gelombang alpha.
Alpha wave – EEG scan
Frekwensi alpha 8 ~ 12
hz , merupakan
frekwensi pengendali,
penghubung dan
melakukan aktifitas yang
berpusat di-sel2 thalamic
(electrical activity of
thalamic pacemaker
cells )
The thalamus (from
Greek = bedroom,
chamber) is a pair and
symmetric part of the
brain. It constitutes the
main part of the
diencephalon .
The diencephalon is the
region of the brain that
includes the thalamus ,
hypothalamus ,
epithalamus ,
prethalamus or
subthalamus and
pretectum . It is derived
from the
prosencephalon . The
diencephalon is located
at the midline of the
brain, above the
mesencephalon of the
brain stem . The
diencephalon contains
the zona limitans
intrathalamica as
morphological boundary
and signalling centre
between the
prethalamus and the
thalamus.
Frekwensi alpha, 8 hz
merupakan fase dan
pintu masuk (gate-away)
dari keadaan sadar
menjadi tak sadar
(bawah sadar) dan pintu
masuk ke fase
gelombang Theta ( 4 hz ~
8 hz ), biasanya kondisi di
tingkatan ini tidak
berlangsung lama,
dibanding dengan
tingkatan lainnya
( gamma, beta, theta dan
delta wave), namun
merupakan bagian
penting terutama bagi
penderita ADHD , pada
saat melakukan latihan-
latihan dan pengobatan
neurotherapy atau
neurofeedback .
THETA wave ( 4 hz ~ 8
hz )
Adalah getaran pusat
syaraf (otak) yang terjadi
pada saat seseorang
yang mengalami "
keadaan tidak sadar
atau tidur ringan " atau
sangat mengantuk ,
tanda2nya napas mulai
melambat, dalam dan
panjang, dibandingkan
biasanya.
Jika dalam keadaan
sadar (tidak tidur),
kondisi ini masuk kefase
atau dibawah pengaruh
" trance", kesurupan,
hipnosis, MEDITASI
DALAM, atau sedang
menjalani ritual2 agama,
atau mengalirnya tenaga
psikologi (Prana/Yoga,
Reiki, Chi, Chi Kung).
Dalam kondisi yang sadar
(tidak tidur dan tidak
dibawah pengaruh
hipnotis, kesurupan atau
epilepsi), seorang anak
yang normal ( < 12 th)
masih dapat memiliki
getaran frekwensi theta,
akan hilang sedikit demi
sedikit setelah
menjelang dewasa
(kecuali pada saat
menjelang tidur).
Theta wave – EEG scan
Seorang anak (terutama
bayi dan balita), rata2
tidur lebih dari 12 jam
setiap harinya, sehingga
pada pusat syarafnya
(otak) lebih banyak
masuk dalam fase
gelombang theta dan
gelombang delta,
ketimbang gelombang
beta dan alpha, sehingga
dalam kehidupan nyata
sehari-harinya, lebih
banyak cara berpikir
yang tidak masuk akal
(ber-angan2 atau seperti
bermimpi walaupun
dalam kondisi sadar) dan
sedikit demi sedikit akan
berubah setelah
menjelang remaja/
dewasa.
Berdasarkan
penyelidikan para ahli,
bahwa banyak terjadi
kecelakaan pesawat
udara, tabrakan,
kebakaran, kecelakaan
kapal laut, biasanya anak
balita selamat (walaupun
tidak selalu terjadi), ini
dikarenakan anak2
mudah memasuk fase2
gelombang theta yang
lama dan permanen, baik
dalam keadaan tidur,
maupun sadar, sehingga
pada gelombang2 theta
inilah terjadi mukjijat
atau keajaiban, artinya
ada tangan2 ajaib yang
tak terlihat yang
menolong anak2 ini dari
kecelakaan.
Anak INDIGO ( anak
super cerdas dan
memiliki indra ke-enam /
ESP /Extra sensory
perception), juga
termasuk yang mudah
memasuki fase
gelombang theta yang
cukup lama dan dapat
permanen.
Komunikasi dengan
TUHAN juga akan terjadi
apabila sebagai manusia
biasa dapat memasuki
fase gelombang theta
(batas alpha - theta),
misalnya pada saat kita
berdoa, meditasi,
melakukan ritual2 agama
(apapun agamanya),
sadar atau tidak sadar,
mengerti atau tidak
mengerti mengenai
gelombang theta,
apabila getaran otaknya
diukur dengan EEG, maka
dapat dipastikan bahwa
pada saat itu sedang
masuk difase gelombang
theta (batas alpha-theta)
, sehingga bagi para ahli,
akan berpendapat bahwa
disetiap otak manusia
ada terdapat yang
disebut "GOD SPOT"
Sedangkan dalam kondisi
tidur normal, seseorang
pasti akan memasuki
fase gelombang theta,
walaupun hanya
sebentar terutama
secara periodik akan
berpindah/bergeser ke-
gelombang delta dan
kembali ke theta berkali-
kali diikuti getaran
pelopak mata yang
dikenal dengan REM
( rapid eyes movement )
dan Non REM atau NREM
( non rapid eyes
movement ) selama tidur
normal 7 ~ 8 jam perhari
(lihat grafik dibawah),
pada stage 1 dan 2 .
