x
Sabtu, 28 Agustus 2010
Manfaat CD Aktivasi Otak
![]() | Ada banyak sekali manfaat CD Aktivasi Otak dan tentu saja terlalu panjang apabila kami jelaskan satu per satu. Di halaman ini, kami jelaskan 20 manfaat utama CD Aktivasi Otak yang bisa Anda dapatkan dengan mudah. Cukup dengarkan CD Aktivasi Otak setiap hari selama 30 menit, dan manfaat luar biasa berikut ini akan Anda dapatkan. |
1. Mengaktifkan dan memaksimalkan fungsi otak secara keseluruhan.
Stimulasi suara dari CD Aktivasi Otak akan merangsang seluruh bagian otak Anda untuk lebih aktif dari sebelumnya. Ketika mendengarkan CD Aktivasi Otak, Anda bisa merasakan bahwa seluruh bagian otak Anda distimulasi.
Anda merasakan suara dari CD Aktivasi Otak menggema di seluruh bagian otak Anda. Disisi lain Anda juga merasa bagian-bagian otak menangkap rangsangan suara/nada sesuai dengan karakter masing-masing.
Hasilnya adalah Anda seluruh bagian otak Anda menjadi semakin aktif sehingga memungkinkan semua kemampuan otak berkembang secara seimbang.
2. Sinkronisasi otak kiri dan otak kanan.
Ketika otak kanan dan kiri tidak sinkron (tidak selaras), maka berbagai masalah muncul dalam diri Anda. Misalnya: Anda sulit menentukan tujuan hidup, punya banyak ide tapi tidak pernah terlaksana, semangat kerja tinggi tapi tak punya kreativitas, cerdas tapi kemampuan sosial rendah, sulit bergaul, sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan, rasa takut untuk berubah, merasa kurang percaya diri, sulit mengambil keputusan, terlalu berbelit-belit ketika berpikir, kecemasan berlebihan, tidak bisa membuat rencana jangka panjang, sering salah dalam membuat keputusan, mudah terkena bujukan, gangguan tidur dan masih banyak lagi.
Ketika otak kanan dan otak kiri disinkronkan dengan CD Aktivasi Otak, maka semua masalah tersebut akan berkurang dan kemudian hilang sepenuhnya dalam beberapa minggu. Anda akan merasa menjadi "manusia baru" dengan kemampuan berpikir yang lebih baik.
3. Mengasah kemampuan otak kanan dan otak kiri secara seimbang.
Selain menyinkronkan otak kanan dan otak kiri sebagaimana yang dijelaskan di atas, CD Aktivasi Otak juga berfungsi untuk mengasah otak kanan dan otak kiri agar lebih aktif. Tujuan pengasahan otak ini tentu saja untuk mempertajam kemampuan otak kiri dan meningkatkan potensi otak kanan. Dan yang terpenting adalah kedua belahan otak Anda diasah secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan.
4. Meningkatkan konsentrasi.
Konsentrasi adalah kemampuan untuk mengarahkan pikiran pada suatu hal secara terus-menerus tanpa merasa terganggu hal-hal lain. Konsentrasi yang baik itu seperti ketika Anda sedang menonton film, menonton bola, atau memainkan game sampai Anda tidak mempedulikan hal-hal disekitar Anda.
Secara alami, semua orang mampu berkonsentrasi terhadap hiburan seperti game dan acara televisi, tapi sulit berkonsentrasi terhadap pekerjaan atau pelajaran. Hal tersebut dikarenakan otak lebih suka berkonsentrasi terhadap hal-hal yang menyenangkan seperti film dan permainan game, dibanding konsentrasi pada pekerjaan atau pelajaran yang dianggap sebagai beban.
Dengan aktivasi otak, Anda bisa dengan mudah mengendalikan dan mengarahkan pikiran Anda agar berkonsentrasi apa apapun yang Anda butuhkan. Kualitas konsentrasi Anda lebih baik dan mampu fokus dalam waktu lama.
5. Memperkuat daya ingat dan mencegah kepikunan dini.
Kuat lemahnya ingatan tergantung seberapa aktif koneksi antar sel-sel otak yang menyimpan suatu memori. Dari anatomi otak kita bisa tahu bahwa letak bagian otak yang memproses memori dan memproses suara/musik adalah berdekatan.
Apabila otak diberi stimulasi suara yang tepat, maka bagian otak yang memproses memori juga ikut terstimulasi dan lebih aktif. Hasilnya adalah kemampuan memori meningkat. Anda menjadi mampu mengingat lebih banyak, mengingat dalam jangka waktu yang lama, menghafal lebih cepat dan tidak mudah lupa.
Bagi Anda yang berusia 20-50 tahun tapi sudah mulai pelupa, Anda perlu menggunakan CD Aktivasi Otak karena teknologi pikiran ini bisa mencegah terjadinya kepikunan dini (kepikunan pada usia produktif).
6. Menjadi lebih kreatif dalam mencari ide atau memecahkan masalah.
Tahukah Anda mengapa para pemusik, pelukis dan para ilmuwan legendaris sering menyendiri untuk mendapatkan inspirasi? Apa yang sebenarnya terjadi ketika seseorang diam menyendiri? Menyendiri adalah salah satu cara untuk mengheningkan pikiran untuk mengkondisikan otak menuju kondisi gelombang otak Alpha. Telah diketahui secara ilmiah bahwa Alpha adalah kondisi dimana kreativitas menjadi aktif.
Aktivasi otak memberikan rangsangan kepada otak agar mampu menghasilkan kondisi alpha saat Anda membutuhkan, sehingga ide atau solusi yang cemerlang bisa muncul di pikiran Anda. Apabila dulu Anda merasa sulit apabila ditanya soal ide atau solusi, maka setelah menggunakan CD Aktivasi Otak diharapkan Anda mampu memberikan ide atau solusi yang tepat setelah diam untuk berpikir sejenak.
Banyak pengguna CD Aktivasi Otak juga melaporkan bahwa kadang ketika dia sedang di toilet, mau tidur, mengemudi di jalan tol atau sedang bersantai, tiba-tiba muncul ide-ide cemerlang. Dan ketika para pengguna CD Aktivasi Otak sedang punya masalah, maka seringkali solusi muncul ke pikiran secara tiba-tiba saat sedang dia tidak memikirkan masalah tersebut. Yang mana kejadian semacam ini jarang dialami sebelum menggunakan CD Aktivasi Otak.
7. Memunculkan semangat, motivasi dan meningkatkan energi.
CD Aktivasi Otak juga akan mengaktifkan semangat, motivasi dan energi Anda. Jika selama ini Anda merasa hidup Anda loyo, semangat kendor dan kekurangan tenaga untuk berusaha lebih keras, maka dengan CD Aktivasi Otak semangat Anda akan dipacu hingga batas maksimal.
Anda akan merasakan pikiran yang kuat, semangat yang tinggi, motivasi yang menggebu dan tenaga yang besar untuk mewujudkan rencana atau cita-cita besar Anda. Mungkin sekarang Anda sudah punya cita-cita atau rencana besar, namun belum terwujud karena Anda kurang semangat. Untuk itu, Anda bisa gunakan CD Aktivasi Otak untuk mendongkrak semangat Anda.
8. Efisiensi energi (Membuat Anda tidak cepat lelah).
Apakah Anda merasa cepat lelah dalam bekerja atau belajar? Pulang kerja atau pulang sekolah badan lemas dan malas untuk beraktivitas? Sementara itu, Anda tahu ada orang lain yang sepertinya tidak punya rasa lelah. Dia bisa bekerja seharian dan malam hari tetap segar menjalankan aktivitas.
Rahasia untuk tetap segar (tidak mudah lelah) adalah dengan efisiensi energi. Masalahnya, pengeluaran energi tubuh secara otomatis diatur oleh otak. Ada beberapa orang yang secara alami lebih boros energi daripada lainnya. Maka dari itu, metode aktivasi otak juga dirancang agar otak Anda lebih efisien dalam menggunakan energi.
Setelah menggunakan CD Aktivasi Otak kurang lebih 2 minggu, Anda akan mendapati diri Anda lebih segar sepanjang hari. Meskipun Anda segar sepanjang hari sampai malam, namun hal ini tidak akan menyulitkan tidur Anda. Apabila Anda butuh tidur, Anda bisa tidur normal dengan mudah.
9. Meningkatkan daya tangkap (kemampuan memahami).
Mungkin Anda pernah mengikuti suatu pelajaran atau seminar. Pada saat teman-teman Anda sudah memahami apa yang diajarkan, Anda sendiri masih belum paham. Jika itu masalahnya, Anda butuh CD Aktivasi Otak untuk membantu meningkatkan daya tangkap Anda. Sedangkan untuk Anda yang sudah cukup bagus daya tangkapnya, CD Aktivasi Otak berguna untuk memaksimalkan kemampuan Anda dalam memahami hal-hal baru.
Kemampuan memahami berkaitan erat dengan kemampuan otak membuat koneksi baru antar sel otak. Semakin cepat koneksinya semakin bagus kemampuan memahaminya. Menurut penelitian, sel-sel otak bisa lebih cepat membuat koneksi apabila berada dalam gelombang otak Alpha (keadaan tenang), itulah mengapa ketika Anda sedang panik atau terburu-buru, otak Anda terasa membeku dan sulit untuk memahami sesuatu.
Stimulasi gelombang otak yang ada dalam CD Aktivasi Otak akan membantu Anda meningkatkan kemampuan memahami dengan cara memproduksi lebih banyak gelombang otak Alpha apabila Anda sedang mencoba memahami sesuatu. Dengan demikian, kemampuan memahami Anda menjadi lebih cepat. Daya tangkap Anda menjadi semakin akurat dalam menerima informasi.
10. Mempertajam kemampuan berpikir analitis.
Jika sekarang Anda selama ini Anda kesulitan jika diminta berpikir analitis dan rasional untuk memecahkan suatu masalah yang rumit, maka metode aktivasi otak ini akan membantu Anda. Dengan mendengarkan CD Aktivasi Otak, akan terjadi stimulasi pada otak kiri dan frontal lobe sehingga meningkatkan kemampuan berpikir analitis, logis dan rasional. CD ini merangsang kemampuan analisa Anda secara mendalam dan memicu pemikiran yang logis sehingga Anda bisa membuat keputusan tepat atas suatu persoalan yang rumit.
11. Merangsang kecerdasan emosional (EQ).
Orang yang cerdas secara emosional adalah orang yang memahami kondisi dirinya, memahami perasaan yang terjadi pada dirinya dan bisa mengambil tindakan yang positif sebagai respon dari munculnya perasaan itu. Orang tersebut juga mampu merasakan perasaan orang lain dan bisa menanggapinya secara proporsional.
Pusat EQ adalah di belahan otak kanan. Stimulasi yang ditujukan kepada bagian otak kanan terbukti bisa meningkatkan kecerdasan emosional seseorang. Meskipun EQ tidak bisa diukur sebagaimana IQ, namun seseorang bisa merasakan bahwa perasaannya menjadi lebih baik setelah mendengarkan CD Audio Aktivasi Otak.
CD Aktivasi Otak diharapkan membantu mengaktifkan otak kanan dan menyeimbangkan pusat emosi (Limbic System) sehingga merangsang perkembangan kecerdasan emosional. Apabila seseorang memiliki kecerdasan emosional, maka dia akan menjadi seseorang yang lebih menguasai dirinya, mampu mengendalikan perasaannya (termasuk mengendalikan amarah), dan bisa memahami perasaan orang lain dengan lebih baik.
12. Meningkatkan kecerdasan spiritual (SQ).
Banyak orang merasa kosong dalam menjalani kehidupan. Tidak punya tujuan yang jelas dalam hidup dan merasa diombang-ambingkan oleh arus kehidupan, tanpa tahu harus berbuat apa. Itu adalah tanda lemahnya kesadaran spiritual. Apa itu kecerdasan spiritual? Bila Anda mengira kecerdasan spiritual adalah rajin menyembah Tuhan, maka Anda keliru. Kecerdasan spiritual tidak selalu berkaitan dengan agama.
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang memberi makna pada kehidupan. Ciri kecerdasan spiritual adalah senang berbuat baik, menolong, memiliki empati yang besar, mampu memaafkan tanpa syarat, mampu memilih kebahagiaan, mampu berpikir secara luas, memiliki selera humor dalam kehidupan dan merasa perlu berkontribusi dalam kehidupan manusia.
Kecerdasan spiritual pertama kali digagas oleh Danah Zohar dari Harvard University dan Ian Marshall dari Oxford University. Pembuktian ilmiah adanya kecerdasan spiritual pertama kali oleh Michael Persinger awal 1990-an dan oleh VS Rama Chandran dan tim-nya dari California University, yang menemukan eksistensi God Spot (Titik Tuhan) dalam otak manusia.
God Spot terletak di antara hubungan syaraf dalam cuping-cuping temporal otak, melalui pengamatan terhadap otak dengan scanner otak, bagian otak yang disebut God Spot tersebut akan tampak bersinar apa bila seseorang diarahkan untuk memikirkan tentang agama atau hakekat kehidupan. Tingkat keaktifan dari God Spot menentukan tingkat kecerdasan spiritual seseorang. CD Aktivasi Otak ini diharapkan bisa membantu menstimulasi God Spot untuk mengasah kecerdasan spiritual Anda.
13. Meningkatkan kemampuan relaksasi.
Untuk merasakan relaksasi yang dalam, Anda butuh kondisi gelombang otak Theta. Namun beberapa orang merasa sulit rileks dikarenakan gelombang otak Beta yang dominan dan sulit untuk dikendalikan. Dominasi gelombang Beta ini bisa jadi karena otak diforsir untuk melakukan pekerjaan yang berat dalam waktu lama.
Jika Anda merasa susah untuk rileks atau sulit masuk kondisi meditasi yang dalam, maka CD Aktivasi Otak akan membantu Anda untuk mencapai kondisi relaksasi/meditasi yang dalam. Setelah menerapkan metode aktivasi otak pada diri Anda, maka otak Anda menjadi flexible untuk berpindah level gelombang otak dari Beta ke Alpha lalu kemudian ke Theta.
Dengan kata lain, Anda bisa merasakan relaksasi dengan cepat disela-sela hari kerja Anda. Misalnya saat jam istirahat, Anda bisa meluangkan waktu 10-15 menit untuk menutup mata dan membiarkan diri Anda lepas rileks dan beristirahat. Setelah itu, tubuh dan pikiran Anda akan segar kembali.
14. Membuat tidur lebih nyenyak dan berkualitas.
Apabila Anda merasa tidur Anda kurang nyenyak atau tidak bisa teratur, maka CD Aktivasi Otak akan membuat tidur Anda lebih nyenyak dan lebih teratur. Sedangkan untuk Anda yang tidurnya sudah normal, CD Aktivasi Otak berfungsi untuk membuat tidur Anda jauh lebih nyenyak dan lebih berkualitas dari sebelumnya.
Tidur merupakan proses perbaikan tubuh (penyembuhan alami) yang sangat penting bagi kesehatan tubuh dan mental. Kurang tidur bisa menimbulkan kekebalan tubuh menurun sehingga timbul beragam penyakit. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk meningkatkan kualitas tidur dengan CD Aktivasi Otak ini.
15. Menjaga keseimbangan hormon agar Anda lebih sehat.
Otak adalah organ utama yang mengendalikan seluruh tubuh. Otak mengeluarkan berbagai zat kimia yang disebut hormon untuk memicu reaksi organ tubuh lainnya. Bisa diibaratkan hormon itu sebagai penghantar perintah dari otak yang akan menuju ke organ sasaran tertentu agar organ tersebut berfungsi sempurna.
Produksi hormon ini dipengaruhi oleh makanan dan kondisi pikiran seseorang. Kondisi pikiran yang stabil cenderung membuat hormon dalam tubuh stabil. Sebaliknya kondisi pikiran kacau akan mengganggu kesehatan tubuh dan mental. Dengan CD Aktivasi Otak, pikiran Anda akan lebih stabil sehingga berpengaruh menstabilkan hormon dalam tubuh Anda. Hasilnya tubuh Anda menjadi lebih sehat dan daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih kuat.
16. Emosi lebih stabil dan terkendali.
Setiap orang tentunya ingin menjadi orang yang selalu tenang dan terkendali dalam segala situasi. Termasuk situasi dimana kita mendapatkan pengalaman/perlakuan tidak mengenakkan. Namun kenyataannya ada beberapa orang yang sering terjebak dalam luapan emosi dan bertindak berlebihan, walaupun akhirnya menyesali perbuatannya.
Jika Anda merasa kesulitan mengendalikan emosi/perasaan Anda, atau Anda merasa emosi Anda belum sepenuhnya stabil, CD Aktivasi Otak akan membantu Anda menstabilkan gelombang otak Anda sehingga Anda lebih mudah mengontrol emosi. Selain itu, Anda juga tidak mudah terpengaruh atau terpancing untuk menjadi emosional.
Dan bagi Anda yang sudah stabil emosinya, CD Aktivasi Otak akan membawa sensasi kedamaian yang luar biasa dalam kehidupan Anda. Beberapa orang bahkan melaporkan merasakan semacam penyatuan dengan alam semesta atau merasakan cinta terhadap sesama dan alam semesta yang indah serta sulit dijelaskan detailnya.
17. Mengatasi sakit kepala dan migrain.
Hasil survei kami 75% sakit kepala dan migrain disebabkan oleh ketidakmampuan otak menangani beban pikiran. Sisanya 25% adalah sakit kepala yang diakibatkan oleh penyakit. CD Aktivasi Otak hanya berguna untuk mengatasi sakit kepala dan migrain yang disebabkan oleh beban pikiran.
Terbukti banyaknya pengguna CD Aktivasi Otak yang dulu mengeluhkan sering sakit kepala atau migrain, namun setelah menggunakan CD Aktivasi Otak selama dua minggu, sakit kepala dan migrain tidak pernah muncul lagi.
Hal ini bisa terjadi karena dengan meningkatnya kemampuan otak Anda, maka otak Anda mampu menangani beban pikiran yang jauh lebih berat daripada sebelumnya. Sehingga seberat apapun beban pikiran dan stress yang Anda alami, otak Anda tetap sehat dan tetap kuat untuk menangani semuanya.
18. Menghilangkan stress dan agar Anda tidak mudah stress.
Stress yang kami maksud adalah segala tekanan yang berasal dari masalah pribadi, masalah dengan lingkungan, orang tua, bos, tugas kerja, sekolah, hubungan cinta, suatu peristiwa atau dari mana saja yang membuat pikiran tidak tenang. Dalam tingkat tertentu, perasaan tertekan atau stress bisa membuat seseorang menjadi pemurung, kurang semangat, mudah sakit, bahkan menimbulkan depresi dan bisa mendorong seseorang untuk melakukan bunuh diri. Sudah diketahui secara ilmiah dengan pengukuran EEG, bahwa seorang yang sedang stress gelombang otaknya didominasi oleh gelombang Beta Tinggi dan Gamma yang tidak teratur. Dengan aktivasi otak, otak bisa distimulasi untuk senantiasa menghasilkan gelombang otak yang lebih tenang ketika sedang terjaga, yaitu antara alpha dan beta yang teratur sehingga seseorang bisa tahan terhadap stress.
19. Membantu mengatasi kesulitan belajar bahasa.
Jika Anda sedang belajar Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang atau bahasa asing lainnya, maka Anda bisa menggunakan CD Aktivasi Otak untuk meningkatkan kemampuan belajar bahasa Anda.
Stimulasi gelombang otak dalam CD Aktivasi Otak akan merangsang otak Anda agar lebih reseptif terhadap bahasa yang sedang Anda pelajari. Membantu mengembangkan kemampuan menulis dalam bahasa asing, berbicara dalam bahasa asing dan memahami percakapan dalam bahasa asing yang sedang Anda pelajari.
20. Menunda penuaan otak.
Otak akan cepat menjadi tua dan berhenti berkembang apabila jarang difungsikan. Contoh nyata adalah Anda bisa mengamati para Pensiunan yang hanya diam di rumah dan tidak punya kesibukan. Karena otak mereka jarang difungsikan, maka wajah mereka menjadi cepat terlihat tua, kemampuan belajar, kemampuan berpikir dan kesehatan menurun drastis. Berbeda dengan para pensiunan yang masih beraktivitas, mereka tetap terlihat segar dan sehat.
Tampaknya otak juga butuh "olah raga" seperti tubuh agar tetap terjaga kesehatannya. Tentu saja olahraga yang saya maksud bukanlah menggerakkan otot kepala, melainkan memberi stimulasi atau rangsangan agar otak tetap aktif. Disinilah peran penting CD Aktivasi Otak untuk menstimulasi otak agar semakin aktif. Mendengarkan CD Aktivasi Otak itu seperti memberi olah raga tambahan bagi otak Anda agar awet muda.
Itulah 20 manfaat utama CD Aktivasi Otak. Selain manfaat yang kami sebutkan di atas, tentu saja masih banyak manfaat lain yang akan Anda dapatkan. Intinya adalah CD Aktivasi Otak akan membantu meningkatkan kemampuan otak Anda secara keseluruhan serta menjadi kesehatan otak Anda.
Bab 2
MEREKAYASA
GELOMBANG OTAK
Kemampuan manusia
ternyata sungguh hebat,
termasuk juga
kemampuan untuk
merekayasa gelombang
otaknya. Ini berarti
manusia memiliki hak
untuk mengatur
bagaimana dia bisa
bahagia, sedih, stress
dan juga mengatur
otaknya agar memiliki
kemampuan super.
Salah satu rekayasa otak
yang kini sedang
dipopolerkan di Jakarta
adalah MindGym. Konon,
menurut pendirinya,
inilah pusat kebugaran
otak satu-satunya di
Indonesia, bahkan
mungkin dunia. Di
tempat ini tersedia
berbagai macam sarana
modern sebagai
penunjangnya.
MindGym nama tempat
itu. Ia serupa tapi tak
sama dengan sport
center atau fitness
center. Bedanya, yang
satu tempat untuk
memelihara dan
meningkatkan
kebugaran pikiran, yang
lain untuk kebugaran
jasmani.
