Anda
pernah duduk diam di
sofa, terdiam merenung
dengan perasaan yang
stres, lelah, atau kalah?
Saya sering. Pertanyaan
penting hari ini adalah …
apakah kita merasa
demikian sehingga
menghempaskan tubuh
di sofa, atau Anda
merasa demikian karena
menghempaskan tubuh
di sofa?
Selama ini saya selalu
menekankan dalam
setiap pelatihan hipnosis
dan NLP, bahwa tubuh
dan pikiran kita
terhubung lebih erat
daripada yang kita duga.
Sedemikian
terhubungnya, pikiran
dan tubuh kita adalah
satu unit yang sama.
Bukan saja pikiran kita
mempengaruhi tubuh,
namun posisi dan gerak
tubuh juga sangat
berpengaruh pada apa
yang kita pikirkan.
Tapi baru pagi ini saya
menemukan penelitian
terbaru yang
mengungkap
keterhubungan itu
dengan sangat ekstensif.
Pablo Brinol menuliskan
rangkuman dari 20
penelitian terpisah itu
dengan judul Embodied
Persuasion. Dinyatakan
di sana bahwa perilaku
tubuh seseorang dapat
memberikan pengaruh
pada sikap mental dan
keputusan yang mereka
ambil.
“In fact, our bodies can
provide us with valuable
information in many
cases (e.g., elevated
heart rate and stomach
butterflies when
encountering a person
informs us that we like
that person). However, if
people believe that their
judgments are somehow
being biased or
influenced by their bodily
actions and do not want
this to occur, they may
adjust their judgments in
a direction opposite to
the expected bias. “
Berikut adalah poin-poin
penting yang saya
sarikan dari tulisan yang
sangat panjang tersebut:
1. Ketika kita
menampilkan senyuman,
kita akan merasa lebih
bahagia dan melihat
keadaan dengan lebih
ringan, dibandingkan
ketika kita menutup
bibir dan cemberut.
2. Ketika kita
menganggukan kepala,
kita cenderung lebih
menyukai sesuatu
dibandingkan ketika kita
menggelengkan kepala.
3. Kita cenderung
menyetujui sebuah
tawaran ketika
menyimaknya sambil
menganggukkan kepala
dibandingkan sambil
menggelengkan kepala.
4. Sekelompok partisipan
memegang sebuah
pulpen dengan gigi
mereka (yang serupa
ekspresi tersenyum),
sementara kelompok
lainnya memegang
pulpen dengan bibir
mereka (yang serupa
ekspresi cemberut.
Kedua kelompok
melakukan hal tersebut
sambil menonton sebuah
film kartun yang sama
dan setelah selesai
ditanyakan tentang
seberapa lucu
tayangannya. Sekalipun
sama sekali tidak
mengerti maksud tujuan
penelitian ataupun
bahwa dua tindakan itu
memberikan dua otot
ekspresi yang berbeda,
namun kelompok yang
pertama cenderung
menilai film kartun itu
lebih lucu dibandingkan
kelompok yang kedua.
5. Kita cenderung
mengambil sebuah
kesimpulan berdasarkan
ritme tubuh, mis. lebih
menyukai seseorang atau
sebuah benda karena
merasakan jantung yang
berdebar-debar.
6. Dalam situasi romansa,
pasangan yang sering
bertukar pandangan
saling menatap mata
akan merasa lebih
tertarik dan intim satu
sama lain.
7. Para pencuci otak
dalam sekte (atau
agama, kelompok bisnis,
ideologi yayasan) apapun
biasanya akan
melibatkan penempaan
fisik tertentu pada calon
kandidat mereka, seperti
dibuat lapar (dalam
ritual berpuasa),
menggunakan obat-
obatan, disiksa,
mengganti segi
penampilan fisik
(pakaian, postur, gaya
rambut), dsb. Hal-hal
tersebut akan membuat
pikiran kandidat mereka
terbuka terhadap sugesti
apapun yang ingin
disampaikan oleh
pemimpin sekte.
8. Ketika
menghempaskan
tubuhnya ke kursi atau
sofa, seseorang
cenderung merasakan
atau terbayang akan
penurunan dalam rasa
harga diri ataupun
kinerja penampilannya.
9. Menuliskan sebuah
pernyataan dengan
tangan yang dominan
(biasa untuk menulis,
biasanya kanan) akan
membuat kita semakin
percaya akan hal
tersebut. Sebaliknya
menulis pernyataan
dengan tangan non
dominan (tidak biasa
untuk menulis, biasanya
kiri) akan membuat kita
sulit percaya atau
menyakini apa yang kita
tulis tersebut.
Saya sangat tertarik
dengan poin yang
terakhir di atas karena
kita bisa langsung
mempraktekkannya
sekarang juga. Jika Anda
berminat, ambil
selembar kertas dan
pulpen sekarang juga!
Tuliskan hal-hal positif
yang Anda pikirkan
tentang diri Anda dengan
tangan kanan (atau
tangan dominan), lalu
tuliskan hal-hal negatif
yang Anda pikirkan
tentang diri Anda dengan
tangan kiri (atau tangan
non dominan).
Rasakan ‘racun’ itu mulai
bekerja dan membuat
Anda merasa lebih baik.
Mengaplikasikan entri
tempo hari, ini
manipulasi yang
menyenangkan, bukan?
Salam revolusi cinta,
Lex dePraxis
http://
lexdepraxis.wordpress.co
m/2009/08/11/bagaimana-
tubuh-mempengaruhi-
pikiran-kita/