Schumann Resonance
( 7.83 Hz)
Schumann Resonance
adalah getaran alam
semesta pada frekwensi
7.83 Hz , yang juga masuk
dalam kelompok
gelombang theta,
dianggap sebagai suatu
keadaan mental
seseorang yang apabila
otak (pusat syaraf) nya
mampu mengikuti
resonansi ini akan masuk
keadaan supranatural .
( ESP-extra sensory
perception, hipnotis,
telepati dan fenomena
serta aktifitas mental
lainnya)
Sedangkan Schumann
resonance serta
frekwensi diatasnya
masuk kelompok
frekwensi ELF (extremely
low frequency pada
bandwith 3 ~ 30 hz dan
frekwensi infrasonic )
DELTA wave ( 0.5 hz ~ 4
hz )
Adalah getaran pusat
syaraf (otak) yang
memiliki amplitudo yang
besar dan frekwensi yang
rendah, biasanya < 3 hz,
yang terjadi pada saat
seseorang yang
mengalami " keadaan
tidur sangat lelap" atau
anak dibawah usia 13 th
ketika dalam keadaan
sadar penuh. Dalam
keadaan normal, seorang
dewasa yang sedang
tidur pada malam hari
(lihat grafik dibawah),
pada stage 3 dan 4 ,
NREM bukan pada stage
1 dan 2.
Delta wave – EEG scan
Akhirnya berdasarkan
penyelidikan para ahli,
bahwa seseorang yang
menderita atau
gangguan otak (fisik,
benturan otak,
pendarahan otak dan
koma), maka fase
getaran yang terjadi
akan didominasi oleh
gelombang delta.
Diagram tingkatan tidur
ringan dan tidur dalam
Penemuan baru dibidang
frekwensi dan
gelombang otak manusia
oleh Dr. Jeffrey D.
Thompson, D.C.,
B.F.A . ,dari
Neuroacoustic research,
bahwa masih ada
gelombang dan
frekwensi lain dibawah
delta, atau dibawah 0.5
hz, yaitu frekwensi
EPSILON, yang juga
sangat mempengaruhi
aktifitas mental
seseorang dalam
kemampuan
supranatural, seperti
pada gelombang theta
diatas.
METODE RESONANSI dan
STIMULASI GELOMBANG
OTAK
Resonansi pada garpu
tala. Jika ada 2 buah
garpu tala yang senada,
apabila salah satu garpu
tala diketuk T1
(digetarkan), lalu
didekatkan tanpa
menyentuhnya kepada
garpu tala lain T2 , yang
diam, maka garpu tala
yang lain ini akan ikut
bergetar, dengan nada
yang sama. Maka garpu
tala T2 disebut
beresonansi (ikut
bergetar) dengan garpu
tala T1 .
Dua garpu tala yang
beresonansi. Frequency
Following Response (FFR)
adalah respon dari otak
yang mengikuti sinyal2
baik suara (audio) yang
melalui telinga, maupun
gambar ( visual ) melalui
mata (terbuka/tertutup),
dari luar tubuh, yang
diinjeksikan atau
dimasukan (BrainWave
entrainment) berupa
getaran atau gelombang
yang mencapai target
frekwensi/gelombang
yang diinginkan
(meditasi, penyembuhan,
tidur nyenyak, belajar
cepat dan seterusnya
atau alpha,theta dst).
Bandingkan dengan
resonansi garpu tala
( resonansi terjadi pada
benda2 bergetar
sedangkan FFR terjadi
pada pusat syaraf/otak).
Resonansi pada otak dan
pusat syaraf. Demikian
pula dalam halnya pusat
syaraf (otak) manusia,
dengan diketahuinya
setiap tingkat getaran/
gelombang otak manusia
yang mampu mengikuti
(beresonansi) dari
getaran suara (audio)
melalui telinga dan
gambar (visual) melalui
mata, atau sinyal lainnya
melalui alat peraba/
perasa (tangan, tubuh, di
belakang telinga), maka
dapat diatur sekehendak
kita untuk mencapai
target2 aktifitas mental
yang dikehendakinya
(meningkatkan IQ,
belajar cepat, meditasi,
aktifitas2 supranatural,
mengobati atau
meningkatkan kesehatan
bagi mereka yang
menderita ADHD, ADD
atau Autism, susah tidur
dan seterusnya)
Namun sayangnya bahwa
untuk mencapai hal
tersebut diatas tidaklah
mudah, seperti yang kita
harapkan, karena
keterbatasan
pendengaran dan
penglihatan manusia,
misalnya sinyal suara,
atau frekwensi suara,
hanya dapat didengar
dari 20 Hz s/d 20 khz
itupun batas
pendengaran efektip
akan berlainan untuk
setiap orang ( wanita,
pria atau anak), bahkan
anak kecil mampu
mendengar suara diatas
20 Khz, namun rata2
manusia hanya dapat
mendengar antara 50 hz
s/d 8 khz saja.