Lalu apa bedanya dengan
spa yang juga biasa
disediakan oleh hotel-
hotel besar? "Spa itu
merupakan health club
dengan tujuan membuat
tubuh langsing. Di sana
orang berdiet, menjaga
kesehatan, dan
menghilangkan stres, "
kata Api Surya Winata,
pemilik sekaligus
pengelola MindGym di
Hotel Kebayoran,
Kebayoran Baru, Jakarta.
Sedangkan MindGym,
menurut dia, lebih
merupakan tempat
latihan untuk
memelihara dan
meningkatkan
kebugaran pikiran.
Peralatan penunjang
yang tersedia di tempat
itu menjadi lain pula. Ada
lebih dari 10 macam alat,
di antaranya VibraSound
Table, FloatTank,
OxygenBar, kursi dan
ranjang goyang IMS, dan
kursi pijat. Beberapa dari
peralatan era abad XXI
yang disebut mind
machine itu didatangkan
dari Amerika Serikat,
Belgia, Australia, dan
Jerman. Produk dalam
negeri juga ada, misalnya
kursi pijat. "Dengan
berbagai peralatan
tersebut, kemampuan
atau daya pikir,
kreativitas, bisa
ditingkatkan, " kata
Surya Winata.
Konon, pusat kebugaran
pikiran MindGym
tersebut merupakan
satu-satunya di
Indonesia, bahkan
mungkin di dunia. "Di
Amerika sendiri tidak
ada MindGym, yang ada
float station center.
Sarana yang ada cuma
FloatTank. Di sebuah
hotel di Singapura dan
Thailand juga cuma
terdapat satu FloatTank.
Sementara MindGym di
Hotel Kebayoran,
Jakarta, memiliki tiga
FloatTank plus beberapa
alat penunjang lain,"
kata Surya Winata.
Daya pikir maupun
kreativitas dipengaruhi
oleh perkembangan
harmonis antara belahan
otak kiri (yang
bertanggung jawab atas
daya pikir logis) dan otak
kanan (yang
bertanggung jawab atas
daya imajinasi). Dalam
hal ini, katanya,
MindGym menyediakan
sarana yang bisa
mengembangkan kedua
bagian otak.
Selain itu, tambah Surya
Winata, pusat kebugaran
pikiran ini juga bisa
menciptakan "dunia" lain
di luar rutinitas sehari-
hari. Kejenuhan
menghadapi rutinitas
sehari-hari yang
melahirkan stres bisa
dihilangkan sehingga
pikiran jadi tenang dan
rileks.
"Jangan terpaku pada
alunan musiknya, tetapi
rasakan getaran yang
ditimbulkan. Nikmati
dengan rileks, " kata Api
Surya Winata ketika
kami mencoba peralatan
yang disebut VibraSound
Table di MindGym.
Alat itu berupa ranjang
dengan kasur air (water
bed), tetapi bagian
pinggirnya dikelilingi
ruang berudara. Di
bagian bawah ranjang
dipasang empat buah
perangkat pengeras
suara yang mengalunkan
musik. Sembari leyeh-
leyeh mendengarkan
musik, orang yang
berbaring di atas
VibraSound merasa
seolah-olah seluruh
tubuhnya dipijat. Efek
getaran (vibrasi) khusus
yang dirasakan seperti
pijatan itu akibat suara
musik yang merambat
dan menggetarkan
media air dalam kasur
air.
"Seluruh tubuh serasa
dipijat secara serentak.
Badan merasa rileks dan
gampang tidur. Karena
itu alat ini baik bagi
penderita insomnia.
Dengan berbaring di
atasnya, orang yang
susah tidur menjadi
cepat pulas dan
bermimpi, " jelas Surya
Winata. Makanya, tidak
salah kalau alat itu juga
dijuluki dream machine.
Efek getaran itu,
menurut Surya Winata,
ibaratnya sampai
menembus tulang
sumsum karena
menjadikan tubuh
mencapai suasana rileks
yang sempurna dan total.
" Dalam kondisi rileks,
stres akan hilang dengan
sendirinya. Otak pun
menjadi lebih sehat dan
daya pikir menjadi lebih
jernih dan tambah
kreatif. "
Ada juga peralatan yang
fungsinya senada dengan
VibraSound alias
" ranjang getar", hanya
saja bentuknya berupa
kursi dan ranjang.
Istilahnya kursi dan
ranjang Integrative
Motion System (IMS).
" Kursi dan ranjang IMS
itu dapat
mengintegrasikan
belahan otak kiri dan
otak kanan sehingga bisa
bekerja lebih harmonis, "
ujar Surya Winata.
Begitu diaktifkan, kursi
dan ranjang IMS akan
memberikan efek
getaran dan goyangan
lembut beraturan,
mengikuti gerak irama
musik tertentu. Namun
goyangan itu tidak
membuat pusing atau
mabuk (motion sickness)
seperti kalau naik
kendaraan darat, laut,
atau udara. Sebaliknya,
justru memperlancar
peredaran darah. "Aliran
darah terasa melaju
sampai ke ujung-ujung
jari, bahkan sampai ke
otak. Dengan begitu
otak memperoleh
pasokan oksigen lebih
banyak," jelasnya.
Seperti diketahui,
oksigen sangat berguna
dan penting bagi
kehidupan otak. Volume
otak manusia memang
hanya sekitar 2% dari
berat badan, namun otak
membutuhkan oksigen
sebanyak 25% dari
seluruh O2 yang masuk
ke dalam tubuh. Dengan
menggunakan perangkat
itu, O2 akan lebih banyak
mengalir ke otak. Jadi,
lanjutnya, kursi dan
ranjang getar IMS
berfungsi memacu dan
melancarkan aliran
darah untuk membawa
O2 ke seluruh tubuh
secara sempurna.
Pasokan oksigen yang
cukup menjadikan otak
lebih sehat. "Otak yang
lebih sehat mampu
berpikir lebih sempurna
dan lebih kreatif. Otak
kiri dan otak kanan lebih
harmonis. Makanya, alat
itu sering disebut mind
machine."
VibraSound Table
maupun kursi dan
ranjang IMS sama-sama
memberikan sensasi yang
tidak pernah dirasakan
sebelumnya. Sensasi itu,
kata Surya Winata,
muncul gara-gara adanya
endorphin dalam tubuh -
suatu hormon yang
menimbulkan perasaan
senang. "Tubuh
merupakan electrical
unit dan juga kumpulan
getaran. Jadi, tubuh juga
akan merasakan 'senang'
kalau menerima getaran
yang sesuai, " ujarnya.
MindGym juga
menyediakan sarana
untuk
" mengapung" (floating)
di atas permukaan air
atau di atas kasur air.
Kalau ingin mengapung
di permukaan air, bisa
dicoba FloatTank. Alat
yang menjadi primadona
MindGym ini menyerupai
bak mandi di dalam
ruang kedap suara,
tanpa cahaya, dan bebas
dari pengaruh gravitasi
bumi.
FloatTank berisi larutan
air garam khusus dengan
berat jenis (BJ) 1,3.
Dengan demikian tubuh
manusia yang berat
jenisnya 1 tidak akan
tenggelam, tetapi
mengapung di
permukaannya. "Badan
seakan-akan kehilangan
bobot. Pada kondisi
demikian, otak terbebas
dari beban balancing, "
kata Api Surya Winata.
Dalam keadaan biasa
85% fungsi otak
terganggu oleh
keinginan untuk
melakukan
penyeimbangan
(balancing).
Menurut seorang dokter
dari AS, demikian Surya
Winata, kalau tidak
dibebani balancing, otak
akan mampu bekerja
lebih sempurna.
FloatTank, katanya,
merupakan salah satu
cara untuk bisa
mencapai kondisi otak
tanpa beban demikian.
Pada saat mengapung
selama beberapa menit
di dalam FloatTank,
tubuh serasa mengikuti
aliran kosmik. "Dengan
begitu gelombang otak
(brainwave) akan mudah
berubah dari gelombang
beta menjadi alfa,
kemudian theta, dan
akhirnya mencapai
gelombang delta -
kondisi yang menjadikan
gampang tidur, " jelas
Surya Winata. Makanya,
FloatTank dijuluki instant
yoga. Selain
mengoptimalkan
kemampuan otak dan
meningkatkan
kreativitas otak,
FloatTank juga menjadi
sarana untuk mencapai
top performance level
atau kondisi puncak
penampilan.
Kalau enggan berbasah-
basah, bisa mencoba
DryFloat. Sarana ini
berupa kasur air (water
bed) yang
memungkinkan
seseorang "mengapung"
tapi badan tetap kering.
Badan dibiarkan
berbaring rileks di atas
kasur air, dan kemudian
diputarkan musik
bersuasana suara unsur-
unsur alam. Ada suara
angin, jangkrik, kodok,
deburan ombak,
gemericik air terjun, dsb.
"Alunan musik suara
alam (back to nature
music) membawa otak
manusia ke suasana yang
benar-benar rileks. Tidak
ada tekanan atau beban
lagi. Otak menjadi lebih
sehat dan pikiran pun
jernih sehingga mampu
memecahkan berbagai
macam problem, " tutur
Surya Winata.
Konon, bersantai di
DryFloat sambil
menikmati alunan musik
suara alam juga bisa
melahirkan ilham.
Makanya, DryFloat juga
disebut ThinkWell.
" Tempat untuk menggali
ide atau gagasan yang
berguna. Di sana otak
bisa berpikir dengan
baik. Untuk memperoleh
ide yang luar biasa, otak
mesti dalam suasana
tenang. Otak yang lelah
tidak mungkin dipaksa
terus bekerja dan
berkreasi. Ia perlu
istirahat; bebas dari
tekanan, " tuturnya.
Menurut Surya Winata,
FloatTank, juga dapat
mempercantik kulit.
" Dengan floating, wanita
akan tampak lebih cantik
dan lebih muda. Ada
dasar ilmiahnya. Stres
hilang, otot-otot di
bagian wajah pun
menjadi lebih rileks. Jadi,
selain otak encer,
tampilan luar pun
tambah cantik, " katanya.
Kalau ingin tampak
makin segar lagi bisa
mencoba OxygenBar. Bar
menyediakan oksigen
murni 85% yang
disalurkan dari tabung
oksigen ke bola kaca.
" Dengan mengirup
oksigen murni lewat
globe kaca itu selama 15
menit, tubuh menjadi
lebih segar, " ujar Surya
Winata sembari
menambahkan, bar
semacam ini cukup
populer di Jepang.
Kalau Anda ingin
mengenali jati diri atau
bermeditasi, di arena
MindGym juga tersedia
sarana penunjang yang
dinamai MirrorChamber.
Ia berupa sebuah ruang
khusus berbentuk kubus
dan berdinding kaca
cermin. Di dalamnya
terdapat genta yang bila
dibunyikan akan
menimbulkan efek
getaran (gelombang)
suara dengan frekuensi
tertentu.
Getaran itu akan
mempercepat pikiran
mencapai suasana
hening. Hanya dengan
duduk bersila di dalam
MirrorChamber, efek
getaran suara genta
akan cepat membawa ke
suasana meditasi.
Getaran gelombang beta
akan cepat masuk ke
gelombang alfa,
gelombang theta, dan
akhirnya sampai
gelombang delta.
Gelombang theta,
menurut Surya Winata,
merupakan gelombang
otak (brainwave) paling
kreatif. Sayang sekali
jarang yang bisa
berlama-lama berada
pada gelombang ini.
Sebab, begitu berada
pada gelombang theta,
sebentar kemudian
segera terseret masuk
ke alam tidur
(gelombang delta). Kalau
bisa tetap berada pada
gelombang theta (antara
alam tidur dan melek),
itu saat yang paling
kreatif.
Suasana meditasi juga
bisa dirasakan ketika
duduk bersemedi di
bawah PyramidPower.
Sarana berupa bidang
piramida ini juga cepat
membawa ke "dunia"
atau dimensi lain.
MirrorChamber dan
PyramidPower
sebenarnya merupakan
jembatan menuju ke
suasana spiritual
sehingga keduanya juga
disebut sarana instant
yoga.
"MirrorChamber dan
PyramidPower akan
membawa kita keluar
dari dimensi ruang dan
waktu, kemudian masuk
ke dimensi lain.
Keduanya sebagai sarana
untuk lepas dari suasana
duniawi, " kata Noerhadi,
konsultan supranatural
Hotel Kebayoran.
" Pikiran yang ruwet dan
gelisah pun akan menjadi
tenang. Hening. "
Untuk mencapai
ketenangan, cukup
dengan duduk bersimpuh
di bawah bidang
PyramidPower. "Tarik
napas perlahan sampai
tak terasa bernapas lagi.
Kemudian, blek orang itu
pun tertidur pulas, " tutur
Noerhadi.
Kedua sarana meditasi
itu, menurut Surya
Winata, akan membantu
otak bekerja lebih
tenang. Otak kiri dan
otak kanan lebih
menyatu dan harmonis.
Saat ini MindGym baru
diminati kalangan
tertentu, terutama para
ilmuwan luar negeri, staf
kedutaan besar, dan
pengunjung hotel. Pusat
kebugaran pikiran ini
dibuka pagi, siang, dan
sore. Mulai pukul 06.00 -
23.00 WIB.
"Tarifnya AS $ 20 - 50 per
45 menit. Bagi
pengunjung hotel ada
korting 50%, " kata Api
Surya Winata, pendiri
" MindGym" sekaligus
general manajer Hotel
Kebayoran. "Lama terapi
setiap alat idealnya 45
menit. Tapi ada juga
yang karena keenakan
sampai berjam-jam. "
Pengunjung MindGym
tidak harus
menggunakan semua
peralatan yang ada.
Ibarat masuk ke
restoran, mereka
dipersilakan memesan
menu makanan sesuai
selera dan kemampuan
perut. Demikian pula di
arena MindGym mereka
bebas mencoba sarana
yang tersedia. Pilih mana
yang disukai dan
dianggap paling cocok.
Tapi boleh-boleh saja
kalau ingin mencoba
semua peralatan yang
ada.
Meski jenis peralatan
sudah cukup lengkap,
menurut Api Surya
Winata, pusat kebugaran
pikiran MindGym ini
belum dibuka secara
resmi. "Masih menunggu
saat yang tepat,"
katanya.
Sebagaimana telah
dipaparkan di atas,
bahwa berdasarkan
pemeriksaan
dilaboratium, rumah
sakit, atau pusat2
penelititan fungsi otak
manusia, di Amerika,
Eropah bahkan di Asia,
bahwa otak (pusat
syaraf) manusia, dapat
diperiksa, dimonitor
bahkan dapat direkam
mempergunakan
peralatan, yang disebut
EEG atau
electroencephalogram
dan juga BRAIN
MAPPING.
Perbedaannya adalah
bahwa Brain Mapping
hanya memeriksa secara
FISIK , gangguan,
kerusakan atau
kecacatan otak (pusat
syaraf) tersebut,
misalkan "tumor
(kanker) otak, pecahnya
pembulu darah otak
(struck), benturan pada
kepala dan seterusnya. "
Sedangkan EEG
(electroencephalogram) ,
yang diperiksa, dimonitor
dan direkam adalah
GETARAN, frekwensi,
sinyal atau GELOMBANG
otaknya, yang kemudian
di- "klasifikasi" kan
kedalam beberapa
kondisi kesadaran,
bawah sadar, keadaan
tidur atau mimpi dan
seterusnya
Getaran atau frekwensi
adalah jumlah pulsa
(impuls) perdetik dengan
satuan hz (khz atau Mhz),
contoh frekwensi jala-
jala listrik PLN untuk
perumahan di-Indonesia
adalah (50 Hz) pada
tegangan 220/380 Volt
AC.
Berdasarkan riset selama
bertahun tahun,
terutama di-Amerika,
Eropah dan juga di Asia
bahwa getaran/
frekwensi otak (pusat
syaraf) pada manusia,
berbeda untuk setiap
fase ( sadar, tidur ringan,
tidur lelap/nyenyak,
kesurupan/trance,
panik ), sehingga
beberapa ahli (dokter)
dalam bidang kejiwaan/
psikiater,
( neurophysiologic ) dan
dokter syaraf membuat
suatu komitmen dan
perjanjian sebagai
berikut :
Getaran/Frekwensi :
• Gamma 16 Hz ~ 100 Hz
• Beta > 12 Hz
• SMR (SensoriMotor
Rhythm) 12 Hz ~ 16 Hz
• Alpha ( Berger 's wave)
8 Hz ~ 12 Hz
• Theta 4 Hz ~ 8 Hz
• Delta 0.5 Hz ~ 4 Hz
Sebenarnya keseluruhan
frekwensi tersebut
bergabung secara acak
(berinterferensi), namun
dengan EEG, frekwensi
gelombang ini dapat
dianalisa dan diuraikan
satu persatu dengan
catatan bahwa pada saat
diukur, frekwensi mana
yang paling dominan,
serta memiliki amplitudo
tertinggi, itulah yang
dianggap dan berada
pada fase tersebut,
apakah fase Beta, Alpha,
Theta atau Delta dan
seterusnya
Amplitudonya diukur dan
berkisar antara 1 ~ 50
uVolt (microVolt),
sedangkan arus listriknya
tidak diperhitungkan.
GAMMA wave ( 16 hz ~
100 hz )
Adalah getaran pusat
syaraf (otak) yang terjadi
pada saat seseorang
mengalami " aktifitas
mental yang sangat
tinggi ", misalnya sedang
berada di arena
pertandingan, perebutan
kejuaraan, tampil
dimuka umum, sangat
panik, ketakutan,
" nerveus", kondisi ini
dalam kesadaran penuh.
Gamma wave – EEG scan
Berdasarkan
penyelidikan Dr. Jeffrey.
D. Thompson. D.C.B.F.A
(Center for acoustic
research) di atas gamma
sebenarnya masih ada
lagi yaitu gelombang
Hypergamma ( tepat 100
Hz ) dan gelombang
Lambda (tepat 200 Hz),
akan berpengaruh pada
kemampuan
SUPRANATURAL,
METAFISIKA dan
LEVITASI.
BETA wave ( diatas 12 hz
atau dari 12 hz s/d 19 hz )
Adalah getaran pusat
syaraf (otak) yang terjadi
pada saat seseorang
mengalami " aktifitas
mental yang sadar penuh
dan normal " aktif,
konsentrasi penuh dan
dapat dibagi pula
menjadi 3 kelompok,
yaitu highbeta ( 19 Hz + )
yang overlap/transisi
dengan getaran gamma ,
lalu getaran beta ( 15 hz
~ 18 hz ), juga overlap/
transisi dengan getaran
gamma, selanjutnya
lowbeta (12 hz ~ 15 hz).
Beta wave - EEG scan
SMR wave atau
SensoriMotor Rhytm ( 12
hz ~ 16 hz )
SMR sebenarnya masih
masuk kelompok getaran
lowbeta, namun
mendapatkan perhatian
khusus dan juga baru
dipelajari secara
mendalam akhir2 ini oleh
para ahli, karena
penderita epilepsy ,
ADHD , ( Attention
Deficit and Hyperactivity
Disorder juga disebut
ADD-Attention Deficit
Disorder) dan autism
tidak memiliki dan tidak
mampu ber- "konsentrasi
penuh" atau "fokus"
pada suatu hal yang
dianggap penting,
dengan perkataan lain
otak (pusat syaraf)
sedikit bahkan tidak
sama sekali
menghasilkan getaran
SMR .
Sehingga setiap
pengobatan, baik jiwa
maupun fisiknya,
ditujukan agar merespon
getaran SMR tersebut,
biasanya diaktifkan
dengan biofeedback/
neurofeedback .
SMR / SensoriMotor
Rhytm – EEG scan
ALPHA wave ( 8 hz ~ 12
hz )
Adalah gelombang pusat
syaraf (otak) yang terjadi
pada saat seseorang
yang mengalami
" releksasi" atau mulai
istirahat dengan tanda2
mata mulai menutup
atau mulai mengantuk,
atau suatu fase dari
keadaan sadar menjadi
tak sadar (atau bawah
sadar), namun tetap
sadar (walaupun kelopak
mata tertutup), disinilah
saat2 penting dimana
seorang ahli hipnotis,
mulai melakukan
aktifitas hipnotisnya
untuk memberikan
sugesti kepada pasiennya
sesuai perintah yang
direncanakan kepada
yang dihipnotis (objek)
Pada tahap permulaan
MEDITASI (meditasi
ringan) juga akan
memasuki fase
gelombang alpha.
Alpha wave – EEG scan
Frekwensi alpha 8 ~ 12
hz , merupakan
frekwensi pengendali,
penghubung dan
melakukan aktifitas yang
berpusat di-sel2 thalamic
(electrical activity of
thalamic pacemaker
cells )
The thalamus (from
Greek = bedroom,
chamber) is a pair and
symmetric part of the
brain. It constitutes the
main part of the
diencephalon .
The diencephalon is the
region of the brain that
includes the thalamus ,
hypothalamus ,
epithalamus ,
prethalamus or
subthalamus and
pretectum . It is derived
from the
prosencephalon . The
diencephalon is located
at the midline of the
brain, above the
mesencephalon of the
brain stem . The
diencephalon contains
the zona limitans
intrathalamica as
morphological boundary
and signalling centre
between the
prethalamus and the
thalamus.
Frekwensi alpha, 8 hz
merupakan fase dan
pintu masuk (gate-away)
dari keadaan sadar
menjadi tak sadar
(bawah sadar) dan pintu
masuk ke fase
gelombang Theta ( 4 hz ~
8 hz ), biasanya kondisi di
tingkatan ini tidak
berlangsung lama,
dibanding dengan
tingkatan lainnya
( gamma, beta, theta dan
delta wave), namun
merupakan bagian
penting terutama bagi
penderita ADHD , pada
saat melakukan latihan-
latihan dan pengobatan
neurotherapy atau
neurofeedback .
THETA wave ( 4 hz ~ 8
hz )
Adalah getaran pusat
syaraf (otak) yang terjadi
pada saat seseorang
yang mengalami "
keadaan tidak sadar
atau tidur ringan " atau
sangat mengantuk ,
tanda2nya napas mulai
melambat, dalam dan
panjang, dibandingkan
biasanya.
Jika dalam keadaan
sadar (tidak tidur),
kondisi ini masuk kefase
atau dibawah pengaruh
" trance", kesurupan,
hipnosis, MEDITASI
DALAM, atau sedang
menjalani ritual2 agama,
atau mengalirnya tenaga
psikologi (Prana/Yoga,
Reiki, Chi, Chi Kung).
Dalam kondisi yang sadar
(tidak tidur dan tidak
dibawah pengaruh
hipnotis, kesurupan atau
epilepsi), seorang anak
yang normal ( < 12 th)
masih dapat memiliki
getaran frekwensi theta,
akan hilang sedikit demi
sedikit setelah
menjelang dewasa
(kecuali pada saat
menjelang tidur).
Theta wave – EEG scan
Seorang anak (terutama
bayi dan balita), rata2
tidur lebih dari 12 jam
setiap harinya, sehingga
pada pusat syarafnya
(otak) lebih banyak
masuk dalam fase
gelombang theta dan
gelombang delta,
ketimbang gelombang
beta dan alpha, sehingga
dalam kehidupan nyata
sehari-harinya, lebih
banyak cara berpikir
yang tidak masuk akal
(ber-angan2 atau seperti
bermimpi walaupun
dalam kondisi sadar) dan
sedikit demi sedikit akan
berubah setelah
menjelang remaja/
dewasa.
Berdasarkan
penyelidikan para ahli,
bahwa banyak terjadi
kecelakaan pesawat
udara, tabrakan,
kebakaran, kecelakaan
kapal laut, biasanya anak
balita selamat (walaupun
tidak selalu terjadi), ini
dikarenakan anak2
mudah memasuk fase2
gelombang theta yang
lama dan permanen, baik
dalam keadaan tidur,
maupun sadar, sehingga
pada gelombang2 theta
inilah terjadi mukjijat
atau keajaiban, artinya
ada tangan2 ajaib yang
tak terlihat yang
menolong anak2 ini dari
kecelakaan.
Anak INDIGO ( anak
super cerdas dan
memiliki indra ke-enam /
ESP /Extra sensory
perception), juga
termasuk yang mudah
memasuki fase
gelombang theta yang
cukup lama dan dapat
permanen.
Komunikasi dengan
TUHAN juga akan terjadi
apabila sebagai manusia
biasa dapat memasuki
fase gelombang theta
(batas alpha - theta),
misalnya pada saat kita
berdoa, meditasi,
melakukan ritual2 agama
(apapun agamanya),
sadar atau tidak sadar,
mengerti atau tidak
mengerti mengenai
gelombang theta,
apabila getaran otaknya
diukur dengan EEG, maka
dapat dipastikan bahwa
pada saat itu sedang
masuk difase gelombang
theta (batas alpha-theta)
, sehingga bagi para ahli,
akan berpendapat bahwa
disetiap otak manusia
ada terdapat yang
disebut "GOD SPOT"
Sedangkan dalam kondisi
tidur normal, seseorang
pasti akan memasuki
fase gelombang theta,
walaupun hanya
sebentar terutama
secara periodik akan
berpindah/bergeser ke-
gelombang delta dan
kembali ke theta berkali-
kali diikuti getaran
pelopak mata yang
dikenal dengan REM
( rapid eyes movement )
dan Non REM atau NREM
( non rapid eyes
movement ) selama tidur
normal 7 ~ 8 jam perhari
(lihat grafik dibawah),
pada stage 1 dan 2 .
Schumann Resonance
( 7.83 Hz)
Schumann Resonance
adalah getaran alam
semesta pada frekwensi
7.83 Hz , yang juga masuk
dalam kelompok
gelombang theta,
dianggap sebagai suatu
keadaan mental
seseorang yang apabila
otak (pusat syaraf) nya
mampu mengikuti
resonansi ini akan masuk
keadaan supranatural .
( ESP-extra sensory
perception, hipnotis,
telepati dan fenomena
serta aktifitas mental
lainnya)
Sedangkan Schumann
resonance serta
frekwensi diatasnya
masuk kelompok
frekwensi ELF (extremely
low frequency pada
bandwith 3 ~ 30 hz dan
frekwensi infrasonic )
DELTA wave ( 0.5 hz ~ 4
hz )
Adalah getaran pusat
syaraf (otak) yang
memiliki amplitudo yang
besar dan frekwensi yang
rendah, biasanya < 3 hz,
yang terjadi pada saat
seseorang yang
mengalami " keadaan
tidur sangat lelap" atau
anak dibawah usia 13 th
ketika dalam keadaan
sadar penuh. Dalam
keadaan normal, seorang
dewasa yang sedang
tidur pada malam hari
(lihat grafik dibawah),
pada stage 3 dan 4 ,
NREM bukan pada stage
1 dan 2.
Delta wave – EEG scan
Akhirnya berdasarkan
penyelidikan para ahli,
bahwa seseorang yang
menderita atau
gangguan otak (fisik,
benturan otak,
pendarahan otak dan
koma), maka fase
getaran yang terjadi
akan didominasi oleh
gelombang delta.
Diagram tingkatan tidur
ringan dan tidur dalam
Penemuan baru dibidang
frekwensi dan
gelombang otak manusia
oleh Dr. Jeffrey D.
Thompson, D.C.,
B.F.A . ,dari
Neuroacoustic research,
bahwa masih ada
gelombang dan
frekwensi lain dibawah
delta, atau dibawah 0.5
hz, yaitu frekwensi
EPSILON, yang juga
sangat mempengaruhi
aktifitas mental
seseorang dalam
kemampuan
supranatural, seperti
pada gelombang theta
diatas.
METODE RESONANSI dan
STIMULASI GELOMBANG
OTAK
Resonansi pada garpu
tala. Jika ada 2 buah
garpu tala yang senada,
apabila salah satu garpu
tala diketuk T1
(digetarkan), lalu
didekatkan tanpa
menyentuhnya kepada
garpu tala lain T2 , yang
diam, maka garpu tala
yang lain ini akan ikut
bergetar, dengan nada
yang sama. Maka garpu
tala T2 disebut
beresonansi (ikut
bergetar) dengan garpu
tala T1 .
Dua garpu tala yang
beresonansi. Frequency
Following Response (FFR)
adalah respon dari otak
yang mengikuti sinyal2
baik suara (audio) yang
melalui telinga, maupun
gambar ( visual ) melalui
mata (terbuka/tertutup),
dari luar tubuh, yang
diinjeksikan atau
dimasukan (BrainWave
entrainment) berupa
getaran atau gelombang
yang mencapai target
frekwensi/gelombang
yang diinginkan
(meditasi, penyembuhan,
tidur nyenyak, belajar
cepat dan seterusnya
atau alpha,theta dst).
Bandingkan dengan
resonansi garpu tala
( resonansi terjadi pada
benda2 bergetar
sedangkan FFR terjadi
pada pusat syaraf/otak).
Resonansi pada otak dan
pusat syaraf. Demikian
pula dalam halnya pusat
syaraf (otak) manusia,
dengan diketahuinya
setiap tingkat getaran/
gelombang otak manusia
yang mampu mengikuti
(beresonansi) dari
getaran suara (audio)
melalui telinga dan
gambar (visual) melalui
mata, atau sinyal lainnya
melalui alat peraba/
perasa (tangan, tubuh, di
belakang telinga), maka
dapat diatur sekehendak
kita untuk mencapai
target2 aktifitas mental
yang dikehendakinya
(meningkatkan IQ,
belajar cepat, meditasi,
aktifitas2 supranatural,
mengobati atau
meningkatkan kesehatan
bagi mereka yang
menderita ADHD, ADD
atau Autism, susah tidur
dan seterusnya)
Namun sayangnya bahwa
untuk mencapai hal
tersebut diatas tidaklah
mudah, seperti yang kita
harapkan, karena
keterbatasan
pendengaran dan
penglihatan manusia,
misalnya sinyal suara,
atau frekwensi suara,
hanya dapat didengar
dari 20 Hz s/d 20 khz
itupun batas
pendengaran efektip
akan berlainan untuk
setiap orang ( wanita,
pria atau anak), bahkan
anak kecil mampu
mendengar suara diatas
20 Khz, namun rata2
manusia hanya dapat
mendengar antara 50 hz
s/d 8 khz saja.
Lalu bagaimana agar
gelombang frekwensi
suara yang diterima dan
didengar oleh telinga
kanan dan kiri dapat
direspon dengan baik
oleh otak (pusat syaraf)
dan diterjemahkan
sebagai gelombang2
beta, alpha, theta dan
delta ( dan juga gamma,
hypergamma, lamda dan
epsilon )
Ada beberapa metode
atau cara diantaranya
dengan :
1. Binaural beats
( pelayangan sinyal
suara )
Apabila 2 gelombang
frekwensi f1 dan f2
(telinga kanan dan kiri )
dipadukan menjadi satu,
maka secara matematik
akan diperoleh hasil
sebagai berikut :
• frekwensi dasar yaitu
f1 dan f2.
• kelipatan atau
harmonik ganjil dari
masing2 frekwensi yaitu
3f1, 5f1 dst dan 3f2, 5f2
dst
• selisih dan jumlah dari
kedua frekwensi dasar
tersebut ( f1 – f2) dan
(f1+f2).
Tergantung dari aplikasi
matematis tersebut,
pada penggunaan dan
perhitungan untuk otak
(pusat syaraf) manusia
maka yang direspon
"hanya" f1 dan f2 sebagai
suara biasa dan ( f1 – f2 )
yang akan direspon oleh
otak (pusat syaraf)
sebagai gelombang2
gamma, beta, alpha,
theta atau delta.
Misalnya f1 = 400 hz dan
f2 = 410 hz, maka ? f = 10
Hz direspon otak sebagai
gelombang alpha, maka
selisih dua frekwensi
yang berbeda ini disebut
binaural beat atau
pelayangan 2 sinyal .
Binaural beat ditemukan
dan diselidiki pertama
kali oleh Heinrich
Wilhelm Dove pada
tahun 1839 .
Binaural beat frequency
2. Gelombang
ISOCHRONICS ( monaural
beats)
Karena dengan sistim
binaural beat diperlukan
headphone (kiri dan
kanan) atau pemasangan
pengeras suara (speaker)
yang dipasang tepat
disamping kiri dan
kanan, agar otak
merespon cukup baik,
maka sistim ini menjadi
tidak effektif dan kurang
kuat pengaruhnya
terhadap otak (pusat
syaraf), maka dipilih cara
lainnya yang lebih baik,
yaitu dengan sistim
Isochronics.
Pada gelombang
isochronic, maka baik
suara yang didengar
ditelinga kiri maupun
kanan akan memiliki
frekwensi suara dan
amplitudo yang sama,
hanya kedua sinyal
tersebut dimodulasikan
dengan impuls/switch on/
off (hidup/mati) dengan
batasan2 irama
gelombang otak (beta,
alpha, theta . Delta )
tersebut disesuaikan
dengan target2 aktifitas
mental yang akan
dicapai seseorang.
Stimulasi gelombang
otak adalah rangsangan2
(suara atau cahaya/
gambar) yang dikirim
keotak (pusat syaraf)
melalui panca indra
( telinga atau mata),
sehingga otak (pusat
syaraf) akan merespon
den mengikuti
(resonansi) sesuai
dengan irama dari jenis
gelombang tersebut
( beta, alpha, theta,
delta atau gamma).
Stimulasi gelombang
otak yang memakai
sistim isochronic lebih
baik dari binaural beats
karena :
Binaural beats
memerlukan headphone
stereo, sedangkan
isochronic tidak, cukup
yang mono atau 1
headphone atau mono-
speaker.
Respon dari otak (pusat
syaraf) jauh lebih kuat
jika mempergunakan
sistim isochronics
Stimulasi cahaya melalui
mata
Stimulasi gelombang
otak, dapat juga melalui
cahaya atau melalui
mata dengan gambar
bergerak atau
beranimasi (kelopak
mata terbuka) atau mata
tertutup dengan
menyalakan dan
mematikan cahaya
hitam/putih atau
berwarna (cahaya
menembus kelopak mata
memakai alat Audio
strobe LED Glasses), yang
disesuaikan dengan
irama gelombang otak
(beta, alpha, theta,
delta ), dengan
perkataan lain ber-kelap
- kelip atau fliker.
Audio Strobe ( LED
Glasses )
LED glasses are a
powerful and effective
way to entrain the brain.
Like the light pulses
embedded into visual
plugins, AudioStrobe uses
light to entrain the
brain. LEDs are mounted
onto glasses and
positioned an inch or two
away from the eyelids.
The lights are then
flashed according to the
target brainwave
frequency.
Dengan adanya respon
dari otak (pusat syaraf),
mengakibatkan
timbulnya impuls2 listrik
diotak (2 ~ 10 microVolt)
yang disebut CER
( Cortical Evoked
Response ), yang dapat
dibaca oleh EEG
(electroenchepalogram)
untuk pemeriksaan
efektifitas, pengujian
dan monitoring .
Frequency Following
Response (FFR) adalah
respon dari otak yang
mengikuti sinyal2 baik
suara ( isochronics atau
binaural beat ) maupun
gambar ( visual ) dari
luar tubuh, untuk
mencapai target yang
diinginkan (meditasi,
penyembuhan, tidur
nyenyak, belajar cepat
dan seterusnya).
MEREKAYASA
GELOMBANG OTAK
Kemampuan manusia
ternyata sungguh hebat,
termasuk juga
kemampuan untuk
merekayasa gelombang
otaknya. Ini berarti
manusia memiliki hak
untuk mengatur
bagaimana dia bisa
bahagia, sedih, stress
dan juga mengatur
otaknya agar memiliki
kemampuan super.
Salah satu rekayasa otak
yang kini sedang
dipopolerkan di Jakarta
adalah MindGym. Konon,
menurut pendirinya,
inilah pusat kebugaran
otak satu-satunya di
Indonesia, bahkan
mungkin dunia. Di
tempat ini tersedia
berbagai macam sarana
modern sebagai
penunjangnya.
MindGym nama tempat
itu. Ia serupa tapi tak
sama dengan sport
center atau fitness
center. Bedanya, yang
satu tempat untuk
memelihara dan
meningkatkan
kebugaran pikiran, yang
lain untuk kebugaran
jasmani.
Lalu apa bedanya dengan
spa yang juga biasa
disediakan oleh hotel-
hotel besar? "Spa itu
merupakan health club
dengan tujuan membuat
tubuh langsing. Di sana
orang berdiet, menjaga
kesehatan, dan
menghilangkan stres, "
kata Api Surya Winata,
pemilik sekaligus
pengelola MindGym di
Hotel Kebayoran,
Kebayoran Baru, Jakarta.
Sedangkan MindGym,
menurut dia, lebih
merupakan tempat
latihan untuk
memelihara dan
meningkatkan
kebugaran pikiran.
Peralatan penunjang
yang tersedia di tempat
itu menjadi lain pula. Ada
lebih dari 10 macam alat,
di antaranya VibraSound
Table, FloatTank,
OxygenBar, kursi dan
ranjang goyang IMS, dan
kursi pijat. Beberapa dari
peralatan era abad XXI
yang disebut mind
machine itu didatangkan
dari Amerika Serikat,
Belgia, Australia, dan
Jerman. Produk dalam
negeri juga ada, misalnya
kursi pijat. "Dengan
berbagai peralatan
tersebut, kemampuan
atau daya pikir,
kreativitas, bisa
ditingkatkan, " kata
Surya Winata.
Konon, pusat kebugaran
pikiran MindGym
tersebut merupakan
satu-satunya di
Indonesia, bahkan
mungkin di dunia. "Di
Amerika sendiri tidak
ada MindGym, yang ada
float station center.
Sarana yang ada cuma
FloatTank. Di sebuah
hotel di Singapura dan
Thailand juga cuma
terdapat satu FloatTank.
Sementara MindGym di
Hotel Kebayoran,
Jakarta, memiliki tiga
FloatTank plus beberapa
alat penunjang lain,"
kata Surya Winata.
Daya pikir maupun
kreativitas dipengaruhi
oleh perkembangan
harmonis antara belahan
otak kiri (yang
bertanggung jawab atas
daya pikir logis) dan otak
kanan (yang
bertanggung jawab atas
daya imajinasi). Dalam
hal ini, katanya,
MindGym menyediakan
sarana yang bisa
mengembangkan kedua
bagian otak.
Selain itu, tambah Surya
Winata, pusat kebugaran
pikiran ini juga bisa
menciptakan "dunia" lain
di luar rutinitas sehari-
hari. Kejenuhan
menghadapi rutinitas
sehari-hari yang
melahirkan stres bisa
dihilangkan sehingga
pikiran jadi tenang dan
rileks.
"Jangan terpaku pada
alunan musiknya, tetapi
rasakan getaran yang
ditimbulkan. Nikmati
dengan rileks, " kata Api
Surya Winata ketika
kami mencoba peralatan
yang disebut VibraSound
Table di MindGym.
Alat itu berupa ranjang
dengan kasur air (water
bed), tetapi bagian
pinggirnya dikelilingi
ruang berudara. Di
bagian bawah ranjang
dipasang empat buah
perangkat pengeras
suara yang mengalunkan
musik. Sembari leyeh-
leyeh mendengarkan
musik, orang yang
berbaring di atas
VibraSound merasa
seolah-olah seluruh
tubuhnya dipijat. Efek
getaran (vibrasi) khusus
yang dirasakan seperti
pijatan itu akibat suara
musik yang merambat
dan menggetarkan
media air dalam kasur
air.
"Seluruh tubuh serasa
dipijat secara serentak.
Badan merasa rileks dan
gampang tidur. Karena
itu alat ini baik bagi
penderita insomnia.
Dengan berbaring di
atasnya, orang yang
susah tidur menjadi
cepat pulas dan
bermimpi, " jelas Surya
Winata. Makanya, tidak
salah kalau alat itu juga
dijuluki dream machine.
Efek getaran itu,
menurut Surya Winata,
ibaratnya sampai
menembus tulang
sumsum karena
menjadikan tubuh
mencapai suasana rileks
yang sempurna dan total.
" Dalam kondisi rileks,
stres akan hilang dengan
sendirinya. Otak pun
menjadi lebih sehat dan
daya pikir menjadi lebih
jernih dan tambah
kreatif. "
Ada juga peralatan yang
fungsinya senada dengan
VibraSound alias
" ranjang getar", hanya
saja bentuknya berupa
kursi dan ranjang.
Istilahnya kursi dan
ranjang Integrative
Motion System (IMS).
" Kursi dan ranjang IMS
itu dapat
mengintegrasikan
belahan otak kiri dan
otak kanan sehingga bisa
bekerja lebih harmonis, "
ujar Surya Winata.
Begitu diaktifkan, kursi
dan ranjang IMS akan
memberikan efek
getaran dan goyangan
lembut beraturan,
mengikuti gerak irama
musik tertentu. Namun
goyangan itu tidak
membuat pusing atau
mabuk (motion sickness)
seperti kalau naik
kendaraan darat, laut,
atau udara. Sebaliknya,
justru memperlancar
peredaran darah. "Aliran
darah terasa melaju
sampai ke ujung-ujung
jari, bahkan sampai ke
otak. Dengan begitu
otak memperoleh
pasokan oksigen lebih
banyak," jelasnya.
Seperti diketahui,
oksigen sangat berguna
dan penting bagi
kehidupan otak. Volume
otak manusia memang
hanya sekitar 2% dari
berat badan, namun otak
membutuhkan oksigen
sebanyak 25% dari
seluruh O2 yang masuk
ke dalam tubuh. Dengan
menggunakan perangkat
itu, O2 akan lebih banyak
mengalir ke otak. Jadi,
lanjutnya, kursi dan
ranjang getar IMS
berfungsi memacu dan
melancarkan aliran
darah untuk membawa
O2 ke seluruh tubuh
secara sempurna.
Pasokan oksigen yang
cukup menjadikan otak
lebih sehat. "Otak yang
lebih sehat mampu
berpikir lebih sempurna
dan lebih kreatif. Otak
kiri dan otak kanan lebih
harmonis. Makanya, alat
itu sering disebut mind
machine."
VibraSound Table
maupun kursi dan
ranjang IMS sama-sama
memberikan sensasi yang
tidak pernah dirasakan
sebelumnya. Sensasi itu,
kata Surya Winata,
muncul gara-gara adanya
endorphin dalam tubuh -
suatu hormon yang
menimbulkan perasaan
senang. "Tubuh
merupakan electrical
unit dan juga kumpulan
getaran. Jadi, tubuh juga
akan merasakan 'senang'
kalau menerima getaran
yang sesuai, " ujarnya.
MindGym juga
menyediakan sarana
untuk
" mengapung" (floating)
di atas permukaan air
atau di atas kasur air.
Kalau ingin mengapung
di permukaan air, bisa
dicoba FloatTank. Alat
yang menjadi primadona
MindGym ini menyerupai
bak mandi di dalam
ruang kedap suara,
tanpa cahaya, dan bebas
dari pengaruh gravitasi
bumi.
FloatTank berisi larutan
air garam khusus dengan
berat jenis (BJ) 1,3.
Dengan demikian tubuh
manusia yang berat
jenisnya 1 tidak akan
tenggelam, tetapi
mengapung di
permukaannya. "Badan
seakan-akan kehilangan
bobot. Pada kondisi
demikian, otak terbebas
dari beban balancing, "
kata Api Surya Winata.
Dalam keadaan biasa
85% fungsi otak
terganggu oleh
keinginan untuk
melakukan
penyeimbangan
(balancing).
Menurut seorang dokter
dari AS, demikian Surya
Winata, kalau tidak
dibebani balancing, otak
akan mampu bekerja
lebih sempurna.