Lalu bagaimana agar
gelombang frekwensi
suara yang diterima dan
didengar oleh telinga
kanan dan kiri dapat
direspon dengan baik
oleh otak (pusat syaraf)
dan diterjemahkan
sebagai gelombang2
beta, alpha, theta dan
delta ( dan juga gamma,
hypergamma, lamda dan
epsilon )
Ada beberapa metode
atau cara diantaranya
dengan :
1. Binaural beats
( pelayangan sinyal
suara )
Apabila 2 gelombang
frekwensi f1 dan f2
(telinga kanan dan kiri )
dipadukan menjadi satu,
maka secara matematik
akan diperoleh hasil
sebagai berikut :
• frekwensi dasar yaitu
f1 dan f2.
• kelipatan atau
harmonik ganjil dari
masing2 frekwensi yaitu
3f1, 5f1 dst dan 3f2, 5f2
dst
• selisih dan jumlah dari
kedua frekwensi dasar
tersebut ( f1 – f2) dan
(f1+f2).
Tergantung dari aplikasi
matematis tersebut,
pada penggunaan dan
perhitungan untuk otak
(pusat syaraf) manusia
maka yang direspon
"hanya" f1 dan f2 sebagai
suara biasa dan ( f1 – f2 )
yang akan direspon oleh
otak (pusat syaraf)
sebagai gelombang2
gamma, beta, alpha,
theta atau delta.
Misalnya f1 = 400 hz dan
f2 = 410 hz, maka ? f = 10
Hz direspon otak sebagai
gelombang alpha, maka
selisih dua frekwensi
yang berbeda ini disebut
binaural beat atau
pelayangan 2 sinyal .
Binaural beat ditemukan
dan diselidiki pertama
kali oleh Heinrich
Wilhelm Dove pada
tahun 1839 .
Binaural beat frequency
2. Gelombang
ISOCHRONICS ( monaural
beats)
Karena dengan sistim
binaural beat diperlukan
headphone (kiri dan
kanan) atau pemasangan
pengeras suara (speaker)
yang dipasang tepat
disamping kiri dan
kanan, agar otak
merespon cukup baik,
maka sistim ini menjadi
tidak effektif dan kurang
kuat pengaruhnya
terhadap otak (pusat
syaraf), maka dipilih cara
lainnya yang lebih baik,
yaitu dengan sistim
Isochronics.
Pada gelombang
isochronic, maka baik
suara yang didengar
ditelinga kiri maupun
kanan akan memiliki
frekwensi suara dan
amplitudo yang sama,
hanya kedua sinyal
tersebut dimodulasikan
dengan impuls/switch on/
off (hidup/mati) dengan
batasan2 irama
gelombang otak (beta,
alpha, theta . Delta )
tersebut disesuaikan
dengan target2 aktifitas
mental yang akan
dicapai seseorang.
Stimulasi gelombang
otak adalah rangsangan2
(suara atau cahaya/
gambar) yang dikirim
keotak (pusat syaraf)
melalui panca indra
( telinga atau mata),
sehingga otak (pusat
syaraf) akan merespon
den mengikuti
(resonansi) sesuai
dengan irama dari jenis
gelombang tersebut
( beta, alpha, theta,
delta atau gamma).
Stimulasi gelombang
otak yang memakai
sistim isochronic lebih
baik dari binaural beats
karena :
Binaural beats
memerlukan headphone
stereo, sedangkan
isochronic tidak, cukup
yang mono atau 1
headphone atau mono-
speaker.
Respon dari otak (pusat
syaraf) jauh lebih kuat
jika mempergunakan
sistim isochronics
Stimulasi cahaya melalui
mata
Stimulasi gelombang
otak, dapat juga melalui
cahaya atau melalui
mata dengan gambar
bergerak atau
beranimasi (kelopak
mata terbuka) atau mata
tertutup dengan
menyalakan dan
mematikan cahaya
hitam/putih atau
berwarna (cahaya
menembus kelopak mata
memakai alat Audio
strobe LED Glasses), yang
disesuaikan dengan
irama gelombang otak
(beta, alpha, theta,
delta ), dengan
perkataan lain ber-kelap
- kelip atau fliker.
Audio Strobe ( LED
Glasses )
LED glasses are a
powerful and effective
way to entrain the brain.
Like the light pulses
embedded into visual
plugins, AudioStrobe uses
light to entrain the
brain. LEDs are mounted
onto glasses and
positioned an inch or two
away from the eyelids.
The lights are then
flashed according to the
target brainwave
frequency.
Dengan adanya respon
dari otak (pusat syaraf),
mengakibatkan
timbulnya impuls2 listrik
diotak (2 ~ 10 microVolt)
yang disebut CER
( Cortical Evoked
Response ), yang dapat
dibaca oleh EEG
(electroenchepalogram)
untuk pemeriksaan
efektifitas, pengujian
dan monitoring .
Frequency Following
Response (FFR) adalah
respon dari otak yang
mengikuti sinyal2 baik
suara ( isochronics atau
binaural beat ) maupun
gambar ( visual ) dari
luar tubuh, untuk
mencapai target yang
diinginkan (meditasi,
penyembuhan, tidur
nyenyak, belajar cepat
dan seterusnya).