FloatTank, katanya,
merupakan salah satu
cara untuk bisa
mencapai kondisi otak
tanpa beban demikian.
Pada saat mengapung
selama beberapa menit
di dalam FloatTank,
tubuh serasa mengikuti
aliran kosmik. "Dengan
begitu gelombang otak
(brainwave) akan mudah
berubah dari gelombang
beta menjadi alfa,
kemudian theta, dan
akhirnya mencapai
gelombang delta -
kondisi yang menjadikan
gampang tidur, " jelas
Surya Winata. Makanya,
FloatTank dijuluki instant
yoga. Selain
mengoptimalkan
kemampuan otak dan
meningkatkan
kreativitas otak,
FloatTank juga menjadi
sarana untuk mencapai
top performance level
atau kondisi puncak
penampilan.
Kalau enggan berbasah-
basah, bisa mencoba
DryFloat. Sarana ini
berupa kasur air (water
bed) yang
memungkinkan
seseorang "mengapung"
tapi badan tetap kering.
Badan dibiarkan
berbaring rileks di atas
kasur air, dan kemudian
diputarkan musik
bersuasana suara unsur-
unsur alam. Ada suara
angin, jangkrik, kodok,
deburan ombak,
gemericik air terjun, dsb.
"Alunan musik suara
alam (back to nature
music) membawa otak
manusia ke suasana yang
benar-benar rileks. Tidak
ada tekanan atau beban
lagi. Otak menjadi lebih
sehat dan pikiran pun
jernih sehingga mampu
memecahkan berbagai
macam problem, " tutur
Surya Winata.
Konon, bersantai di
DryFloat sambil
menikmati alunan musik
suara alam juga bisa
melahirkan ilham.
Makanya, DryFloat juga
disebut ThinkWell.
" Tempat untuk menggali
ide atau gagasan yang
berguna. Di sana otak
bisa berpikir dengan
baik. Untuk memperoleh
ide yang luar biasa, otak
mesti dalam suasana
tenang. Otak yang lelah
tidak mungkin dipaksa
terus bekerja dan
berkreasi. Ia perlu
istirahat; bebas dari
tekanan, " tuturnya.
Menurut Surya Winata,
FloatTank, juga dapat
mempercantik kulit.
" Dengan floating, wanita
akan tampak lebih cantik
dan lebih muda. Ada
dasar ilmiahnya. Stres
hilang, otot-otot di
bagian wajah pun
menjadi lebih rileks. Jadi,
selain otak encer,
tampilan luar pun
tambah cantik, " katanya.
Kalau ingin tampak
makin segar lagi bisa
mencoba OxygenBar. Bar
menyediakan oksigen
murni 85% yang
disalurkan dari tabung
oksigen ke bola kaca.
" Dengan mengirup
oksigen murni lewat
globe kaca itu selama 15
menit, tubuh menjadi
lebih segar, " ujar Surya
Winata sembari
menambahkan, bar
semacam ini cukup
populer di Jepang.
Kalau Anda ingin
mengenali jati diri atau
bermeditasi, di arena
MindGym juga tersedia
sarana penunjang yang
dinamai MirrorChamber.
Ia berupa sebuah ruang
khusus berbentuk kubus
dan berdinding kaca
cermin. Di dalamnya
terdapat genta yang bila
dibunyikan akan
menimbulkan efek
getaran (gelombang)
suara dengan frekuensi
tertentu.
Getaran itu akan
mempercepat pikiran
mencapai suasana
hening. Hanya dengan
duduk bersila di dalam
MirrorChamber, efek
getaran suara genta
akan cepat membawa ke
suasana meditasi.
Getaran gelombang beta
akan cepat masuk ke
gelombang alfa,
gelombang theta, dan
akhirnya sampai
gelombang delta.
Gelombang theta,
menurut Surya Winata,
merupakan gelombang
otak (brainwave) paling
kreatif. Sayang sekali
jarang yang bisa
berlama-lama berada
pada gelombang ini.
Sebab, begitu berada
pada gelombang theta,
sebentar kemudian
segera terseret masuk
ke alam tidur
(gelombang delta). Kalau
bisa tetap berada pada
gelombang theta (antara
alam tidur dan melek),
itu saat yang paling
kreatif.
Suasana meditasi juga
bisa dirasakan ketika
duduk bersemedi di
bawah PyramidPower.
Sarana berupa bidang
piramida ini juga cepat
membawa ke "dunia"
atau dimensi lain.
MirrorChamber dan
PyramidPower
sebenarnya merupakan
jembatan menuju ke
suasana spiritual
sehingga keduanya juga
disebut sarana instant
yoga.
"MirrorChamber dan
PyramidPower akan
membawa kita keluar
dari dimensi ruang dan
waktu, kemudian masuk
ke dimensi lain.
Keduanya sebagai sarana
untuk lepas dari suasana
duniawi, " kata Noerhadi,
konsultan supranatural
Hotel Kebayoran.
" Pikiran yang ruwet dan
gelisah pun akan menjadi
tenang. Hening. "
Untuk mencapai
ketenangan, cukup
dengan duduk bersimpuh
di bawah bidang
PyramidPower. "Tarik
napas perlahan sampai
tak terasa bernapas lagi.
Kemudian, blek orang itu
pun tertidur pulas, " tutur
Noerhadi.
Kedua sarana meditasi
itu, menurut Surya
Winata, akan membantu
otak bekerja lebih
tenang. Otak kiri dan
otak kanan lebih
menyatu dan harmonis.
Saat ini MindGym baru
diminati kalangan
tertentu, terutama para
ilmuwan luar negeri, staf
kedutaan besar, dan
pengunjung hotel. Pusat
kebugaran pikiran ini
dibuka pagi, siang, dan
sore. Mulai pukul 06.00 -
23.00 WIB.
"Tarifnya AS $ 20 - 50 per
45 menit. Bagi
pengunjung hotel ada
korting 50%, " kata Api
Surya Winata, pendiri
" MindGym" sekaligus
general manajer Hotel
Kebayoran. "Lama terapi
setiap alat idealnya 45
menit. Tapi ada juga
yang karena keenakan
sampai berjam-jam. "
Pengunjung MindGym
tidak harus
menggunakan semua
peralatan yang ada.
Ibarat masuk ke
restoran, mereka
dipersilakan memesan
menu makanan sesuai
selera dan kemampuan
perut. Demikian pula di
arena MindGym mereka
bebas mencoba sarana
yang tersedia. Pilih mana
yang disukai dan
dianggap paling cocok.
Tapi boleh-boleh saja
kalau ingin mencoba
semua peralatan yang
ada.
Meski jenis peralatan
sudah cukup lengkap,
menurut Api Surya
Winata, pusat kebugaran
pikiran MindGym ini
belum dibuka secara
resmi. "Masih menunggu
saat yang tepat,"
katanya.
Sebagaimana telah
dipaparkan di atas,
bahwa berdasarkan
pemeriksaan
dilaboratium, rumah
sakit, atau pusat2
penelititan fungsi otak
manusia, di Amerika,
Eropah bahkan di Asia,
bahwa otak (pusat
syaraf) manusia, dapat
diperiksa, dimonitor
bahkan dapat direkam
mempergunakan
peralatan, yang disebut
EEG atau
electroencephalogram
dan juga BRAIN
MAPPING.
Perbedaannya adalah
bahwa Brain Mapping
hanya memeriksa secara
FISIK , gangguan,
kerusakan atau
kecacatan otak (pusat
syaraf) tersebut,
misalkan "tumor
(kanker) otak, pecahnya
pembulu darah otak
(struck), benturan pada
kepala dan seterusnya. "
Sedangkan EEG
(electroencephalogram) ,
yang diperiksa, dimonitor
dan direkam adalah
GETARAN, frekwensi,
sinyal atau GELOMBANG
otaknya, yang kemudian
di- "klasifikasi" kan
kedalam beberapa
kondisi kesadaran,
bawah sadar, keadaan
tidur atau mimpi dan
seterusnya
Getaran atau frekwensi
adalah jumlah pulsa
(impuls) perdetik dengan
satuan hz (khz atau Mhz),
contoh frekwensi jala-
jala listrik PLN untuk
perumahan di-Indonesia
adalah (50 Hz) pada
tegangan 220/380 Volt
AC.
Berdasarkan riset selama
bertahun tahun,
terutama di-Amerika,
Eropah dan juga di Asia
bahwa getaran/
frekwensi otak (pusat
syaraf) pada manusia,
berbeda untuk setiap
fase ( sadar, tidur ringan,
tidur lelap/nyenyak,
kesurupan/trance,
panik ), sehingga
beberapa ahli (dokter)
dalam bidang kejiwaan/
psikiater,
( neurophysiologic ) dan
dokter syaraf membuat
suatu komitmen dan
perjanjian sebagai
berikut :
Getaran/Frekwensi :
• Gamma 16 Hz ~ 100 Hz
• Beta > 12 Hz
• SMR (SensoriMotor
Rhythm) 12 Hz ~ 16 Hz
• Alpha ( Berger 's wave)
8 Hz ~ 12 Hz
• Theta 4 Hz ~ 8 Hz
• Delta 0.5 Hz ~ 4 Hz
Sebenarnya keseluruhan
frekwensi tersebut
bergabung secara acak
(berinterferensi), namun
dengan EEG, frekwensi
gelombang ini dapat
dianalisa dan diuraikan
satu persatu dengan
catatan bahwa pada saat
diukur, frekwensi mana
yang paling dominan,
serta memiliki amplitudo
tertinggi, itulah yang
dianggap dan berada
pada fase tersebut,
apakah fase Beta, Alpha,
Theta atau Delta dan
seterusnya
Amplitudonya diukur dan
berkisar antara 1 ~ 50
uVolt (microVolt),
sedangkan arus listriknya
tidak diperhitungkan.
GAMMA wave ( 16 hz ~
100 hz )
Adalah getaran pusat
syaraf (otak) yang terjadi
pada saat seseorang
mengalami " aktifitas
mental yang sangat
tinggi ", misalnya sedang
berada di arena
pertandingan, perebutan
kejuaraan, tampil
dimuka umum, sangat
panik, ketakutan,
" nerveus", kondisi ini
dalam kesadaran penuh.
Gamma wave – EEG scan
Berdasarkan
penyelidikan Dr. Jeffrey.
D. Thompson. D.C.B.F.A
(Center for acoustic
research) di atas gamma
sebenarnya masih ada
lagi yaitu gelombang
Hypergamma ( tepat 100
Hz ) dan gelombang
Lambda (tepat 200 Hz),
akan berpengaruh pada
kemampuan
SUPRANATURAL,
METAFISIKA dan
LEVITASI.
BETA wave ( diatas 12 hz
atau dari 12 hz s/d 19 hz )
Adalah getaran pusat
syaraf (otak) yang terjadi
pada saat seseorang
mengalami " aktifitas
mental yang sadar penuh
dan normal " aktif,
konsentrasi penuh dan
dapat dibagi pula
menjadi 3 kelompok,
yaitu highbeta ( 19 Hz + )
yang overlap/transisi
dengan getaran gamma ,
lalu getaran beta ( 15 hz
~ 18 hz ), juga overlap/
transisi dengan getaran
gamma, selanjutnya
lowbeta (12 hz ~ 15 hz).
Beta wave - EEG scan
SMR wave atau
SensoriMotor Rhytm ( 12
hz ~ 16 hz )
SMR sebenarnya masih
masuk kelompok getaran
lowbeta, namun
mendapatkan perhatian
khusus dan juga baru
dipelajari secara
mendalam akhir2 ini oleh
para ahli, karena
penderita epilepsy ,
ADHD , ( Attention
Deficit and Hyperactivity
Disorder juga disebut
ADD-Attention Deficit
Disorder) dan autism
tidak memiliki dan tidak
mampu ber- "konsentrasi
penuh" atau "fokus"
pada suatu hal yang
dianggap penting,
dengan perkataan lain
otak (pusat syaraf)
sedikit bahkan tidak
sama sekali
menghasilkan getaran
SMR .
Sehingga setiap
pengobatan, baik jiwa
maupun fisiknya,
ditujukan agar merespon
getaran SMR tersebut,
biasanya diaktifkan
dengan biofeedback/
neurofeedback .
SMR / SensoriMotor
Rhytm – EEG scan
ALPHA wave ( 8 hz ~ 12
hz )
Adalah gelombang pusat
syaraf (otak) yang terjadi
pada saat seseorang
yang mengalami
" releksasi" atau mulai
istirahat dengan tanda2
mata mulai menutup
atau mulai mengantuk,
atau suatu fase dari
keadaan sadar menjadi
tak sadar (atau bawah
sadar), namun tetap
sadar (walaupun kelopak
mata tertutup), disinilah
saat2 penting dimana
seorang ahli hipnotis,
mulai melakukan
aktifitas hipnotisnya
untuk memberikan
sugesti kepada pasiennya
sesuai perintah yang
direncanakan kepada
yang dihipnotis (objek)
Pada tahap permulaan
MEDITASI (meditasi
ringan) juga akan
memasuki fase
gelombang alpha.
Alpha wave – EEG scan
Frekwensi alpha 8 ~ 12
hz , merupakan
frekwensi pengendali,
penghubung dan
melakukan aktifitas yang
berpusat di-sel2 thalamic
(electrical activity of
thalamic pacemaker
cells )
The thalamus (from
Greek = bedroom,
chamber) is a pair and
symmetric part of the
brain. It constitutes the
main part of the
diencephalon .
The diencephalon is the
region of the brain that
includes the thalamus ,
hypothalamus ,
epithalamus ,
prethalamus or
subthalamus and
pretectum . It is derived
from the
prosencephalon . The
diencephalon is located
at the midline of the
brain, above the
mesencephalon of the
brain stem . The
diencephalon contains
the zona limitans
intrathalamica as
morphological boundary
and signalling centre
between the
prethalamus and the
thalamus.
Frekwensi alpha, 8 hz
merupakan fase dan
pintu masuk (gate-away)
dari keadaan sadar
menjadi tak sadar
(bawah sadar) dan pintu
masuk ke fase
gelombang Theta ( 4 hz ~
8 hz ), biasanya kondisi di
tingkatan ini tidak
berlangsung lama,
dibanding dengan
tingkatan lainnya
( gamma, beta, theta dan
delta wave), namun
merupakan bagian
penting terutama bagi
penderita ADHD , pada
saat melakukan latihan-
latihan dan pengobatan
neurotherapy atau
neurofeedback .
THETA wave ( 4 hz ~ 8
hz )
Adalah getaran pusat
syaraf (otak) yang terjadi
pada saat seseorang
yang mengalami "
keadaan tidak sadar
atau tidur ringan " atau
sangat mengantuk ,
tanda2nya napas mulai
melambat, dalam dan
panjang, dibandingkan
biasanya.
Jika dalam keadaan
sadar (tidak tidur),
kondisi ini masuk kefase
atau dibawah pengaruh
" trance", kesurupan,
hipnosis, MEDITASI
DALAM, atau sedang
menjalani ritual2 agama,
atau mengalirnya tenaga
psikologi (Prana/Yoga,
Reiki, Chi, Chi Kung).
Dalam kondisi yang sadar
(tidak tidur dan tidak
dibawah pengaruh
hipnotis, kesurupan atau
epilepsi), seorang anak
yang normal ( < 12 th)
masih dapat memiliki
getaran frekwensi theta,
akan hilang sedikit demi
sedikit setelah
menjelang dewasa
(kecuali pada saat
menjelang tidur).
Theta wave – EEG scan
Seorang anak (terutama
bayi dan balita), rata2
tidur lebih dari 12 jam
setiap harinya, sehingga
pada pusat syarafnya
(otak) lebih banyak
masuk dalam fase
gelombang theta dan
gelombang delta,
ketimbang gelombang
beta dan alpha, sehingga
dalam kehidupan nyata
sehari-harinya, lebih
banyak cara berpikir
yang tidak masuk akal
(ber-angan2 atau seperti
bermimpi walaupun
dalam kondisi sadar) dan
sedikit demi sedikit akan
berubah setelah
menjelang remaja/
dewasa.
Berdasarkan
penyelidikan para ahli,
bahwa banyak terjadi
kecelakaan pesawat
udara, tabrakan,
kebakaran, kecelakaan
kapal laut, biasanya anak
balita selamat (walaupun
tidak selalu terjadi), ini
dikarenakan anak2
mudah memasuk fase2
gelombang theta yang
lama dan permanen, baik
dalam keadaan tidur,
maupun sadar, sehingga
pada gelombang2 theta
inilah terjadi mukjijat
atau keajaiban, artinya
ada tangan2 ajaib yang
tak terlihat yang
menolong anak2 ini dari
kecelakaan.
Anak INDIGO ( anak
super cerdas dan
memiliki indra ke-enam /
ESP /Extra sensory
perception), juga
termasuk yang mudah
memasuki fase
gelombang theta yang
cukup lama dan dapat
permanen.
Komunikasi dengan
TUHAN juga akan terjadi
apabila sebagai manusia
biasa dapat memasuki
fase gelombang theta
(batas alpha - theta),
misalnya pada saat kita
berdoa, meditasi,
melakukan ritual2 agama
(apapun agamanya),
sadar atau tidak sadar,
mengerti atau tidak
mengerti mengenai
gelombang theta,
apabila getaran otaknya
diukur dengan EEG, maka
dapat dipastikan bahwa
pada saat itu sedang
masuk difase gelombang
theta (batas alpha-theta)
, sehingga bagi para ahli,
akan berpendapat bahwa
disetiap otak manusia
ada terdapat yang
disebut "GOD SPOT"
Sedangkan dalam kondisi
tidur normal, seseorang
pasti akan memasuki
fase gelombang theta,
walaupun hanya
sebentar terutama
secara periodik akan
berpindah/bergeser ke-
gelombang delta dan
kembali ke theta berkali-
kali diikuti getaran
pelopak mata yang
dikenal dengan REM
( rapid eyes movement )
dan Non REM atau NREM
( non rapid eyes
movement ) selama tidur
normal 7 ~ 8 jam perhari
(lihat grafik dibawah),
pada stage 1 dan 2 .
Schumann Resonance
( 7.83 Hz)
Schumann Resonance
adalah getaran alam
semesta pada frekwensi
7.83 Hz , yang juga masuk
dalam kelompok
gelombang theta,
dianggap sebagai suatu
keadaan mental
seseorang yang apabila
otak (pusat syaraf) nya
mampu mengikuti
resonansi ini akan masuk
keadaan supranatural .
( ESP-extra sensory
perception, hipnotis,
telepati dan fenomena
serta aktifitas mental
lainnya)
Sedangkan Schumann
resonance serta
frekwensi diatasnya
masuk kelompok
frekwensi ELF (extremely
low frequency pada
bandwith 3 ~ 30 hz dan
frekwensi infrasonic )
DELTA wave ( 0.5 hz ~ 4
hz )
Adalah getaran pusat
syaraf (otak) yang
memiliki amplitudo yang
besar dan frekwensi yang
rendah, biasanya < 3 hz,
yang terjadi pada saat
seseorang yang
mengalami " keadaan
tidur sangat lelap" atau
anak dibawah usia 13 th
ketika dalam keadaan
sadar penuh. Dalam
keadaan normal, seorang
dewasa yang sedang
tidur pada malam hari
(lihat grafik dibawah),
pada stage 3 dan 4 ,
NREM bukan pada stage
1 dan 2.
Delta wave – EEG scan
Akhirnya berdasarkan
penyelidikan para ahli,
bahwa seseorang yang
menderita atau
gangguan otak (fisik,
benturan otak,
pendarahan otak dan
koma), maka fase
getaran yang terjadi
akan didominasi oleh
gelombang delta.
Diagram tingkatan tidur
ringan dan tidur dalam
Penemuan baru dibidang
frekwensi dan
gelombang otak manusia
oleh Dr. Jeffrey D.
Thompson, D.C.,
B.F.A . ,dari
Neuroacoustic research,
bahwa masih ada
gelombang dan
frekwensi lain dibawah
delta, atau dibawah 0.5
hz, yaitu frekwensi
EPSILON, yang juga
sangat mempengaruhi
aktifitas mental
seseorang dalam
kemampuan
supranatural, seperti
pada gelombang theta
diatas.
METODE RESONANSI dan
STIMULASI GELOMBANG
OTAK
Resonansi pada garpu
tala. Jika ada 2 buah
garpu tala yang senada,
apabila salah satu garpu
tala diketuk T1
(digetarkan), lalu
didekatkan tanpa
menyentuhnya kepada
garpu tala lain T2 , yang
diam, maka garpu tala
yang lain ini akan ikut
bergetar, dengan nada
yang sama. Maka garpu
tala T2 disebut
beresonansi (ikut
bergetar) dengan garpu
tala T1 .
Dua garpu tala yang
beresonansi. Frequency
Following Response (FFR)
adalah respon dari otak
yang mengikuti sinyal2
baik suara (audio) yang
melalui telinga, maupun
gambar ( visual ) melalui
mata (terbuka/tertutup),
dari luar tubuh, yang
diinjeksikan atau
dimasukan (BrainWave
entrainment) berupa
getaran atau gelombang
yang mencapai target
frekwensi/gelombang
yang diinginkan
(meditasi, penyembuhan,
tidur nyenyak, belajar
cepat dan seterusnya
atau alpha,theta dst).
Bandingkan dengan
resonansi garpu tala
( resonansi terjadi pada
benda2 bergetar
sedangkan FFR terjadi
pada pusat syaraf/otak).
Resonansi pada otak dan
pusat syaraf. Demikian
pula dalam halnya pusat
syaraf (otak) manusia,
dengan diketahuinya
setiap tingkat getaran/
gelombang otak manusia
yang mampu mengikuti
(beresonansi) dari
getaran suara (audio)
melalui telinga dan
gambar (visual) melalui
mata, atau sinyal lainnya
melalui alat peraba/
perasa (tangan, tubuh, di
belakang telinga), maka
dapat diatur sekehendak
kita untuk mencapai
target2 aktifitas mental
yang dikehendakinya
(meningkatkan IQ,
belajar cepat, meditasi,
aktifitas2 supranatural,
mengobati atau
meningkatkan kesehatan
bagi mereka yang
menderita ADHD, ADD
atau Autism, susah tidur
dan seterusnya)
Namun sayangnya bahwa
untuk mencapai hal
tersebut diatas tidaklah
mudah, seperti yang kita
harapkan, karena
keterbatasan
pendengaran dan
penglihatan manusia,
misalnya sinyal suara,
atau frekwensi suara,
hanya dapat didengar
dari 20 Hz s/d 20 khz
itupun batas
pendengaran efektip
akan berlainan untuk
setiap orang ( wanita,
pria atau anak), bahkan
anak kecil mampu
mendengar suara diatas
20 Khz, namun rata2
manusia hanya dapat
mendengar antara 50 hz
s/d 8 khz saja.
Lalu bagaimana agar
gelombang frekwensi
suara yang diterima dan
didengar oleh telinga
kanan dan kiri dapat
direspon dengan baik
oleh otak (pusat syaraf)
dan diterjemahkan
sebagai gelombang2
beta, alpha, theta dan
delta ( dan juga gamma,
hypergamma, lamda dan
epsilon )
Ada beberapa metode
atau cara diantaranya
dengan :
1. Binaural beats
( pelayangan sinyal
suara )
Apabila 2 gelombang
frekwensi f1 dan f2
(telinga kanan dan kiri )
dipadukan menjadi satu,
maka secara matematik
akan diperoleh hasil
sebagai berikut :
• frekwensi dasar yaitu
f1 dan f2.
• kelipatan atau
harmonik ganjil dari
masing2 frekwensi yaitu
3f1, 5f1 dst dan 3f2, 5f2
dst
• selisih dan jumlah dari
kedua frekwensi dasar
tersebut ( f1 – f2) dan
(f1+f2).
Tergantung dari aplikasi
matematis tersebut,
pada penggunaan dan
perhitungan untuk otak
(pusat syaraf) manusia
maka yang direspon
"hanya" f1 dan f2 sebagai
suara biasa dan ( f1 – f2 )
yang akan direspon oleh
otak (pusat syaraf)
sebagai gelombang2
gamma, beta, alpha,
theta atau delta.
Misalnya f1 = 400 hz dan
f2 = 410 hz, maka ? f = 10
Hz direspon otak sebagai
gelombang alpha, maka
selisih dua frekwensi
yang berbeda ini disebut
binaural beat atau
pelayangan 2 sinyal .
Binaural beat ditemukan
dan diselidiki pertama
kali oleh Heinrich
Wilhelm Dove pada
tahun 1839 .
Binaural beat frequency
2. Gelombang
ISOCHRONICS ( monaural
beats)
Karena dengan sistim
binaural beat diperlukan
headphone (kiri dan
kanan) atau pemasangan
pengeras suara (speaker)
yang dipasang tepat
disamping kiri dan
kanan, agar otak
merespon cukup baik,
maka sistim ini menjadi
tidak effektif dan kurang
kuat pengaruhnya
terhadap otak (pusat
syaraf), maka dipilih cara
lainnya yang lebih baik,
yaitu dengan sistim
Isochronics.
Pada gelombang
isochronic, maka baik
suara yang didengar
ditelinga kiri maupun
kanan akan memiliki
frekwensi suara dan
amplitudo yang sama,
hanya kedua sinyal
tersebut dimodulasikan
dengan impuls/switch on/
off (hidup/mati) dengan
batasan2 irama
gelombang otak (beta,
alpha, theta . Delta )
tersebut disesuaikan
dengan target2 aktifitas
mental yang akan
dicapai seseorang.
Stimulasi gelombang
otak adalah rangsangan2
(suara atau cahaya/
gambar) yang dikirim
keotak (pusat syaraf)
melalui panca indra
( telinga atau mata),
sehingga otak (pusat
syaraf) akan merespon
den mengikuti
(resonansi) sesuai
dengan irama dari jenis
gelombang tersebut
( beta, alpha, theta,
delta atau gamma).
Stimulasi gelombang
otak yang memakai
sistim isochronic lebih
baik dari binaural beats
karena :
Binaural beats
memerlukan headphone
stereo, sedangkan
isochronic tidak, cukup
yang mono atau 1
headphone atau mono-
speaker.
Respon dari otak (pusat
syaraf) jauh lebih kuat
jika mempergunakan
sistim isochronics
Stimulasi cahaya melalui
mata
Stimulasi gelombang
otak, dapat juga melalui
cahaya atau melalui
mata dengan gambar
bergerak atau
beranimasi (kelopak
mata terbuka) atau mata
tertutup dengan
menyalakan dan
mematikan cahaya
hitam/putih atau
berwarna (cahaya
menembus kelopak mata
memakai alat Audio
strobe LED Glasses), yang
disesuaikan dengan
irama gelombang otak
(beta, alpha, theta,
delta ), dengan
perkataan lain ber-kelap
- kelip atau fliker.
Audio Strobe ( LED
Glasses )
LED glasses are a
powerful and effective
way to entrain the brain.
Like the light pulses
embedded into visual
plugins, AudioStrobe uses
light to entrain the
brain. LEDs are mounted
onto glasses and
positioned an inch or two
away from the eyelids.
The lights are then
flashed according to the
target brainwave
frequency.
Dengan adanya respon
dari otak (pusat syaraf),
mengakibatkan
timbulnya impuls2 listrik
diotak (2 ~ 10 microVolt)
yang disebut CER
( Cortical Evoked
Response ), yang dapat
dibaca oleh EEG
(electroenchepalogram)
untuk pemeriksaan
efektifitas, pengujian
dan monitoring .
Frequency Following
Response (FFR) adalah
respon dari otak yang
mengikuti sinyal2 baik
suara ( isochronics atau
binaural beat ) maupun
gambar ( visual ) dari
luar tubuh, untuk
mencapai target yang
diinginkan (meditasi,
penyembuhan, tidur
nyenyak, belajar cepat
dan seterusnya).
erusnya).
Bab 3
GELOMBANG OTAK
DALAM HIPNOSIS
Bagaimana gelombang
otak kaum paranormal?
Berdasarkan temuan
ilmiah dibidang
parapsikologi, ternyata
gelombang-gelombang
otak tertentu berperan
aktif melakukan
kemanpuan paranormal.
Saat ini ditemukan
teknologi stimulasi otak
dengan gelombang suara
yang unik. Seperti telah
diakui lembaga sains dan
penelitian tentang otak,
suara memiliki pengaruh
besar terhadap kinerja
otak, contohnya efek
musik Klasik dan Jazz
terhadap Otak dan
Psikologi Manusia.
Dengan berdasarkan
pada konsep frekwensi
suara inilah, Teknologi
Stimulasi Otak mampu
menghasilkan frekwensi
suara khusus yang
dikenal dengan nama
Binaural Beat Frequency.
Binaural Beat Frequency
adalah frekwensi yang
dihasilkan melalui
perhitungan matematika
kompleks sehingga
mampu menginterferensi
dan menstimulasi
gelombang otak untuk
memasuki kondisi
" trance" (frekwensi
theta). Binaural Beat
Frequency memiliki
pengaruh yang kuat,
bahkan lebih kuat dari
pengaruh musik Klasik
dalam menstimulasi
gelombang otak manusia
memasuki frekwensi
tertentu, seperti alpha,
theta & delta.
Dengan menyelaraskan
gelombang otak pada
frekwensi tertentu maka
kita akan manpu atau
bisa memiliki kekuatan
metafisika yang sangat
berguna bagi kehidupan
kita sehari-hari. Metoda
ini ditemukan sejak
tahun 1960 yang
dilakukan oleh berbagai
ilmuwan yang
menyimpulkan bahwa
frekwensi suara tertentu
dapat menpengaruhi
keadaan seseorang.
Seseorang yang
gelombang otak pada
frekwensi beta (12 – 25
cps) melakukan kegiatan
berpikir, berinteraksi,
dan menjalani kehidupan
sehari. Gelombang otak
pada frekwensi alfa (8 12
cps) menyadari
keberadaan mimpi dan
keadaan meditasi
terdalam karena
Gelombang alfa sebagai
jembatan penghubung
antara pikiran sadar dan
bawah sadar. Sedangkan
gelombang otak pada
frekwensi theta (4 – 8
cps) memasuki alam
bawah sadar yang
mengalami kondisi
meditasi sangat
mendalam.
Seseorang yang
berprofesi sebagai
paranormal dan
penyembuh gelombang
otaknya lebih banyak
mengandung frekwensi
delta (0,1 – 4 cps).
Frekwensi delta
bertindak sebagai
" radar" yang mendasari
kerja intiusi, empati dan
tidakan yang bersifat
instink. Delta juga
membantu mencapai
tingkat kesadaran dan
kebijakan tertinggi.
Adalah Audio Binaural
Beat Frequency, sebuah
alat khusus yang
diprogam dengan
frekwensi khusus untuk
diselaraskan gelombang
otak kita ke dalam
frekwensi alpha, theta
dan delta. Dengan
mendengarkan Audio
Binaural Beat Frequency
System yang
menstimulasi otak yang
memberikan respon
kepada bagian otak yang
berfungsi pusat
kesehatan & kemanpuan
paranormal, maka akan
otomatis
membangkitkan energi
tubuh (kundalini/cakra/
aura/chi), mata bathin,
terawangan, psikometri
ESP (Extra Sensory
Perception), telepathy,
telekinetis,
psychokinetis, lepas
sukma, peningkat daya
seksual, peningkat
metabolisme tubuh dan
sebagainya
Satu lagi kemampuan
yang kerap dihubung-
hubungkan dengan
paranormal adalah
kemampuan hipnosis.
Konsep hipnosis telah
ada sejak awal
peradaban manusia,
hipnosis selalu
dihubungkan dengan
berbagai ritual
keagamaan dan
kepercayaaan, kekuatan
magis dan supranatural.
Hipnosis secara
konvensional adalah
salah satu kondisi
kesadaran (state of
consciousness), dimana
dalam kondisi ini
manusia lebih mudah
menerima saran
(informasi). Konsep
hipnosis terus
berkembang seiring
dengan perkembangan
jaman. Hipnosis secara
modern adalah teknik
untuk membypass atau
mempekecil 'critical
factor' dari conscious,
sehingga RAS (Reticular
Activating System)
terbuka, dan informasi
dapat memasuki sub-
conscious.
Sedangkan orang yang
melakukan hipnosis
dikenal dengan hipnotis.
Penelitian yang
dilakukan dalam tugas
akhir ini bertujuan
melihat pengaruh
hipnosis terhadap
kejiwaan seseorang,
terutama dilihat pada
pembangkitan sinyal EEG
manusia. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat
lebih membantu dalam
proses penyembuhan
secara hipnoterapi dan
memberikan informasi
mengenai pencegahan
terhadap proses
penipuan melalui
hipnosis.
Pengambilan data
dilakukan pada kondisi
hipnosis yang mengacu
pada struktur dasar
hipnosis. Data yang
diambil berupa PSD
(Power Spectra l Density)
yang telah dirata-
ratakan dan peta
gelombang otak
(brainmapping ).
Pengolahan data secara
statistik menggunakan
metode ANOVA (Analysis
Of Variance).
Sinyal beta merupakan
sinyal paling dominan di
antara sinyal EEG yang
lain, hal ini menjelaskan
bahwa pada saat kondisi
hipnosis 1 dan hipnosis 2
pikiran tetap terjaga
atau sadar. Sinyal alpha
meningkat pada kondisi
hipnosis 1 dimana pikiran
akan terasa rileks dan
santai namun terfokus,
Sinyal theta meningkat
pada kondisi hipnosis 2
setelah pikiran dibimbing
untuk berimajinasi
melakukan suatu
kegiatan atau berada di
suatu tempat yang
mudah dirasakan oleh
pikiran. Sinyal delta
relatif kecil pada semua
kondisi karena sinyal
delta meningkat pada
keadaan tidur lelap.
Agar lebih jelas tentang
hipnotis ini, ada baiknya
kita ikuti cerita Natalia
Sunaidi, pakar
hypnotherapy yang juga
penulis buku Journey of
The Past berikut ini:
Setiap hari saya
mengajar di sebuah
preschool dari Taiwan di
Pluit (Jakarta). Waktu itu
menjelang Tahun Baru
Imlek. Seperti biasa
sekolah kami banyak
memasang dekorasi
Imlek. Di depan pintu
masuk tergantung lampu
panjang berwarna merah
yang sangat menarik
perhatian anak-anak.
Suatu pagi saya
menggendong seorang
anak Toddler (usia 1,5 th)
yang terkesima melihat
lampu panjang tersebut,
tiba-tiba dari luar
sekolah terdengar suara
ledakan yang sangat
keras, suara ban pecah.
Saya sangat terkejut,
anak yang saya gendong
menangis kencang
karena kaget.
Saya sudah melupakan
kejadian itu dan memulai
kegiatan belajar seperti
biasa. Besok paginya
ketika anak itu datang
ke sekolah, dia menangis
keras ketika akan
memasuki pintu. Kami
semua tidak mengerti
dan membawanya masuk
ke kelas. Begitu pulang
sekolah, dia tidak mau
keluar pintu, dia
gemetaran sambil
berkata "bom…bom…".
Saat itu saya jadi
teringat kembali
kejadian kemarin ketika
terdengar suara ledakan
ban meletus, saat itu ia
sedang mengamati
lampu panjang yang
digantung di depan pintu
itu. Jadi setiap kali ia
melihat lampu panjang
itu, ia mengingat
kembali suara ledakan
yang membuat dia kaget
dan takut.
Saat itu bisa dikatakan
anak itu sedang berada
dalam kondisi terhipnosis
karena setiap kali ia
melihat lampu panjang
itu, secara otomatis itu
akan memicu ingatan dia
tentang suara ledakan
yang membuat dia kaget
dan takut.Lalu mengapa
saya menyebut hipnosis
adalah suatu hal yang
alami? karena kita
mengalami kondisi
hipnosis dalam hidup kita
sehari-hari. Mengapa
demikian? nanti saya
akan jelaskan
mengapanya. Tahukah
anda bahwa anda masuk
kondisi hipnosis pada
saat anda sedang nonton
TV, membaca buku,
mengetik di komputer,
Meditasi bahkan anda
pasti masuk kondisi
hipnosis sebelum anda
tidur? Ya, memang
begitulah yang terjadi!
Mengapa demikian?
Hipnosis tidak lain
adalah sebuah
pengetahuan tentang
gelombang otak. Setiap
manusia (bahkan
bianatang) mempunyai 4
gelombang otak : Beta -
Alfa - Teta - Delta. Beta
adalah gelombang otak
pada saat kita sedang
sibuk, maksudnya fokus
kita bisa pada 5-9 hal.
Misalnya, kita sedang
makan sambil
mendengar musik dan
mendengarkan curhat
teman kita. Alfa dan
Teta adalah gelombang
otak pada saat kita
sedang kondisi relaksasi
yaitu fokus pada 1 hal.
Delta adalah gelombang
otak pada saat kita tidur
pulas dan hypnosis
adalah suatu metode
untuk mencapai
gelombang otak untuk
mencapai Alfa dan Teta.
Lalu mengapa saya
mengatakan kita
mengalami kondisi
hypnosis setiap hari ?
Pada saat kita sedang
nonton TV, kita fokus
pada 1 hal yaitu film
yang sedang kita tonton.
Pada saat membaca
buku, mengetik
komputer, kita pun fokus
pada hal yang sedang
kita kerjakan. Oleh
karena itu bila kita ukur
gelombang otak kita,
kita sedang berada
dalam kondisi Alfa atau
Beta, kita sedang dalam
kondisi hypnosis. Pada
saat kita meditasi, jika
pikiran kita sudah tidak
kesana kemari dan kita
mulai konsentrasi pada 1
fokus maka gelombang
otak kita berada dalam
kondisi Alfa atau Teta.
Bahkan setiap kita tidur
kita harus melewati
kondisi hipnosis sebelum
tertidur pulas, yaitu dari
gelombang Beta ke Alfa -
Teta akhirnya Delta.
Lalu mengapa kita perlu
mencapai gelombang
Alfa atau Teta ? Karena
bila kita derada dalam
gelombang Beta (fokus
yang terpecah) kita tidak
akan bisa belajar atau
menerima apapun.
Bayangkan seperti ini,
bila anda sedang berada
di ruangan mesin yang
ribut, anda tidak akan
bisa mendengar suara
teman anda, anda harus
menurunkan suara mesin
itu lalu fokus pada suara
teman anda baru bisa
mengerti apa yang ia
katakan. Sama seperti
itu, hipnotis adalah
metode untuk
menurunkan gelombang
sibuk anda (Beta) supaya
mencapai Alfa atau Teta
supaya anda bisa lebih
fokus. Bahkan anda
sangat perlu berada di
gelombang Alfa atau
Teta untuk bisa belajar
misal pada saat kuliah,
mendengar ceramah,
membaca buku, dan
sebagainya.
Lalu mengapa anak
murid saya menjadi
trauma terhadap lampu
panjang merah
tersebut ? Karena pada
saat ia mengamati lampu
tersebut, otaknya berada
di kondisi Alfa atau Teta
sehingga ia menjadi
reseptif terhadap suara
ledakan itu. Lalu
bagaimana yang terjadi
di TV, yaitu orang-orang
yang diubah namanya
atau berperilaku aneh?
Apakah kesadarannya
dilemahkan dengan
hipnotis? Prosesnya
sama, yang dilakukan
oleh para hipnotis adalah
dengan menggunakan
metode hipnosis
menurunkan gelombang
otak orang itu menjadi
Alfa atau Teta sehingga
ia menjadi reseptif pada
sugesti sang hipnotis.
Lalu kemanakah
kesadarannya ? Apakah
hilang ? Tidak hilang!
Kesadarannya tetap ada
bahkan ia sangat sadar.
Misalnya, seorang lelaki
bernama Eko diubah
namanya menjadi Ria.
Eko masih sangat sadar
bahkan pada saat ia
bilang namanya adalah
Ria tetapi kesadarannya
tidak cukup kuat untuk
menolak sugesti sang
hipnotis. Lalu apakah
kesadaran Eko sedang
dilemahkan melalui
hipnotis? TIDAK!
Memang kesadarannya
sudah lemah dari
awalnya dan melalui
hipnosis jadi terlihat.
Jika begitu apa bedanya
kita semua dengan Eko?
ketika kemarahan
menguasai kita, kita
menjadi terfokus pada
hal yang menyebabkan
kita marah, lalu kita
bereaksi galak dan
mengomeli orang lain.
Bukankah kita saat itu
terhipnotis oleh
kemarahan kita?
Bukankah saat itu
kesadaran kita pun
lemah sehingga tidak
bisa menyadari
kemarahan yang muncul?
Jika demikian mengapa
kita bisa menyimpulkan
hipnosis yang bisa
membuat kesadaran kita
melemah jika setiap
harinya kesadaran
kitapun lemah dan
terlarut dalam
kemarahan,
keserakahan, kebencian,
irihati dan sebagainya ?
Lalu kemanakah
kesadaran kita saat itu?
Jika memang hipnosis
bisa melemahkan
kesadaran maka
sesungguhnya kita
sedang melemahkan
kesadaran kita dengan
menonton TV, meditasi
bahkan setiap kali tidur,
karena saat itu kita
berada dalam kondisi
hipnotis. Apakah begitu?
Sangat Tidak! Hipnosis
adalah sebuah
pengetahuan yang
mempelajari gelombang
otak dan metode
komunikasi untuk
mencapai gelombang
otak Alfa atau Teta.
Melalui relaksasi dalam
masalah yang muncul
adalah setelah mencapai
gelombang otak Alfa
atau Teta melalui
hipnosis, lalu mau
diapakan ? Apa mau
digunakan untuk
memasukkan sugesti
negatif atau positif ? Apa
mau digunakan untuk
melihat kehidupan lalu
dan mengambil
kebijaksanaannya? atau
untuk menenangkan
pikiran? atau bahkan
digunakan untuk hiburan
iseng ? semuanya
tergantung
kebijaksanaan anda.
Seperti sebilah pisau, ia
bisa digunakan untuk
kejahatan tetapi juga
bisa kita pakai untuk
membantu untuk
membantu kegiatan
masak untuk
menghasilkan berbagai
makanan bergizi. Tetapi
pisau hanyalah pisau, ia
tidak termasuk barang
baik atau buruk. Sama
seperti hipnosis, ia bisa
digunakan untuk hal
negatif tapi bisa juga
digunakan untuk
meningkatkan kualitas
hidup.
Hipnosis hanyalah suatu
metode, yang jika kita
bisa mengolahnya dapat
kita gunakan untuk
meningkatkan
kebijaksanaan kita. Jadi
semuanya itu menjadi
pilihan anda, mau
menggunakan hipnosis
untuk melihat kehidupan
lalu dan mengambil
kebijaksanaannya atau
mau tidak
menggunakannya. Ini
semua bukan menjadi hal
yang benar atau salah
lebih merupakan hal
yang cocok atau kurang
cocok. Sebagian orang
karena warna kulitnya
terlihat cocok memakai
baju berwarna ungu tua,
tapi ada juga yang tidak
menyukai warna ungu
tua karena kurang cocok
dengan warna kulitnya.
Tapi apakah warna ungu
tua adalah adalah warna
yang salah ? Sama
seperti itu ada orang
cocok dengan regresi
kehidupan lalu untuk
menggali
kebijaksanaanya ada
juga yang kurang cocok.
Semua itu hanyalah
pilihan yang cocok atau
kurang cocok.
Sebagaimana diketahui,
cara kerja otak
dipengaruhi oleh kondisi
otak yang disebut fase
Beta, Alfa, Theta, dan
Delta. Pada kondisi Beta,
gelombang otak adalah
12-25Hz. Ini adalah
kondisi konsentrasi yang
muncul ketika seseorang
sedang mengerjakan
sesuatu yang sulit dan
perlu berpikir keras.
Pada saat ini otak hanya
mempunyai kemampuan
fokus tunggal. Kondisi
beta cocok untuk tujuan
menyelesaikan suatu
pekerjaan secara serius,
seperti mengerjakan
soal, ngebut,
mengerjakan tugas kritis
dan serius. Musik yang
riang dan cepat dapat
membantu mencapai
kondisi otak ini.
Kondisi Alfa mempunyai
gelombang otak dengan
frekuensi 8-12Hz. Kondisi
tenang ini
memungkinkan otak
untuk multifokus,
memperhatikan
beberapa hal sekaligus.
Kondisi Alfa sangat tepat
untuk belajar yang
bersifat menyerap,
memahami,
menghafalkan
pengetahuan, karena
pada kondisi ini otak
menjadi siap belajar.
Musik yang sedang dan
ringan dapat membantu
tercapainya kondisi Alfa.
Gelombang otak Theta
adalah 4-8Hz, yang
merupakan keadaan
setengah sadar. Pada
kondisi ini ide kreatif
banyak muncul karena
peran otak bawah sadar
menjadi lebih dominan.
Kabarnya, otak bawah
sadar mempunyai
kemampuan lebih besar
7:1 dibanding otak sadar.
Itulah mengapa
seringkali penyelesaian
masalah muncul saat
hampir tidur atau saat
bangun tidur. Kondisi
Theta juga merupakan
kondisi untuk mengakses
alam bawah sadar.
Hipnotis dan hipnoterapi
menggunakan kondisi ini
untuk memberikan
perintah-perintah ke
alam bawah sadar
pasien, misalnya perintah
untuk merasakan bahwa
rokok itu sangat
memualkan pada terapi
terhadap pecandu rokok.
Dengan perintah-
perintah yang telah
disusun sedemikian rupa,
seorang hipnoterapi
memandu pasien untuk
memasukkan gambaran-
gambaran baru ke dalam
alam bawah sadar.
Karena alam bawah
sadar tidak mampu
membedakan gambaran
imajinasi terhadap
kondisi nyata, maka
gambaran imajinasi
tersebut akan ditangkap
sebagai kondisi nyata.
Ketika kemudian pasien
telah sadar sepenuhnya
(kondisi Beta dan Alfa)
maka alam bawah sadar
telah mempunyai
gambaran lain terhadap
kondisi nyata, misalnya
terhadap rokok yang
semula dipandang
nikmat tiba-tiba
dipandang memualkan.
Seorang rekan saya
bereksperimen dengan
hipnoterapi terhadap
anaknya yang masih SD.
Ketika sang anak sedang
dibuai untuk tidur maka
dia menyampaikan
pesan-pesan baru ke
alam bawah sadar
anaknya dengan
mengatakan bahwa sang
anak adalah anak yang
rajin, pintar, baik hati,
selalu bisa dalam belajar,
dan hal-hal baik lainnya.
Sekitar dua minggu
kemudian mendadak
prestasi belajar anaknya
meningkat drastis. Rekan
saya pun terkejut dengan
hasil yang tidak
disangkanya tersebut.
Semacam dengan hal
tersebut adalah efek
dongeng sebelum tidur
bagi anak. Dongeng-
dongeng dengan pesan
moral biasanya sangat
membekas dalam
ingatan anak bahkan
hingga dewasa. Karena
itu sangat penting untuk
menyempatkan diri
mendongeng kepada
anak dengan pilihan
dongeng-dongeng yang
bermoral baik, karena
secara langsung dongeng
tersebut akan masuk ke
dalam alam bawah sadar
anak. Sebaliknya
sangatlah buruk
memberi pengantar tidur
dengan memarahi anak,
memberi tontonan
seram, dan perlakuan
kasar, karena hal itu
akan membekas saat
anak hampir tidur.
Yang juga menarik
dilakukan adalah self
hipnoterapi, yaitu
dengan menyatakan
kalimat-kalimat positif
kepada diri sendiri. Salah
satu cara adalah dengan
tiduran, atau duduk
rileks memejamkan
mata, kemudian
menenangkan diri tidur-
tiduran, lalu menyatakan
kalimat positif , "Khairul
-ganti nama Anda-, kamu
bisa, kamu baik, kamu
sukses …" Sambil
menepuk dada atas kiri,
bahu belakang kanan,
atau paha kanan.
Mengapa di daerah itu?
Itu adalah daerah yang
hanya orang terdekat
yang menyentuhnya,
seperti ibu, sahabat, dan
keluarga.
Pada saat daerah
tersebut disentuh maka
alam bawah sadar akan
mengatakan 'ini pesan
dari orang yang dekat
denganku ' dan dia
menjadi terbuka untuk
menerima pesan
tersebut. Dengan
demikian apapun yang
disampaikan tadi
menjadi bagian alam
bawah sadar dan diingat
olehnya.
Gelombang Otak Sebagai
Password
Para peneliti Kanada kini
sedang mengembangkan
teknik yang dapat
menggunakan
gelombang otak untuk
mengunci pintu atau
memperoleh akses ke
layanan bank.
Urusan teknik
pengamanan
menggunakan keunikan
tubuh manusia telah
banyak dikembangkan
para ahli, misalnya sidik
jari. Bahkan beberapa
perusahaan telah
menawarkan pengenalan
citra iris (bagian mata) di
banyak negara yang
ingin menerapkan paspor
biometrik.
Tapi Julie Thorpe,
seorang peneliti di
Carleton University di
Ottawa mempunyai ide
yang lebih gila.
Menurutnya, tidak perlu
digunakan kartu rahasia,
nomor pin, dan bentuk
pengaman fisik lainnya
untuk mengakses ATM,
mengakses data di
komputer, atau
memasuki gedung dan
ruangan rahasia.
"Penggunanya juga akan
mudah sekali mengingat
password-nya, " kata
Thorpe. Ia berharap
dapat mengembangkan
alat pengaman pertama
yang membaca
gelombang otak sebagai
kode tersebut.
Idenya memang sangat
potensial untuk
dikomersialisasikan,
dengan asumsi sinyal-
sinyal dari otak selalu
berbeda antara satu
orang dengan lainnya
meskipun mereka
memikirkan hal yang
sama. "Sinyal otak unik
seperti halnya sidik jari,"
katanya.
Ia bekerja sama dengan
mahasiswa kedokteran
dan peneliti teknologi
keamanan Paul Van
Oorschrot di Ottawa
untuk mewujudkan ide
tersebut. Penelitiannya
juga bertujuan
mengembangkan alat
bantu bagi para
penderita paralisis untuk
mengendalikan dan
berkomunikasi dengan
lingkungan sekitarnya.
Para penderita paralisis
kehilangan kemampuan
menggerakaan tubuhnya
karena otot-ototnya
lumpuh sehingga satu-
satunya harapan adalah
memanfaatkan
gelombang otaknya.
Untuk mengubah
gelombang otak menjadi
perintah komputer yang
mengendalikan berbagai
peralatan tentu sulit
meskipun mungkin. Tapi,
menggunakan perbedaan
gelombang tersebut
untuk menggantikan
fungsi password jauh
lebih mudah.
"Anda dapat
menggunakan suara
musik atau memori saat
kanak-kanak sebagai
password bahkan dengan
menyodori gambar
tertentu, seseorang
dapat langsung
mengingatnya, " kata
Thorpe. Meskipun
demikian, ia masih harus
memastikan bahwa
setiap orang dapat
menghasilkan gelombang
yang selalu tepat.
"Seringkali, tanpa
disadari sebuah lagu
yang Anda pikirkan
mungkin akan
mengganggu sinyal sebab
banyak sekali proses di
dalam otak manusia, "
katanya. Selain itu,
perangkat komputer
untuk memeriksa
gelombang otak yang
ada saat ini belum
terlalu praktis.
Electroencaphalogram
(EEG) yang digunakan
untuk mengukur sinyal-
sinyal listrik di otak
menggunakan banyak
elektroda yang dipasang
di kening sehingga untuk
sekali pemeriksaan saja
membutuhkan waktu
lama.
Selain itu, pengukuran
dengan alat tersebut
membutuhkan gel yang
harus dioleskan ke kulit
kepala agar elektroda
tersebut dapat
digunakan. Inilah bentuk
yang sedang diperbaiki
Thorpe sehingga
pengukuran gelombang
otak dapat dilakukan
dengan praktis.
Menggerakkan Benda
dengan Gelombang Otak
Benda-benda digerakkan
oleh gelombang otak,
tak lagi mustahil.
Percobaan ilmiah sudah
berhasil membuktikan.
Pada tahap awal
penerapan prinsip kerja
gelombang pikiran
sebagai penggerak
benda-benda, sistem
antarmuka (interface)
komputer-otak kini
semakin dapat
diterapkan. Menurut
laporan LiveScience, riset
sinyal saraf itu telah
mencapai kemajuan yang
berarti. Tak heran,
penelitian itu menjadi
yang paling menarik di
bidang rekayasa
biomedis.
Awal tahun ini, para
peneliti melatih empat
penderita epilepsi untuk
menggerakkan kursor
komputer dengan
kekuatan pikiran
mereka. Para pasien itu
tengah menunggu
operasi bedah otak.
Beberapa lembar tipis
elektroda pendeteksi
sinyal dipasang pada
permukaan otak mereka.
Mereka kemudian
diminta untuk
mengerjakan beberapa
tugas, seperti membuka
dan menutup telapak
tangan serta
menjulurkan lidah. Pada
saat yang sama, para
ilmuwan menilai apakah
sinyal-sinyal otak
berkaitan dengan
gerakan-gerakan itu.
Sinyal-sinyal dari
gerakan-gerakan
tersebut kemudian
diselaraskan dengan
gerakan kursor di
monitor. Misalnya,
ketika otak
memerintahkan pasien
membuka tangan kanan,
maka kursor bergerak ke
kanan.
Pasien juga diminta
untuk menggerakkan
kursor dari satu titik ke
titik lain di monitor.
Caranya, dia hanya
berpikir tentang
pemindahan kursor
tersebut. Awalnya,
keempat pasien itu
merasa kesulitan.
Namun, mereka akhirnya
mampu mengendalikan
kursor dengan pikiran.
Setelah beberapa menit,
mereka melakukannya
dengan tingkat akurasi
lebih dari 70 persen.
Bahkan, seorang pasien
mampu menggerakkan
kursor melalui pikirannya
dengan tingkat akurasi
100 persen pada akhir
percobaan.
"Semua peserta
percobaan kami dapat
mengendalikan kursor
komputer dengan
menggunakan sinyal-
sinyal otak, " kata Daniel
Moran dari Washington
University. Penelitian itu
membuktikan, sensor-
sensor yang ditempatkan
di permukaan otak
ternyata lebih efektif
ketimbang ditanam di
jaringan otak atau
dikenakan seperti topi.
Cara penempatan di
permukaan otak itu
membuat mereka dapat
menerima sinyal lebih
stabil dan kuat
ketimbang ditanam di
jaringan otak atau
dikenakan seperti topi.
Hanya sedikit riset
melibatkan penderita
lumpuh total sebagai
partisipan penelitian.
Salah satunya adalah
penelitian di Brown
University dan
Cyberkinetics
Neurotechnology
Systems Inc. Studi itu
sedang mengembangkan
sistem yang disebut
BrainGate.
Dalam studi ini, sebuah
sensor ditanamkan di
lapisan luar saraf pemicu
gerak primer (tempat
otak merespons gerakan)
. Ukuran alat sensor itu
lebih kecil dari uang
koin. Sensor tersebut
memiliki elektroda
setipis rambut yang
dimasukkan sekitar satu
milimeter di bawah
tempurung kepala. Alat
itu dapat menangkap
sinyal-sinyal elektrik dari
saraf-saraf yang memicu
gerakan.(livescience-
ben-25)
Bab 3
GELOMBANG OTAK
DALAM HIPNOSIS
Bagaimana gelombang
otak kaum paranormal?
Berdasarkan temuan
ilmiah dibidang
parapsikologi, ternyata
gelombang-gelombang
otak tertentu berperan
aktif melakukan
kemanpuan paranormal.
Saat ini ditemukan
teknologi stimulasi otak
dengan gelombang suara
yang unik. Seperti telah
diakui lembaga sains dan
penelitian tentang otak,
suara memiliki pengaruh
besar terhadap kinerja
otak, contohnya efek
musik Klasik dan Jazz
terhadap Otak dan
Psikologi Manusia.
Dengan berdasarkan
pada konsep frekwensi
suara inilah, Teknologi
Stimulasi Otak mampu
menghasilkan frekwensi
suara khusus yang
dikenal dengan nama
Binaural Beat Frequency.
Binaural Beat Frequency
adalah frekwensi yang
dihasilkan melalui
perhitungan matematika
kompleks sehingga
mampu menginterferensi
dan menstimulasi
gelombang otak untuk
memasuki kondisi
" trance" (frekwensi
theta). Binaural Beat
Frequency memiliki
pengaruh yang kuat,
bahkan lebih kuat dari
pengaruh musik Klasik
dalam menstimulasi
gelombang otak manusia
memasuki frekwensi
tertentu, seperti alpha,
theta & delta.
Dengan menyelaraskan
gelombang otak pada
frekwensi tertentu maka
kita akan manpu atau
bisa memiliki kekuatan
metafisika yang sangat
berguna bagi kehidupan
kita sehari-hari. Metoda
ini ditemukan sejak
tahun 1960 yang
dilakukan oleh berbagai
ilmuwan yang
menyimpulkan bahwa
frekwensi suara tertentu
dapat menpengaruhi
keadaan seseorang.
Seseorang yang
gelombang otak pada
frekwensi beta (12 – 25
cps) melakukan kegiatan
berpikir, berinteraksi,
dan menjalani kehidupan
sehari. Gelombang otak
pada frekwensi alfa (8 12
cps) menyadari
keberadaan mimpi dan
keadaan meditasi
terdalam karena
Gelombang alfa sebagai
jembatan penghubung
antara pikiran sadar dan
bawah sadar. Sedangkan
gelombang otak pada
frekwensi theta (4 – 8
cps) memasuki alam
bawah sadar yang
mengalami kondisi
meditasi sangat
mendalam.
Seseorang yang
berprofesi sebagai
paranormal dan
penyembuh gelombang
otaknya lebih banyak
mengandung frekwensi
delta (0,1 – 4 cps).
Frekwensi delta
bertindak sebagai
" radar" yang mendasari
kerja intiusi, empati dan
tidakan yang bersifat
instink. Delta juga
membantu mencapai
tingkat kesadaran dan
kebijakan tertinggi.
Adalah Audio Binaural
Beat Frequency, sebuah
alat khusus yang
diprogam dengan
frekwensi khusus untuk
diselaraskan gelombang
otak kita ke dalam
frekwensi alpha, theta
dan delta. Dengan
mendengarkan Audio
Binaural Beat Frequency
System yang
menstimulasi otak yang
memberikan respon
kepada bagian otak yang
berfungsi pusat
kesehatan & kemanpuan
paranormal, maka akan
otomatis
membangkitkan energi
tubuh (kundalini/cakra/
aura/chi), mata bathin,
terawangan, psikometri
ESP (Extra Sensory
Perception), telepathy,
telekinetis,
psychokinetis, lepas
sukma, peningkat daya
seksual, peningkat
metabolisme tubuh dan
sebagainya
Satu lagi kemampuan
yang kerap dihubung-
hubungkan dengan
paranormal adalah
kemampuan hipnosis.
Konsep hipnosis telah
ada sejak awal
peradaban manusia,
hipnosis selalu
dihubungkan dengan
berbagai ritual
keagamaan dan
kepercayaaan, kekuatan
magis dan supranatural.
Hipnosis secara
konvensional adalah
salah satu kondisi
kesadaran (state of
consciousness), dimana
dalam kondisi ini
manusia lebih mudah
menerima saran
(informasi). Konsep
hipnosis terus
berkembang seiring
dengan perkembangan
jaman. Hipnosis secara
modern adalah teknik
untuk membypass atau
mempekecil 'critical
factor' dari conscious,
sehingga RAS (Reticular
Activating System)
terbuka, dan informasi
dapat memasuki sub-
conscious.
Sedangkan orang yang
melakukan hipnosis
dikenal dengan hipnotis.
Penelitian yang
dilakukan dalam tugas
akhir ini bertujuan
melihat pengaruh
hipnosis terhadap
kejiwaan seseorang,
terutama dilihat pada
pembangkitan sinyal EEG
manusia. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat
lebih membantu dalam
proses penyembuhan
secara hipnoterapi dan
memberikan informasi
mengenai pencegahan
terhadap proses
penipuan melalui
hipnosis.
Pengambilan data
dilakukan pada kondisi
hipnosis yang mengacu
pada struktur dasar
hipnosis. Data yang
diambil berupa PSD
(Power Spectra l Density)
yang telah dirata-
ratakan dan peta
gelombang otak
(brainmapping ).
Pengolahan data secara
statistik menggunakan
metode ANOVA (Analysis
Of Variance).
Sinyal beta merupakan
sinyal paling dominan di
antara sinyal EEG yang
lain, hal ini menjelaskan
bahwa pada saat kondisi
hipnosis 1 dan hipnosis 2
pikiran tetap terjaga
atau sadar. Sinyal alpha
meningkat pada kondisi
hipnosis 1 dimana pikiran
akan terasa rileks dan
santai namun terfokus,
Sinyal theta meningkat
pada kondisi hipnosis 2
setelah pikiran dibimbing
untuk berimajinasi
melakukan suatu
kegiatan atau berada di
suatu tempat yang
mudah dirasakan oleh
pikiran. Sinyal delta
relatif kecil pada semua
kondisi karena sinyal
delta meningkat pada
keadaan tidur lelap.
Agar lebih jelas tentang
hipnotis ini, ada baiknya
kita ikuti cerita Natalia
Sunaidi, pakar
hypnotherapy yang juga
penulis buku Journey of
The Past berikut ini:
Setiap hari saya
mengajar di sebuah
preschool dari Taiwan di
Pluit (Jakarta). Waktu itu
menjelang Tahun Baru
Imlek. Seperti biasa
sekolah kami banyak
memasang dekorasi
Imlek. Di depan pintu
masuk tergantung lampu
panjang berwarna merah
yang sangat menarik
perhatian anak-anak.
Suatu pagi saya
menggendong seorang
anak Toddler (usia 1,5 th)
yang terkesima melihat
lampu panjang tersebut,
tiba-tiba dari luar
sekolah terdengar suara
ledakan yang sangat
keras, suara ban pecah.
Saya sangat terkejut,
anak yang saya gendong
menangis kencang
karena kaget.
Saya sudah melupakan
kejadian itu dan memulai
kegiatan belajar seperti
biasa. Besok paginya
ketika anak itu datang
ke sekolah, dia menangis
keras ketika akan
memasuki pintu. Kami
semua tidak mengerti
dan membawanya masuk
ke kelas. Begitu pulang
sekolah, dia tidak mau
keluar pintu, dia
gemetaran sambil
berkata "bom…bom…".
Saat itu saya jadi
teringat kembali
kejadian kemarin ketika
terdengar suara ledakan
ban meletus, saat itu ia
sedang mengamati
lampu panjang yang
digantung di depan pintu
itu. Jadi setiap kali ia
melihat lampu panjang
itu, ia mengingat
kembali suara ledakan
yang membuat dia kaget
dan takut.
Saat itu bisa dikatakan
anak itu sedang berada
dalam kondisi terhipnosis
karena setiap kali ia
melihat lampu panjang
itu, secara otomatis itu
akan memicu ingatan dia
tentang suara ledakan
yang membuat dia kaget
dan takut.Lalu mengapa
saya menyebut hipnosis
adalah suatu hal yang
alami? karena kita
mengalami kondisi
hipnosis dalam hidup kita
sehari-hari. Mengapa
demikian? nanti saya
akan jelaskan
mengapanya. Tahukah
anda bahwa anda masuk
kondisi hipnosis pada
saat anda sedang nonton
TV, membaca buku,
mengetik di komputer,
Meditasi bahkan anda
pasti masuk kondisi
hipnosis sebelum anda
tidur? Ya, memang
begitulah yang terjadi!
Mengapa demikian?
Hipnosis tidak lain
adalah sebuah
pengetahuan tentang
gelombang otak. Setiap
manusia (bahkan
bianatang) mempunyai 4
gelombang otak : Beta -
Alfa - Teta - Delta. Beta
adalah gelombang otak
pada saat kita sedang
sibuk, maksudnya fokus
kita bisa pada 5-9 hal.
Misalnya, kita sedang
makan sambil
mendengar musik dan
mendengarkan curhat
teman kita. Alfa dan
Teta adalah gelombang
otak pada saat kita
sedang kondisi relaksasi
yaitu fokus pada 1 hal.
Delta adalah gelombang
otak pada saat kita tidur
pulas dan hypnosis
adalah suatu metode
untuk mencapai
gelombang otak untuk
mencapai Alfa dan Teta.
Lalu mengapa saya
mengatakan kita
mengalami kondisi
hypnosis setiap hari ?
Pada saat kita sedang
nonton TV, kita fokus
pada 1 hal yaitu film
yang sedang kita tonton.
Pada saat membaca
buku, mengetik
komputer, kita pun fokus
pada hal yang sedang
kita kerjakan. Oleh
karena itu bila kita ukur
gelombang otak kita,
kita sedang berada
dalam kondisi Alfa atau
Beta, kita sedang dalam
kondisi hypnosis. Pada
saat kita meditasi, jika
pikiran kita sudah tidak
kesana kemari dan kita
mulai konsentrasi pada 1
fokus maka gelombang
otak kita berada dalam
kondisi Alfa atau Teta.
Bahkan setiap kita tidur
kita harus melewati
kondisi hipnosis sebelum
tertidur pulas, yaitu dari
gelombang Beta ke Alfa -
Teta akhirnya Delta.
Lalu mengapa kita perlu
mencapai gelombang
Alfa atau Teta ? Karena
bila kita derada dalam
gelombang Beta (fokus
yang terpecah) kita tidak
akan bisa belajar atau
menerima apapun.
Bayangkan seperti ini,
bila anda sedang berada
di ruangan mesin yang
ribut, anda tidak akan
bisa mendengar suara
teman anda, anda harus
menurunkan suara mesin
itu lalu fokus pada suara
teman anda baru bisa
mengerti apa yang ia
katakan. Sama seperti
itu, hipnotis adalah
metode untuk
menurunkan gelombang
sibuk anda (Beta) supaya
mencapai Alfa atau Teta
supaya anda bisa lebih
fokus. Bahkan anda
sangat perlu berada di
gelombang Alfa atau
Teta untuk bisa belajar
misal pada saat kuliah,
mendengar ceramah,
membaca buku, dan
sebagainya.
Lalu mengapa anak
murid saya menjadi
trauma terhadap lampu
panjang merah
tersebut ? Karena pada
saat ia mengamati lampu
tersebut, otaknya berada
di kondisi Alfa atau Teta
sehingga ia menjadi
reseptif terhadap suara
ledakan itu. Lalu
bagaimana yang terjadi
di TV, yaitu orang-orang
yang diubah namanya
atau berperilaku aneh?
Apakah kesadarannya
dilemahkan dengan
hipnotis? Prosesnya
sama, yang dilakukan
oleh para hipnotis adalah
dengan menggunakan
metode hipnosis
menurunkan gelombang
otak orang itu menjadi
Alfa atau Teta sehingga
ia menjadi reseptif pada
sugesti sang hipnotis.
Lalu kemanakah
kesadarannya ? Apakah
hilang ? Tidak hilang!
Kesadarannya tetap ada
bahkan ia sangat sadar.
Misalnya, seorang lelaki
bernama Eko diubah
namanya menjadi Ria.
Eko masih sangat sadar
bahkan pada saat ia
bilang namanya adalah
Ria tetapi kesadarannya
tidak cukup kuat untuk
menolak sugesti sang
hipnotis. Lalu apakah
kesadaran Eko sedang
dilemahkan melalui
hipnotis? TIDAK!
Memang kesadarannya
sudah lemah dari
awalnya dan melalui
hipnosis jadi terlihat.
Jika begitu apa bedanya
kita semua dengan Eko?
ketika kemarahan
menguasai kita, kita
menjadi terfokus pada
hal yang menyebabkan
kita marah, lalu kita
bereaksi galak dan
mengomeli orang lain.
Bukankah kita saat itu
terhipnotis oleh
kemarahan kita?
Bukankah saat itu
kesadaran kita pun
lemah sehingga tidak
bisa menyadari
kemarahan yang muncul?
Jika demikian mengapa
kita bisa menyimpulkan
hipnosis yang bisa
membuat kesadaran kita
melemah jika setiap
harinya kesadaran
kitapun lemah dan
terlarut dalam
kemarahan,
keserakahan, kebencian,
irihati dan sebagainya ?
Lalu kemanakah
kesadaran kita saat itu?
Jika memang hipnosis
bisa melemahkan
kesadaran maka
sesungguhnya kita
sedang melemahkan
kesadaran kita dengan
menonton TV, meditasi
bahkan setiap kali tidur,
karena saat itu kita
berada dalam kondisi
hipnotis. Apakah begitu?
Sangat Tidak! Hipnosis
adalah sebuah
pengetahuan yang
mempelajari gelombang
otak dan metode
komunikasi untuk
mencapai gelombang
otak Alfa atau Teta.
Melalui relaksasi dalam
masalah yang muncul
adalah setelah mencapai
gelombang otak Alfa
atau Teta melalui
hipnosis, lalu mau
diapakan ? Apa mau
digunakan untuk
memasukkan sugesti
negatif atau positif ? Apa
mau digunakan untuk
melihat kehidupan lalu
dan mengambil
kebijaksanaannya? atau
untuk menenangkan
pikiran? atau bahkan
digunakan untuk hiburan
iseng ? semuanya
tergantung
kebijaksanaan anda.
Seperti sebilah pisau, ia
bisa digunakan untuk
kejahatan tetapi juga
bisa kita pakai untuk
membantu untuk
membantu kegiatan
masak untuk
menghasilkan berbagai
makanan bergizi. Tetapi
pisau hanyalah pisau, ia
tidak termasuk barang
baik atau buruk. Sama
seperti hipnosis, ia bisa
digunakan untuk hal
negatif tapi bisa juga
digunakan untuk
meningkatkan kualitas
hidup.
Hipnosis hanyalah suatu
metode, yang jika kita
bisa mengolahnya dapat
kita gunakan untuk
meningkatkan
kebijaksanaan kita. Jadi
semuanya itu menjadi
pilihan anda, mau
menggunakan hipnosis
untuk melihat kehidupan
lalu dan mengambil
kebijaksanaannya atau
mau tidak
menggunakannya. Ini
semua bukan menjadi hal
yang benar atau salah
lebih merupakan hal
yang cocok atau kurang
cocok. Sebagian orang
karena warna kulitnya
terlihat cocok memakai
baju berwarna ungu tua,
tapi ada juga yang tidak
menyukai warna ungu
tua karena kurang cocok
dengan warna kulitnya.
Tapi apakah warna ungu
tua adalah adalah warna
yang salah ? Sama
seperti itu ada orang
cocok dengan regresi
kehidupan lalu untuk
menggali
kebijaksanaanya ada
juga yang kurang cocok.
Semua itu hanyalah
pilihan yang cocok atau
kurang cocok.
Sebagaimana diketahui,
cara kerja otak
dipengaruhi oleh kondisi
otak yang disebut fase
Beta, Alfa, Theta, dan
Delta. Pada kondisi Beta,
gelombang otak adalah
12-25Hz. Ini adalah
kondisi konsentrasi yang
muncul ketika seseorang
sedang mengerjakan
sesuatu yang sulit dan
perlu berpikir keras.
Pada saat ini otak hanya
mempunyai kemampuan
fokus tunggal. Kondisi
beta cocok untuk tujuan
menyelesaikan suatu
pekerjaan secara serius,
seperti mengerjakan
soal, ngebut,
mengerjakan tugas kritis
dan serius. Musik yang
riang dan cepat dapat
membantu mencapai
kondisi otak ini.
Kondisi Alfa mempunyai
gelombang otak dengan
frekuensi 8-12Hz. Kondisi
tenang ini
memungkinkan otak
untuk multifokus,
memperhatikan
beberapa hal sekaligus.
Kondisi Alfa sangat tepat
untuk belajar yang
bersifat menyerap,
memahami,
menghafalkan
pengetahuan, karena
pada kondisi ini otak
menjadi siap belajar.
Musik yang sedang dan
ringan dapat membantu
tercapainya kondisi Alfa.
Gelombang otak Theta
adalah 4-8Hz, yang
merupakan keadaan
setengah sadar. Pada
kondisi ini ide kreatif
banyak muncul karena
peran otak bawah sadar
menjadi lebih dominan.
Kabarnya, otak bawah
sadar mempunyai
kemampuan lebih besar
7:1 dibanding otak sadar.
Itulah mengapa
seringkali penyelesaian
masalah muncul saat
hampir tidur atau saat
bangun tidur. Kondisi
Theta juga merupakan
kondisi untuk mengakses
alam bawah sadar.
Hipnotis dan hipnoterapi
menggunakan kondisi ini
untuk memberikan
perintah-perintah ke
alam bawah sadar
pasien, misalnya perintah
untuk merasakan bahwa
rokok itu sangat
memualkan pada terapi
terhadap pecandu rokok.
Dengan perintah-
perintah yang telah
disusun sedemikian rupa,
seorang hipnoterapi
memandu pasien untuk
memasukkan gambaran-
gambaran baru ke dalam
alam bawah sadar.
Karena alam bawah
sadar tidak mampu
membedakan gambaran
imajinasi terhadap
kondisi nyata, maka
gambaran imajinasi
tersebut akan ditangkap
sebagai kondisi nyata.
Ketika kemudian pasien
telah sadar sepenuhnya
(kondisi Beta dan Alfa)
maka alam bawah sadar
telah mempunyai
gambaran lain terhadap
kondisi nyata, misalnya
terhadap rokok yang
semula dipandang
nikmat tiba-tiba
dipandang memualkan.
Seorang rekan saya
bereksperimen dengan
hipnoterapi terhadap
anaknya yang masih SD.
Ketika sang anak sedang
dibuai untuk tidur maka
dia menyampaikan
pesan-pesan baru ke
alam bawah sadar
anaknya dengan
mengatakan bahwa sang
anak adalah anak yang
rajin, pintar, baik hati,
selalu bisa dalam belajar,
dan hal-hal baik lainnya.
Sekitar dua minggu
kemudian mendadak
prestasi belajar anaknya
meningkat drastis. Rekan
saya pun terkejut dengan
hasil yang tidak
disangkanya tersebut.
Semacam dengan hal
tersebut adalah efek
dongeng sebelum tidur
bagi anak. Dongeng-
dongeng dengan pesan
moral biasanya sangat
membekas dalam
ingatan anak bahkan
hingga dewasa. Karena
itu sangat penting untuk
menyempatkan diri
mendongeng kepada
anak dengan pilihan
dongeng-dongeng yang
bermoral baik, karena
secara langsung dongeng
tersebut akan masuk ke
dalam alam bawah sadar
anak. Sebaliknya
sangatlah buruk
memberi pengantar tidur
dengan memarahi anak,
memberi tontonan
seram, dan perlakuan
kasar, karena hal itu
akan membekas saat
anak hampir tidur.
Yang juga menarik
dilakukan adalah self
hipnoterapi, yaitu
dengan menyatakan
kalimat-kalimat positif
kepada diri sendiri. Salah
satu cara adalah dengan
tiduran, atau duduk
rileks memejamkan
mata, kemudian
menenangkan diri tidur-
tiduran, lalu menyatakan
kalimat positif , "Khairul
-ganti nama Anda-, kamu
bisa, kamu baik, kamu
sukses …" Sambil
menepuk dada atas kiri,
bahu belakang kanan,
atau paha kanan.
Mengapa di daerah itu?
Itu adalah daerah yang
hanya orang terdekat
yang menyentuhnya,
seperti ibu, sahabat, dan
keluarga.
Pada saat daerah
tersebut disentuh maka
alam bawah sadar akan
mengatakan 'ini pesan
dari orang yang dekat
denganku ' dan dia
menjadi terbuka untuk
menerima pesan
tersebut. Dengan
demikian apapun yang
disampaikan tadi
menjadi bagian alam
bawah sadar dan diingat
olehnya.
Gelombang Otak Sebagai
Password
Para peneliti Kanada kini
sedang mengembangkan
teknik yang dapat
menggunakan
gelombang otak untuk
mengunci pintu atau
memperoleh akses ke
layanan bank.
Urusan teknik
pengamanan
menggunakan keunikan
tubuh manusia telah
banyak dikembangkan
para ahli, misalnya sidik
jari. Bahkan beberapa
perusahaan telah
menawarkan pengenalan
citra iris (bagian mata) di
banyak negara yang
ingin menerapkan paspor
biometrik.
Tapi Julie Thorpe,
seorang peneliti di
Carleton University di
Ottawa mempunyai ide
yang lebih gila.
Menurutnya, tidak perlu
digunakan kartu rahasia,
nomor pin, dan bentuk
pengaman fisik lainnya
untuk mengakses ATM,
mengakses data di
komputer, atau
memasuki gedung dan
ruangan rahasia.
"Penggunanya juga akan
mudah sekali mengingat
password-nya, " kata
Thorpe. Ia berharap
dapat mengembangkan
alat pengaman pertama
yang membaca
gelombang otak sebagai
kode tersebut.
Idenya memang sangat
potensial untuk
dikomersialisasikan,
dengan asumsi sinyal-
sinyal dari otak selalu
berbeda antara satu
orang dengan lainnya
meskipun mereka
memikirkan hal yang
sama. "Sinyal otak unik
seperti halnya sidik jari,"
katanya.
Ia bekerja sama dengan
mahasiswa kedokteran
dan peneliti teknologi
keamanan Paul Van
Oorschrot di Ottawa
untuk mewujudkan ide
tersebut. Penelitiannya
juga bertujuan
mengembangkan alat
bantu bagi para
penderita paralisis untuk
mengendalikan dan
berkomunikasi dengan
lingkungan sekitarnya.
Para penderita paralisis
kehilangan kemampuan
menggerakaan tubuhnya
karena otot-ototnya
lumpuh sehingga satu-
satunya harapan adalah
memanfaatkan
gelombang otaknya.
Untuk mengubah
gelombang otak menjadi
perintah komputer yang
mengendalikan berbagai
peralatan tentu sulit
meskipun mungkin. Tapi,
menggunakan perbedaan
gelombang tersebut
untuk menggantikan
fungsi password jauh
lebih mudah.
"Anda dapat
menggunakan suara
musik atau memori saat
kanak-kanak sebagai
password bahkan dengan
menyodori gambar
tertentu, seseorang
dapat langsung
mengingatnya, " kata
Thorpe. Meskipun
demikian, ia masih harus
memastikan bahwa
setiap orang dapat
menghasilkan gelombang
yang selalu tepat.
"Seringkali, tanpa
disadari sebuah lagu
yang Anda pikirkan
mungkin akan
mengganggu sinyal sebab
banyak sekali proses di
dalam otak manusia, "
katanya. Selain itu,
perangkat komputer
untuk memeriksa
gelombang otak yang
ada saat ini belum
terlalu praktis.
Electroencaphalogram
(EEG) yang digunakan
untuk mengukur sinyal-
sinyal listrik di otak
menggunakan banyak
elektroda yang dipasang
di kening sehingga untuk
sekali pemeriksaan saja
membutuhkan waktu
lama.
Selain itu, pengukuran
dengan alat tersebut
membutuhkan gel yang
harus dioleskan ke kulit
kepala agar elektroda
tersebut dapat
digunakan. Inilah bentuk
yang sedang diperbaiki
Thorpe sehingga
pengukuran gelombang
otak dapat dilakukan
dengan praktis.
Menggerakkan Benda
dengan Gelombang Otak
Benda-benda digerakkan
oleh gelombang otak,
tak lagi mustahil.
Percobaan ilmiah sudah
berhasil membuktikan.
Pada tahap awal
penerapan prinsip kerja
gelombang pikiran
sebagai penggerak
benda-benda, sistem
antarmuka (interface)
komputer-otak kini
semakin dapat
diterapkan. Menurut
laporan LiveScience, riset
sinyal saraf itu telah
mencapai kemajuan yang
berarti. Tak heran,
penelitian itu menjadi
yang paling menarik di
bidang rekayasa
biomedis.
Awal tahun ini, para
peneliti melatih empat
penderita epilepsi untuk
menggerakkan kursor
komputer dengan
kekuatan pikiran
mereka. Para pasien itu
tengah menunggu
operasi bedah otak.
Beberapa lembar tipis
elektroda pendeteksi
sinyal dipasang pada
permukaan otak mereka.
Mereka kemudian
diminta untuk
mengerjakan beberapa
tugas, seperti membuka
dan menutup telapak
tangan serta
menjulurkan lidah. Pada
saat yang sama, para
ilmuwan menilai apakah
sinyal-sinyal otak
berkaitan dengan
gerakan-gerakan itu.
Sinyal-sinyal dari
gerakan-gerakan
tersebut kemudian
diselaraskan dengan
gerakan kursor di
monitor. Misalnya,
ketika otak
memerintahkan pasien
membuka tangan kanan,
maka kursor bergerak ke
kanan.
Pasien juga diminta
untuk menggerakkan
kursor dari satu titik ke
titik lain di monitor.
Caranya, dia hanya
berpikir tentang
pemindahan kursor
tersebut. Awalnya,
keempat pasien itu
merasa kesulitan.
Namun, mereka akhirnya
mampu mengendalikan
kursor dengan pikiran.
Setelah beberapa menit,
mereka melakukannya
dengan tingkat akurasi
lebih dari 70 persen.
Bahkan, seorang pasien
mampu menggerakkan
kursor melalui pikirannya
dengan tingkat akurasi
100 persen pada akhir
percobaan.
"Semua peserta
percobaan kami dapat
mengendalikan kursor
komputer dengan
menggunakan sinyal-
sinyal otak, " kata Daniel
Moran dari Washington
University. Penelitian itu
membuktikan, sensor-
sensor yang ditempatkan
di permukaan otak
ternyata lebih efektif
ketimbang ditanam di
jaringan otak atau
dikenakan seperti topi.
Cara penempatan di
permukaan otak itu
membuat mereka dapat
menerima sinyal lebih
stabil dan kuat
ketimbang ditanam di
jaringan otak atau
dikenakan seperti topi.
Hanya sedikit riset
melibatkan penderita
lumpuh total sebagai
partisipan penelitian.
Salah satunya adalah
penelitian di Brown
University dan
Cyberkinetics
Neurotechnology
Systems Inc. Studi itu
sedang mengembangkan
sistem yang disebut
BrainGate.
Dalam studi ini, sebuah
sensor ditanamkan di
lapisan luar saraf pemicu
gerak primer (tempat
otak merespons gerakan)
. Ukuran alat sensor itu
lebih kecil dari uang
koin. Sensor tersebut
memiliki elektroda
setipis rambut yang
dimasukkan sekitar satu
milimeter di bawah
tempurung kepala. Alat
itu dapat menangkap
sinyal-sinyal elektrik dari
saraf-saraf yang memicu
gerakan.(livescience-
ben-25)
Bab 4
KEKUATAN OTAK,
KEKUATAN JIWA
Jiwa adalah sumber
kekuatan seseorang.
Orang yang Jiwanya
lemah, akan tampil
sebagai sosok yang
lemah. Sedangkan orang
yang berjiwa kuat akan
tampil sebagai sosok
yang 'kuat' pula. Tentu
saja, bukan sekadar
dalam arti fisik.
Melainkan 'kekuatan'
pribadinya dalam
menghadapi gelombang
kehidupan.
Orang yang memiliki Jiwa
kuat, bukan hanya
berpengaruh pada
keteguhan pribadinya,
melainkan bisa
digunakan untuk
mempengaruhi orang
lain, bahkan benda-
benda di sekitarnya.
Anda melihat betapa
besarnya kekuatan yang
ditebarkan oleh Bung
Karno sebagai ahli
pidato. Ia bisa
mempengaruhi ribuan
orang hanya dengan
kata-katanya. Ribuan
orang terpesona dan rela
berpanas-panas,
berdesak-desakan, atau
berjuang dan berkorban,
mengikuti apa yang dia
pidatokan.
Anda juga bisa
merasakan, betapa
hebatnya kekuatan yang
digetarkan oleh Mozart
dan Beethoven lewat
karya-karya musiknya.
Berpuluh tahun karya
mereka dimainkan dan
mempesona banyak
musikus atau penikmat
musik di seluruh dunia.
Atau, lebih dahsyat lagi,
adalah kekuatan yang
terpancar dari Jiwa para
nabi. Keteladanan dan
risalah yang beliau bawa
telah mampu
menggetarkan satu
setengah miliar umat di
seluruh penjuru planet
bumi ini untuk
mengikutinya. Bahkan
terus berkembang,
selama hampir 1500
tahun terakhir.
Bagaimana semua itu
bisa terjadi? Dan
darimana serta dengan
cara apa kekuatan yang
demikian dahsyat itu
terpancar? Semua itu
ada kaitannya dengan
kekuatan Jiwa yang
terpancar dari
seseorang. Dengan
mekanisme otak sebagai
pintu keluar masuknya.
Mempelajari aktivitas
otak, berarti juga
mempelajari aktivitas
Jiwa. Kenapa demikian?
Karena seperti telah kita
bahas di depan, Jiwa
adalah program-program
istimewa yang
dimasukkan ke dalam
sel-sel otak. Dan
program-program itu
lantas berkolaborasi
membentuk suatu sistem
di dalam organ otak.
Karena itu, setiap apa
yang dihasilkan otak
adalah pancaran dari
aktivitas Jiwa kita.
Bagaimana
memahaminya? Banyak
cara. Di antaranya
dengan memahami
produk-produk otak
sebagai organ pemikir.
Kalau kita membaca
karya seseorang, baik
berupa karya tulis,
musik, pidato, atau
karya-karya seni dan
ilmu pengetahuan
lainnya, kita sedang
memahami pancaran
jiwa seseorang.
Di dalam karya itu
terkandung energi, yang
tersimpan di dalam
maknanya. Untuk bisa
merasakan energi
tersebut tentu kita harus
menggunakan Jiwa untuk
memahaminya. Jika kita
sekadar menggunakan
panca indera terhadap
suatu karya, tapi hati
atau Jiwa kita tidak ikut
dalam proses
pemahaman itu, tentu
kita tidak bisa
merasakan besarnya
energi yang terpancar.
Karya itu tidak lebih
hanya sebagai seonggok
benda mati. Tapi, begitu
kita melibatkan hati dan
Jiwa, tiba-tiba karya itu
menjadi hidup dan
bermakna.
Yang demikian itu bisa
terjadi pada pemahaman
apa saja. Setiap kali kita
ingin menangkap makna,
maka kita harus
melibatkan hati dan Jiwa.
Hati adalah sensor
penerima getaran
universal di dalam diri
seseorang. Ada yang
menyebutnya sebagai
indera ke enam.
Kombinasi antara panca
indera dan hati akan
menyebabkan kita bisa
melakukan pemahaman.
Tapi semua sinyalnya
tetap dikirim ke otak
sebagai pusat
pemahaman atas
informasi panca indera
dan hati tersebut. Di
situlah Jiwa bekerja
sebagai mekanisme
kompleks dari seluruh
rangkaian software yang
ada di sel-sel otak.
Jadi, otak memancarkan
gelombang energi yang
tersimpan di dalam
maknanya. Makna itu
sendiri sebenarnya
bukanlah energi,
meskipun ia mengandung
energi. Makna juga
bukan materi. Makna
adalah makna alias
' informasi'.
Selama ini, kita
memahami eksistensi
alam semesta hanya
tersusun dari 4 variable,
yaitu Ruang, Waktu,
Materi dan Energi.
Sebenarnya, 'Informasi'
adalah variable ke 5 yang
turut menyusun alam
semesta.
Para pakar Fisika tidak
memasukkan 'Informasi'
sebagai salah satu
variable penyusun alam,
karena pengukuran
' Informasi' itu tidak bisa
dilakukan oleh alat ukur
material seperti
mengukur Ruang, Waktu,
Energi dan Materi.
Makna atau informasi
hanya bisa diukur oleh
'perasaan' makhluk
hidup.
Tetapi seiring dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi, informasi kini
semakin bisa diukur
secara lebih kuantitatif
bukan hanya kualitatif
saja. Sehingga, saya kira
sudah waktunya kita
memasukkan 'variable
Informasi' sebagai Salah
satu dari 5 variable
penyusun eksistensi alam
semesta.
Nah, variabel ke 5 inilah
yang banyak berperan
ketika kita
membicarakan makhluk
hidup. Khususnya yang
berkaitan dengan Jiwa
dan Ruh. Sebab, ukuran-
ukuran yang bisa kita
kenakan pada aktivitas
Jiwa dan Ruh itu bukan
cuma sebatas ukuran
Ruang, Waktu, Energi
dan Materi, melainkan
ukuran 'informasi' alias
'makna'. Dan itu belum
terwadahi oleh 4 varaibel
tersebut.
Mungkinkah ada suatu
peralatan yang bisa
mengukur baik dan
buruk? Atau adakah alat
secanggih apapun yang
bisa mengukur tingkat
keindahan, kejengkelan,
kebosanan,
ketentraman, kebencian,
kedamaian, dan
kebahagiaan? Semua itu
terkait dengan informasi
dan makna.
Sebenarnyalah 'makna'
itu memiliki arti yang
lebih mendalam
dibandingkan sekedar
informasi.
Meskipun, tidak bisa
diukur secara langsung
sebagaimana mengukur
kuantitas Ruang, Waktu,
Energi dan Materi, tapi
informasi dan 'makna' itu
bisa bermanifestasi ke
dalam Ruang, Waktu,
Materi dan Energi.
Informasi dan Makna
menjelajah ke seluruh
dimensi tersebut.
Sebagai contoh, rasa
bahagia bisa terpancar di
wajah seseorang (dalam
bentuk materi dan
energi), dalam kurun
waktu tertentu di suatu
tempat (menempati
Ruang dan Waktu).
Informasi tersebut juga
bisa ditransfer kepada
orang lain, sehingga
memunculkan energi
tertentu. Jika anda
sedang merasa gembira,
kemudian menceritakan
kegembiraan itu kepada
orang dekat anda, maka
orang itu akan merasa
ikut bergembira. Dan
ketika dia ikut merasa
gembira, dia sebenarnya
telah menerima energi
kegembiraan itu dari
anda. Dia tiba-tiba
terdorong untuk
tertawa, atau bahkan
menangis gembira.
Dalam bentuk apakah
energi kegembiraan itu
terpancar ke orang
dekat anda? Apakah
suara anda yang keras
dan menggetarkan
gendang telinganya itu
yang menyebabkan dia
tertawa? Pasti bukan.
Apakah juga karena
suara anda yang
mengalun merdu,
sehingga ia ikut gembira.
Juga bukan. Yang
menyebabkan dia ikut
gembira adalah karena
' isi' alias 'makna' cerita
anda itu.
Dan uniknya, energi yang
tersimpan di dalam
makna itu tidak bisa
diukur besarnya secara
statis, seperti mengukur
waktu, atau energi
panas. Energi 'informasi'
itu besarnya bisa
berubah-ubah
bergantung kepada
penerimanya.
Kalau si penerima berita
demikian antusias dalam
menanggapi berita
gembira itu, maka dia
akan menerima energi
yang lebih besar lagi.
Mungkin dia bisa
tertawa sambil berurai
air mata gembira,
berjingkrak-jingkrak, dan
seterusnya. Padahal, bagi
orang lain, berita yang
sama tidak menimbulkan
energi sehebat itu.
Dimana kunci kehebatan
transfer energi informasi
itu berada? Terletak
pada dua hal, yang
pertama adalah makna
yang terkandung di
dalamnya, sejak dari
informasi itu berasal.
Dan yang kedua, sikap
hati si penerima
informasi. Keduanya bisa
saling memberikan efek
perlipatan kepada energi
yang dihasilkan.
Jadi kekuatan energi
informasi terletak pada
' kualitas interaksi'
antara sumber informasi,
penerima, dan makna
yang terkandung di
dalamnya. Dan, semua
itu berlangsung dengan
sangat dinamis. Itulah
yang terjadi dalam
mekanisme pancaran
gelombang otak kita,
sebagai representasi
Jiwa.
Memang dalam kadar
tertentu, otak
memancarkan
gelombang dengan
frekuensi yang bisa
ditangkap dengan
mengunakan alat-alat
perekam
elektromagnetik
tertentu. Katakanlah
electric Encephalograph
atau Magneto
Encephalograph. Tapi
yang terukur di sana
hanyalah amplitudo dan
frekuensinya saja. Atau,
mungkin ditambah
dengan pola
gelombangnya. Sama
sekali tidak bisa diukur
berapa besar energi
' makna' yang tersimpan
di dalamnya. Misalnya,
apakah orang yang
diukur gelombang
otaknya itu sedang
gembira atau bersedih.
Atau, lebih rumit lagi,
apakah dia sedang
berpikir jahat atau
berpikir baik.
Energi makna itu baru
bisa diketahui ketika
dipersepsi lewat sebuah
interaksi dengan orang
lain. Artinya, sampai
sejauh ini alat ukur yang
digunakan haruslah
makhluk hidup, yang
memiliki 'hati' dan Jiwa
sederajat dengan sumber
informasi.
Namun demikian, secara
umum, kita bisa
mengetahui kondisi Jiwa
seseorang lewat jenis
gelombang otak dan
frekuensi yang
dipancarkannya.
Misalnya, kalau otak
seseorang memancarkan
gelombang dengan
frekuensi 13 Hertz atau
lebih, dia sedang
keadaan sadar penuh
alias terjaga.
Kalau pancaran
gelombang antara 8 - 13
hertz, maka dia sedang
terjaga tapi dalam
suasana yang rileks alias
santai. Jika otaknya
memancarkan
gelombang di bawah 8
hertz, maka orang itu
mulai tertidur. Dan jika
memancarkan frekuensi
lebih rendah lagi, di
bawah 4 Hz, ia berarti
tertidur pulas. Dan
ketika bermimpi, dia
kembali akan
memancarkan frekuensi
gelombang yang
meningkat, meskipun dia
tidak terjaga.
Jadi, secara umum kita
melihat bahwa 'aktivitas'
otak seiring dengan
aktivitas Jiwa. Aktivitas
Jiwa bakal memancarkan
energi Makna. Energi
makna itu lantas memicu
munculnya energi
elektromagnetik di sel-
sel otak. Dan berikutnya,
energi elektromagnetik
tersebut memunculkan
jenis-jenis
neurotranmister dan
hormon tertentu yang
terkait dengan kualitas
aktivitas Jiwa itu.
Misalnya
neurotransmiter untuk
kemarahan berbeda
dengan gembira,
berbeda dengan sedih,
malas, dan lain
sebagainya seperti telah
kita bahas di depan.
AKTIVITAS KELISTRIKAN
OTAK
Salah satu aktivitas otak
yang paling dominan
adalah munculnya sinyal-
sinyal listrik. Setiap kali
berpikir, otak bakal
menghasikan sinyal-
sinyal listrik. Bahkan
sedang santai pun
menghasilkan sinyal-
sinyal listrik. Apalagi
sedang tegang dan
stress. Sinyal itu
dihasilkan oleh sel-sel
yang jumlahnya sekitar
100 miliar di dalam otak
kita. Jadi, sebanyak
bintang-bintang di
sebuah galaksi.
Kalau kita lihat dalam
kegelapan, miliaran sel
itu memang seperti
bintang-bintang yang
sedang berkedip-kedip di
angkasa. Setiap kali sel
itu aktif, dia bakal
berkedip menghasilkan
sinyal listrik. Jika ada
sekelompok sel yang
aktif, maka sekelompok
sel di bagian otak itu
bakal menyala. Di sana
dihasilkan gelombang
dengan energi tertentu.
Bahkan bisa dideteksi
dari luar batok kepala
dengan menggunakan
alat pengukur
gelombang otak, EEG
atau MEG.
Darimana kedipan itu
muncul? Dari aktifnya
program-program yang
tersimpan di inti sel
otak. Setiap saat di otak
kita muncul stimulasi-
stimulasi yang
menyebabkan aktifnya
bagian otak tertentu.
Misalnya, kita melihat
mobil
KEKUATAN OTAK,
KEKUATAN JIWA
Jiwa adalah sumber
kekuatan seseorang.
Orang yang Jiwanya
lemah, akan tampil
sebagai sosok yang
lemah. Sedangkan orang
yang berjiwa kuat akan
tampil sebagai sosok
yang 'kuat' pula. Tentu
saja, bukan sekadar
dalam arti fisik.
Melainkan 'kekuatan'
pribadinya dalam
menghadapi gelombang
kehidupan.
Orang yang memiliki Jiwa
kuat, bukan hanya
berpengaruh pada
keteguhan pribadinya,
melainkan bisa
digunakan untuk
mempengaruhi orang
lain, bahkan benda-
benda di sekitarnya.
Anda melihat betapa
besarnya kekuatan yang
ditebarkan oleh Bung
Karno sebagai ahli
pidato. Ia bisa
mempengaruhi ribuan
orang hanya dengan
kata-katanya. Ribuan
orang terpesona dan rela
berpanas-panas,
berdesak-desakan, atau
berjuang dan berkorban,
mengikuti apa yang dia
pidatokan.
Anda juga bisa
merasakan, betapa
hebatnya kekuatan yang
digetarkan oleh Mozart
dan Beethoven lewat
karya-karya musiknya.
Berpuluh tahun karya
mereka dimainkan dan
mempesona banyak
musikus atau penikmat
musik di seluruh dunia.
Atau, lebih dahsyat lagi,
adalah kekuatan yang
terpancar dari Jiwa para
nabi. Keteladanan dan
risalah yang beliau bawa
telah mampu
menggetarkan satu
setengah miliar umat di
seluruh penjuru planet
bumi ini untuk
mengikutinya. Bahkan
terus berkembang,
selama hampir 1500
tahun terakhir.
Bagaimana semua itu
bisa terjadi? Dan
darimana serta dengan
cara apa kekuatan yang
demikian dahsyat itu
terpancar? Semua itu
ada kaitannya dengan
kekuatan Jiwa yang
terpancar dari
seseorang. Dengan
mekanisme otak sebagai
pintu keluar masuknya.
Mempelajari aktivitas
otak, berarti juga
mempelajari aktivitas
Jiwa. Kenapa demikian?
Karena seperti telah kita
bahas di depan, Jiwa
adalah program-program
istimewa yang
dimasukkan ke dalam
sel-sel otak. Dan
program-program itu
lantas berkolaborasi
membentuk suatu sistem
di dalam organ otak.
Karena itu, setiap apa
yang dihasilkan otak
adalah pancaran dari
aktivitas Jiwa kita.
Bagaimana
memahaminya? Banyak
cara. Di antaranya
dengan memahami
produk-produk otak
sebagai organ pemikir.
Kalau kita membaca
karya seseorang, baik
berupa karya tulis,
musik, pidato, atau
karya-karya seni dan
ilmu pengetahuan
lainnya, kita sedang
memahami pancaran
jiwa seseorang.
Di dalam karya itu
terkandung energi, yang
tersimpan di dalam
maknanya. Untuk bisa
merasakan energi
tersebut tentu kita harus
menggunakan Jiwa untuk
memahaminya. Jika kita
sekadar menggunakan
panca indera terhadap
suatu karya, tapi hati
atau Jiwa kita tidak ikut
dalam proses
pemahaman itu, tentu
kita tidak bisa
merasakan besarnya
energi yang terpancar.
Karya itu tidak lebih
hanya sebagai seonggok
benda mati. Tapi, begitu
kita melibatkan hati dan
Jiwa, tiba-tiba karya itu
menjadi hidup dan
bermakna.
Yang demikian itu bisa
terjadi pada pemahaman
apa saja. Setiap kali kita
ingin menangkap makna,
maka kita harus
melibatkan hati dan Jiwa.
Hati adalah sensor
penerima getaran
universal di dalam diri
seseorang. Ada yang
menyebutnya sebagai
indera ke enam.
Kombinasi antara panca
indera dan hati akan
menyebabkan kita bisa
melakukan pemahaman.
Tapi semua sinyalnya
tetap dikirim ke otak
sebagai pusat
pemahaman atas
informasi panca indera
dan hati tersebut. Di
situlah Jiwa bekerja
sebagai mekanisme
kompleks dari seluruh
rangkaian software yang
ada di sel-sel otak.
Jadi, otak memancarkan
gelombang energi yang
tersimpan di dalam
maknanya. Makna itu
sendiri sebenarnya
bukanlah energi,
meskipun ia mengandung
energi. Makna juga
bukan materi. Makna
adalah makna alias
' informasi'.
Selama ini, kita
memahami eksistensi
alam semesta hanya
tersusun dari 4 variable,
yaitu Ruang, Waktu,
Materi dan Energi.
Sebenarnya, 'Informasi'
adalah variable ke 5 yang
turut menyusun alam
semesta.
Para pakar Fisika tidak
memasukkan 'Informasi'
sebagai salah satu
variable penyusun alam,
karena pengukuran
' Informasi' itu tidak bisa
dilakukan oleh alat ukur
material seperti
mengukur Ruang, Waktu,
Energi dan Materi.
Makna atau informasi
hanya bisa diukur oleh
'perasaan' makhluk
hidup.
Tetapi seiring dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi, informasi kini
semakin bisa diukur
secara lebih kuantitatif
bukan hanya kualitatif
saja. Sehingga, saya kira
sudah waktunya kita
memasukkan 'variable
Informasi' sebagai Salah
satu dari 5 variable
penyusun eksistensi alam
semesta.
Nah, variabel ke 5 inilah
yang banyak berperan
ketika kita
membicarakan makhluk
hidup. Khususnya yang
berkaitan dengan Jiwa
dan Ruh. Sebab, ukuran-
ukuran yang bisa kita
kenakan pada aktivitas
Jiwa dan Ruh itu bukan
cuma sebatas ukuran
Ruang, Waktu, Energi
dan Materi, melainkan
ukuran 'informasi' alias
'makna'. Dan itu belum
terwadahi oleh 4 varaibel
tersebut.
Mungkinkah ada suatu
peralatan yang bisa
mengukur baik dan
buruk? Atau adakah alat
secanggih apapun yang
bisa mengukur tingkat
keindahan, kejengkelan,
kebosanan,
ketentraman, kebencian,
kedamaian, dan
kebahagiaan? Semua itu
terkait dengan informasi
dan makna.
Sebenarnyalah 'makna'
itu memiliki arti yang
lebih mendalam
dibandingkan sekedar
informasi.
Meskipun, tidak bisa
diukur secara langsung
sebagaimana mengukur
kuantitas Ruang, Waktu,
Energi dan Materi, tapi
informasi dan 'makna' itu
bisa bermanifestasi ke
dalam Ruang, Waktu,
Materi dan Energi.
Informasi dan Makna
menjelajah ke seluruh
dimensi tersebut.
Sebagai contoh, rasa
bahagia bisa terpancar di
wajah seseorang (dalam
bentuk materi dan
energi), dalam kurun
waktu tertentu di suatu
tempat (menempati
Ruang dan Waktu).
Informasi tersebut juga
bisa ditransfer kepada
orang lain, sehingga
memunculkan energi
tertentu. Jika anda
sedang merasa gembira,
kemudian menceritakan
kegembiraan itu kepada
orang dekat anda, maka
orang itu akan merasa
ikut bergembira. Dan
ketika dia ikut merasa
gembira, dia sebenarnya
telah menerima energi
kegembiraan itu dari
anda. Dia tiba-tiba
terdorong untuk
tertawa, atau bahkan
menangis gembira.
Dalam bentuk apakah
energi kegembiraan itu
terpancar ke orang
dekat anda? Apakah
suara anda yang keras
dan menggetarkan
gendang telinganya itu
yang menyebabkan dia
tertawa? Pasti bukan.
Apakah juga karena
suara anda yang
mengalun merdu,
sehingga ia ikut gembira.
Juga bukan. Yang
menyebabkan dia ikut
gembira adalah karena
' isi' alias 'makna' cerita
anda itu.
Dan uniknya, energi yang
tersimpan di dalam
makna itu tidak bisa
diukur besarnya secara
statis, seperti mengukur
waktu, atau energi
panas. Energi 'informasi'
itu besarnya bisa
berubah-ubah
bergantung kepada
penerimanya.
Kalau si penerima berita
demikian antusias dalam
menanggapi berita
gembira itu, maka dia
akan menerima energi
yang lebih besar lagi.
Mungkin dia bisa
tertawa sambil berurai
air mata gembira,
berjingkrak-jingkrak, dan
seterusnya. Padahal, bagi
orang lain, berita yang
sama tidak menimbulkan
energi sehebat itu.
Dimana kunci kehebatan
transfer energi informasi
itu berada? Terletak
pada dua hal, yang
pertama adalah makna
yang terkandung di
dalamnya, sejak dari
informasi itu berasal.
Dan yang kedua, sikap
hati si penerima
informasi. Keduanya bisa
saling memberikan efek
perlipatan kepada energi
yang dihasilkan.
Jadi kekuatan energi
informasi terletak pada
' kualitas interaksi'
antara sumber informasi,
penerima, dan makna
yang terkandung di
dalamnya. Dan, semua
itu berlangsung dengan
sangat dinamis. Itulah
yang terjadi dalam
mekanisme pancaran
gelombang otak kita,
sebagai representasi
Jiwa.
Memang dalam kadar
tertentu, otak
memancarkan
gelombang dengan
frekuensi yang bisa
ditangkap dengan
mengunakan alat-alat
perekam
elektromagnetik
tertentu. Katakanlah
electric Encephalograph
atau Magneto
Encephalograph. Tapi
yang terukur di sana
hanyalah amplitudo dan
frekuensinya saja. Atau,
mungkin ditambah
dengan pola
gelombangnya. Sama
sekali tidak bisa diukur
berapa besar energi
' makna' yang tersimpan
di dalamnya. Misalnya,
apakah orang yang
diukur gelombang
otaknya itu sedang
gembira atau bersedih.
Atau, lebih rumit lagi,
apakah dia sedang
berpikir jahat atau
berpikir baik.
Energi makna itu baru
bisa diketahui ketika
dipersepsi lewat sebuah
interaksi dengan orang
lain. Artinya, sampai
sejauh ini alat ukur yang
digunakan haruslah
makhluk hidup, yang
memiliki 'hati' dan Jiwa
sederajat dengan sumber
informasi.
Namun demikian, secara
umum, kita bisa
mengetahui kondisi Jiwa
seseorang lewat jenis
gelombang otak dan
frekuensi yang
dipancarkannya.
Misalnya, kalau otak
seseorang memancarkan
gelombang dengan
frekuensi 13 Hertz atau
lebih, dia sedang
keadaan sadar penuh
alias terjaga.
Kalau pancaran
gelombang antara 8 - 13
hertz, maka dia sedang
terjaga tapi dalam
suasana yang rileks alias
santai. Jika otaknya
memancarkan
gelombang di bawah 8
hertz, maka orang itu
mulai tertidur. Dan jika
memancarkan frekuensi
lebih rendah lagi, di
bawah 4 Hz, ia berarti
tertidur pulas. Dan
ketika bermimpi, dia
kembali akan
memancarkan frekuensi
gelombang yang
meningkat, meskipun dia
tidak terjaga.
Jadi, secara umum kita
melihat bahwa 'aktivitas'
otak seiring dengan
aktivitas Jiwa. Aktivitas
Jiwa bakal memancarkan
energi Makna. Energi
makna itu lantas memicu
munculnya energi
elektromagnetik di sel-
sel otak. Dan berikutnya,
energi elektromagnetik
tersebut memunculkan
jenis-jenis
neurotranmister dan
hormon tertentu yang
terkait dengan kualitas
aktivitas Jiwa itu.
Misalnya
neurotransmiter untuk
kemarahan berbeda
dengan gembira,
berbeda dengan sedih,
malas, dan lain
sebagainya seperti telah
kita bahas di depan.
AKTIVITAS KELISTRIKAN
OTAK
Salah satu aktivitas otak
yang paling dominan
adalah munculnya sinyal-
sinyal listrik. Setiap kali
berpikir, otak bakal
menghasikan sinyal-
sinyal listrik. Bahkan
sedang santai pun
menghasilkan sinyal-
sinyal listrik. Apalagi
sedang tegang dan
stress. Sinyal itu
dihasilkan oleh sel-sel
yang jumlahnya sekitar
100 miliar di dalam otak
kita. Jadi, sebanyak
bintang-bintang di
sebuah galaksi.
Kalau kita lihat dalam
kegelapan, miliaran sel
itu memang seperti
bintang-bintang yang
sedang berkedip-kedip di
angkasa. Setiap kali sel
itu aktif, dia bakal
berkedip menghasilkan
sinyal listrik. Jika ada
sekelompok sel yang
aktif, maka sekelompok
sel di bagian otak itu
bakal menyala. Di sana
dihasilkan gelombang
dengan energi tertentu.
Bahkan bisa dideteksi
dari luar batok kepala
dengan menggunakan
alat pengukur
gelombang otak, EEG
atau MEG.
Darimana kedipan itu
muncul? Dari aktifnya
program-program yang
tersimpan di inti sel
otak. Setiap saat di otak
kita muncul stimulasi-
stimulasi yang
menyebabkan aktifnya
bagian otak tertentu.
Misalnya, kita melihat
mobil
Langganan:
Postingan (Atom)